DICIPTAKAN OLEH DAN UNTUK KRISTUS
Friday, 11 January 2019
Edit
DICIPTAKAN OLEH DAN UNTUK KRISTUS
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 04/12/2019
Kolose 1:16 (TB) karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
Colossians 1:16 (RSV) for in him all things were created, in heaven and on earth, visible and invisible, whether thrones or dominions or principalities or authorities--all things were created through him and for him.
Masih ingat syair lagu KJ 064: 1
Bila kulihat bintang gemerlapan
dan bunyi guruh riuh kudengar,
Ya Tuhanku, tak putus aku heran
melihat ciptaanMu yang besar.
Refrain:
Maka jiwakupun memujiMu:
“Sungguh besar Kau, Allahku!”
Maka jiwakupun memujiMu:
“Sungguh besar Kau, Allahku!”
Lagu ini menggambarkan alam ini memancarkan kemuliaan Allah sehingga kita memuji Tuhan. Semua unsur-unsur yang ada baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan: besar dan kecil, mahkluk hidup dan benda mati, terjangkau dan diluar jangkauan manusia segala sesuatu yang ada merupakan ciptaan Tuhan. Tidak ada yang terjadi sedemikian rupa.
Ada banyak teori sains yang semakin meyakinkan kita akan teori sejarah manusia. Baru saya baca buku terkenal dari Yuval Noah Harari seorang penulis sejarah dalam bukunya "Homo Deus". Menurutnya dalam buku ini manusia telah berhasil mengelola tiga hal yang menakutkan manusia dari kematian massal yaitu: kelaparan, penyakit pandemik dan kekerasan (perang). Namun kebutuhan manusia terus meningkat seturut dengan perkembangan budaya dan kemajuan sains, manusia akan terus menjawab hambatan yang dihadapi lewat hasil riset sains sebagai evolusi baru dan tidak ada dapat menghentikannya termasuk hal misteri kematian manusia akan mencapai keabadian dengan semakin canggihnya tehnologi rekayasa genetika. Jikapun bumi hancur maka sesungguhnya manusia dapat mencari planet lain untuk dihuni. Kesimpulannya manusia akan mampu menciptakan dan mencapai apapun yang diinginkannya. Itulah manusia Homo Deus ("Manusia Allah") yang menjawab segala mitos dan mampu mengapai apa saja menurut keinginan dan kebutuhannya di masa depan.
Apa yang disampaikan Yuval ini sangat menarik, disatu sisi mengoptimalkan manusia untuk berpikir akan masa depannya. Namun dalam hal iman kita memiliki keyakinan untuk apa manusia mencipta dan berprakarsa adalah untuk melayani manusia. Namun harus tetap kita sadari manusia adalah tetap manusia yang tidak mungkin menjadi Allah.
Renungan di pagi ini mengingatkan kita akan hal mendasar yaitu kita semua adalah ciptaan Tuhan. Paulus berhadapan dengan para ahli dan filsuf yang memiliki teori tersendiri tentang kosmos. Namun Paulus menjelaskan bahwa tidak ada satupun unsur-unsur yang ada di dalam dunia ini ada tanpa Kristus, dan seluruhnya ada untuk memancarkan kemuliaan Allah di dalam Yesus Kristus. Keberadaan manusia harus menyadari dirinya ada karena Kristus dan untuk memuliakan Kristus.
Adanya pranata sosial juga merupakan penataan Tuhan atas Manusia, ada raja, ada orang berkuasa, ada orang kaya ada orang yang memiliki kemampuan luar biasa namun ada juga orang yang memiliki kebutuhan khusus. Semuanya itu adalah ciptaan Tuhan dan tidak ada satupun yang tidak akan berakhir di hadapan Kristus. Setiap orang harus mempertanggungjawabkan hidupNya di hadapan Kristus dalam penghakiman akhir.
Sahabat yang baik hati! seluruh kekuasaan kerajaan, singgasana, kemuliaan dan seluruh kejayaan manusia adalah bersumber dari sang pencipta dan semua itu diciptakan adalah untuk Dia. Syukurilah bahwa semuanya itu ada oleh karena Dia. Biarlah dengan seluruh yang ada pada kita; kuasa, harta, hidup kita dan segala potensi dalam diri manusia untuk memuliakan Tuhan.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak