Aliran Radikal di Agama Hindu
Kesaksian dari negara India, dia berasal dari keluarga Brahman dan seorang putra pendeta Hindu. Dia bertumbuh menjadi orang yang radikal dalam agamanya, sehingga dia tidak suka melihat agama lain. Dengan sifat yang keras dia sering melakukan penganiayaan dengan teman-temannya kepada orang-orang percaya. Apa yang terjadi seorang yang dulu melakukan kekerasa kepada orang percaya sekarang telah di pakai Tuhan menjadi pelayan Tuhan. Baca kesaksiannya di bawah ini?
Orang-orang radikal Hindu
Saya Besar di Challakere, sebuah desa kecil di India, saya adalah putra seorang pendeta Hindu. Saudara laki-laki saya seorang yang berideologi garis keras Hindutva, dia mengatakan kepadaku bahwa orang-orang Kristen adalah musuh. Oleh sebab itu, saya menggunakan setiap kesempatan untuk menganiaya orang-orang Kristen. "Saya biasanya membuka baju mereka dan memukuli mereka hingga mereka mengalami pendarahan hebat. Aku lupa sudah berapa banyak Alkitab yang Saya bakar.
Saya memiliki perilaku yang keras, hal ini merupakan ciri khas orang-orang radikal Hindu di India yang menjadikan orang-orang Kristen sebagai sasaran. Walaupun India dilukiskan di media sebagai negara yang relatif aman, tetapi orang-orang radikal Hindu mengajarkan para pengikutnya untuk menggunakan kekerasan terhadap orang-orang Kristen.
Pelatihan untuk menjadi pendeta Hindu
Walaupun saya diajarkan untuk membenci orang-orang Kristen, tetapi saya juga penasaran tentang Juru Selamat, Yesus Kristus. Pada usia 16 tahun, sementara saya sedang mempelajari Kitab Hindu Sanskerta dalam pelatihan untuk menjadi pendeta Hindu, saya menemukan halaman-halaman yang berbicara tentang "dosa manusia". Dalam kitab itu disebutkan bahwa manusia membutuhkan seorang "penebus untuk menebus dirinya", bahkan ada satu ungkapan khusus tentang hal itu, "om shree kannika sutaya namaha", artinya "anak kudus perawan".
"Saat saya belajar, hal ini membuat saya tahu bahwa ungkapan-ungkapan ini berbicara tentang Yesus,". "Ketika saya bertanya arti ungkapan itu kepada orang tuaku atau guruku, tidak ada seorang pun dari mereka yang mau menjelaskan artinya kepadaku; mereka tidak mengizinkan aku untuk mencarinya lebih jauh lagi. "Namun, saya melanjutkan menggali lebih dalam. Di saat yang sama, saya keluar menyerang kelompok-kelompok Kristen, memukuli orang-orang Kristen, dan menghancurkan Alkitab-Alkitab.
Membca Alkitab dan di usir dari rumah
Ada sebuah Alkitab yang tidak saya bakar dan saya coba membacanya. Selama bertahun-tahun, saya membandingkan Alkitab dengan kitab suci Hindu. Perlahan-lahan, firman Tuhan mulai merembes ke dalam diriku dan Roh Kudus mulai bekerja. Ketika keluarganya menangkap basah saya sedang membaca Alkitab, mereka menjadi sakit hati. Terlebih ketika mereka menemukan traktat (buku penginjilan) "Apakah Anda Membutuhkan Keselamatan?"
Selama enam bulan mereka mengurungku di dalam rumah. Makanan dan minuman diberikan kepadaku melalui jendela kecil. "Saya berdoa kepada semua dewa-dewi Hindu yang aku tahu, tetapi tidak ada dari mereka yang menolongku. Akhirnya, saya berdoa kepada Yesus. Dengan tetesan air mata, meminta Dia menolongku jika Dia benar-benar Mahakuasa." Tidak lama setelah ia berdoa pada Tuhan, Saya dibebaskan secara ajaib. Keluargaku mengusir saya dari rumah.
Diracuni oleh keluarga
Meski demikian, saya tidak pernah berhenti berdoa agar mereka mengenal Kristus. Sejak saat itu, saya tinggal dengan seorang penginjil dan memelajari firman Tuhan. Setelah saya pindah, ibuku menulis surat, mengatakan bahwa ia ingin sekali tahu lebih banyak tentang Yesus dan meminta saya pulang ke rumah. "Saya pulang dengan sukacita yang besar dan mereka sepertinya senang".
Setelah makan siang, ibuku memberikan beberapa manisan yang saya sukai. Tidak lama kemudian, saya mulai merasa mabuk dan lemah. Saya coba berdiri, kedua lenganku menjadi mati rasa, dan tubuhku berguncang tidak terkontrol. Saya terjatuh di tengah jalan, wajah membiru dan saya pun pingsan. Seorang yang tidak saya kenal membawaku ke rumah sakit. Saya mengatakan bahwa ibuku meracuniku.
Setelah kejadian ini, keluargaku melaksanakan suatu upacara ritual Hindu, memecahkan sebuah pot tanah liat yang di isi air, yang melambangkan kehancuran tubuh saya. “Seorang putra sekarang telah mati". Saya masih hidup, "dikubur" secara simbolis oleh sanak saudaraku dan dikucilkan dari kelompok Hindu. Tidak punya tempat berteduh dan tidak ada keluarga yang peduli.
Menjadi seorang penginjil
Saya menjelajahi jalan-jalan Challakere selama berbulan-bulan. Ketika saya sedang berjalan di sebuah jalanan yang sepi, dua orang pria berjalan di mendekatiku. Lalu saya coba memerhatikan dengan saksama salah satu dari mereka, saya teringat pernah melihat pria itu. Pria itu adalah seorang penginjil muda dengan traktatnya yang pernah, saya dipukuli.
Saya kira pria penginjil tersebut akan menertawakan saya yang sekarang menjadi tunawisma, tetapi dia malah memperhatikan saya dan menolongku. Ia memberikan Alkitab kepada saya dan sejumlah uang untuk tinggal dengan seorang pelayan Tuhan di kota terdekat. Sejak hari itu, saya memunyai banyak traktat yang menyatakan "Apakah Anda Membutuhkan Keselamatan?" Sebagai seorang penginjil, saya tidak lagi merobek traktat-traktat ini. Saya telah membagikan lebih dari 50.000 traktat kepada orang-orang Hindu di seluruh India. Untuk mengetahui seberapa kuat saya telah menjadi seorang penginjil, Anda dapat melihat surat-surat ancaman dari orang-orang Hindu yang ditujukan kepadaku.
Surat Acaman
Dalam sebuah surat selebaran yang disebarkan mengenai diriku tertulis, "Orang ini, yang berasal dari keluarga Brahman, sekarang sudah dipengaruhi oleh 'orang-orang Inggris'. Ia telah membawa begitu banyak orang berpindah keyakinan melalui tipu muslihat. Menurut pengikutnya, 'ia adalah orang yang ramah terhadap orang miskin, menolong mereka dalam segala hal, mencarikan pekerjaan bagi anak-anak muda, mencarikan calon suami yang baik bagi wanita-wanita muda serta mengatur pernikahan mereka. 'Semua itu bertujuan untuk 'membawa mereka berpindah keyakinan'. Oh saudara-saudara Hinduku, jika di dalam kamu semua ada keberanian, bersatulah untuk menghabisi orang ini.
"Suatu hari, mereka hampir berhasil. Mereka membawa dengan paksa saya ketika dalam perjalanan pulang dari ibadah gereja, lalu menggantungku di sebuah tiang. Mereka mengikatku dalam posisi terbalik (kaki di atas). Seorang tetangga yang melihat itu, memotong tali gantungan tersebut dan segera membawa saya ke rumah sakit. Saya tahu ada yang menginginkan kematianku.
Saya tetap menjalankan pelayanan
Meski demikian, saya tetap menjalankan pelayananku. Saya telah membagikan 25 sampai 30 traktat dalam sehari. Saya juga melatih anak-anak muda India dan dari luar India yang ingin belajar Alkitab, menjabat sebagai gembala atas sembilan gereja. Suatu hari, saya dan sopirku diserang oleh sekelompok radikal Hindu setelah memberikan pelatihan Alkitab. Sopirku tewas, sedangkan saya mengalami cedera di kaki kiriku yang mengakibatkan kakiku sedikit pincang. Seperti dahulu saya pernah dikasihi, sekarang saya bersungguh-sungguh mengasihi mereka yang menganiayaku.
"Saya mengabarkan Injil kepada mereka karena mereka tidak tahu kebenaran"
"Mereka harus tahu bahwa Kristus mati untuk mereka dan mereka diselamatkan"
Diambil dari e-misi. Sumber: Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan, September - Oktober 2009, Halaman : 10 – 11, Penerbit : Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Catatan:
Kami masih tetap percaya cara Tuhan yang ajaib untuk memakai setiap manusia dengan latar belakan apapun Anda untuk menjadi saksi di dunia ini. Dia Tuhan yang telah memilih kita untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Kerjakan tugas kita dengan takut akan Tuhan, jadilah Terang dan Daram Dunia. Amin
0 Response to "Aliran Radikal di Agama Hindu"
Post a Comment