MELEPASKAN KEPURA-PURAAN DI HADAPAN ALLAH




MELEPASKAN KEPURA-PURAAN DI HADAPAN ALLAH

Marilah datang kepada Tuhan dengan segenap hati tanpa sebuah maksud yang salah, karena Tuhan mengasihi mereka yang mau datang dengan sungguh-sungguh.

Ketika menyaksikan sebuah drama tari di Bali, saya begitu kagum dengan banyaknya orang yang terlibat dan memerankan peran yang tidak sedikit. Dengan kompak mereka menari dan tahu harus kapan waktu untuk tampil dan kembali ke belakang panggung. Topeng yang digunakan juga tak kalah unik dan bagusnya.

Orang yang bermain dalam drama tari tersebut memerankan peran sesuai dengan topeng yang dipakainya. Masing-masing topeng juga mempunyai karakter masing-masing yang berbeda meskipun yang memainkannya adalah orang yang sama. Topeng menjadi sebuah simbol bahwasanya satu pribadi dapat memerankan peranan yang berbeda.

“Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran” ( 1 Yohanes 2:4 )

Dalam beribadah kepada Kristus, ada beberapa orang yang tidak bisa menjadi dirinya sendiri, mereka hanya mengikut Kristus dengan menggunakan topeng-topeng untuk mendapatkan penghormatan dari orang-orang di sekitarnya. Ibadah yang mereka lakukan hanyalah sebatas ritual saja, tidak berasal dari hati yang paling dalam.

Namun jangan lupa bahwa Kristus dapat melihat kedalaman hati kita terdalam, menembus topeng-topeng yang mungkin kita gunakan dalam pelayanan selama ini. Oleh karena itu marilah datang kepada Tuhan dengan segenap hati tanpa sebuah maksud yang salah, karena Tuhan mengasihi mereka yang mau datang dengan sungguh-sungguh. — di SYALOOM, Damai Di Hati.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel