KASIH & KEMURAHAN HATI: Bantuan Rohani Bagi Orang Mati & Ungkapan Iman
Sunday, 30 June 2019
Edit
KASIH & KEMURAHAN HATI: Bantuan Rohani Bagi Orang Mati & Ungkapan Iman
NAS: "Peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat. Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini." (Ibr 13:1-3)
PENGAJARAN:
Setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah orang yang memiliki kewargaan baru sebagai warga Kerajaan Sorga, meski secara fisik masih menjalani hidup di bumi ini. Ia bukan milik dunia, tetapi milik Tuhan sepenuhnya, "Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat.” (Filipi 3:20). Karena itu hari-hari yang kita jalani ini seharusnya menjadi persiapan untuk menetap dan tinggal di Kerajaan Sorga. Lebih lanjut Ibrani 11:13-16 menunjukkan, bahwa kita sebagai pengikut Kristus adalah orang-orang asing dan pendatang di bumi dan bahwa kita mencari kehidupan masa depan bersama Allah di tanah air sorgawi.
Karena kita masih hidup di dunia maka Ibr.13:1-3 (ayat nas) menyerukan pada orang Kristen untuk memelihara kasih persaudaraan diantara umat Allah & bersaksi perihal kelepasan dalam kurban Yesus Kristus (Ibr.11:39-40;12:22-24). Perintah Yesus untuk mengasihi atau bermurah hati pada sesama tidak terbatas bagi orang hidup, tapi juga ditujukan pada orang-orang mati. Karena kehendak keselamatan Allah ditujukan pada semua orang, “Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.” (Rom.14:8b-9). Lebih lanjut Sirakh 7:33 menyerukan, “Hendaklah kemurahan hatimu meliputi semua orang yang hidup, tapi orang matipun jangan kau kecualikan pula dari kerelaanmu.” Bantuan rohani bagi orang yang telah mati hendaknya muncul dari kemurahan hati kita yang masih hidup.
Dalam kitab 2 Makabe 12:43-44 menunjukkan kepercayaan bahwa sesudah mati pun dosa orang dapat diampuni melalui doa-doa dan kurban dari mereka yang masih hidup. Lebih mendalam lagi, tindakan ini hanya ada maknanya jika orang percaya akan kebangkitan orang mati. Doa bagi orang mati menjadi sangat bermakna, karena kita beriman pada Kristus yang sudah bangkit dan kelak akan mengikutsertakan semua orang beriman dalam kebangkitan-Nya. Jadi doa bagi orang mati selain merupakan bantuan rohani bagi mereka, juga sekaligus merupakan ungkapan iman kita akan Kristus yang bangkit. Amin.