TANDA TANDA ORANG KRISTEN YANG "HIDUP" DAN YANG "MATI".
Sunday, 21 April 2019
Edit
Para hypergracer sangat membenci perasaan berdosa dan menganggapnya sebagai suara iblis. Mereka hanya menginginkan suasana hati yang damai-damai saja, tidak boleh ada perasaan bersalah, tidak boleh ada perasaan berdosa.
Kelihatannya ini ciri-ciri orang #mati ...
TANDA TANDA ORANG KRISTEN YANG "HIDUP" DAN YANG "MATI".
"...Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu ... Tetapi Allah .. telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus" (Ef 2:1,4-5)
Berdasarkan Ef. 2:1,4-5 , "Hidup" atau "Mati" di sini tidak mengacu kepada orang masih hidup atau yang sudah meninggal dunia, melainkan mengacu kepada orang hidup atau mati rohnya.
Bagaimana kita dapat membuktikan bahwa kita tidak lagi mati, tetapi telah menjadi hidup?
Ada dua bukti ... , bukti di dalam dan bukti di luar.
BUKTI YANG DI DALAM
Bukti yang di dalam bahwa kita hidup adalah bahwa kita sekarang memiliki "perasaan hayat" , atau "cita rasa hayat".
Orang yang hidup memiliki perasaan. Misalnya, saat kita duduk dalam suatu ruangan, kita akan memiliki perasaan mengenai suhu. Kita mungkin merasa panas atau mungkin kita merasa dingin. Sebaliknya, orang yang mati, tidak akan merasa panas atau dingin.
Demikian pula, jika kita hidup secara rohani, kita akan memiliki perasaan rohani mengenai situasi kita.
Contohnya : Jika kita melakukan hal-hal yang bersalah dan tidak berkenan kepada Allah, jika kita merasa "nyaman-nyaman" saja, atau "damai-damai" saja itu menandakan secara rohani kita sedang mati. Namun jika kita "hidup" secara rohani, kita akan memiliki perasaan yang dalam kapankala kita hidup dengan cara yang tidak memuliakan Allah atau yang tidak berkenan kepada-Nya.
Kita perlu berwaspada, hari ini ada doktrin kasih karunia palsu yang menyesatkan, yang menganggap suara hati nurani adalah sudah pasti suara tuduhan iblis.
Sebenarnya, hati nurani di dalam kita adalah satu organ yang memberitahu keadaan kita. Hati nurani "bersuara" memberitahu kita, itu dikarenakan di dalam kita ada dosa yang patut dibenci.
Memang .... jika kita terus menerus merasa bersalah walaupun sudah mengaku dosa , terus merasa tertuduh dan takut akan kehilangan keselamatan, itu merupakan hasil tipuan si musuh.
Namun jika kita melakukan hal-hal yang tidak berkenan bagi Allah lalu kita merasa aman-aman dan sah-sah saja ini juga adalah tipuan Iblis yang lebih halus.
Inilah buktinya jika kita "hidup" secara rohani, yakni kita akan memiliki perasaan dalam hati nurani yang membuat kita menyadari kapankala kita hidup dengan cara yang tidak memuliakan Allah atau yang tidak berkenan kepada-Nya.
BUKTI YANG DI LUAR
Bukti yang di luar berkaitan dengan aktivitas kita. Orang mati itu tidak beraktifitas. Orang Kristen yang hidup, akan terlibat dengan sejumlah aktivitas.
Aktivitas pertama adalah doa. Kita tidak dapat hidup tanpa bernafas, dan Doa adalah nafas rohani orang Kristen, dan doa seringkali spontan. Misalnya, saat kita bangun pagi, kita dengan spontan bersyukur kepada Tuhan untuk hari yang baru. Berdoa seperti ini adalah bernafas, ini adalah tanda bahwa kita hidup. Jika dalam waktu seminggu, sebulan, atau lebih kita tidak berdoa, ini adalah bukti bahwa kita adalah orang Kristen yang (sedang) "mati".
Aktivitas lain yang membuktikan bahwa kita hidup adalah membaca Alkitab dan berfungsi di dalam hidup gereja, misalnya membicarakan Firman Allah, melayani Allah, dan memberitakan injil. Jika hari-hari orang Kristen dikewati tanpa aktifitas-aktifitas ini, itu menunjukan dia mati secara rohani.
Apakah Anda berdoa?
Apakah Anda membaca Alkitab?
Apakah Anda melatih rohmu ?
Apakah Anda berfungsi dalam sidang- sidang?
Apakah Anda melayani Tuhan?
Apakah Anda bersaksi bagi Tuhan ?
Apakah Anda memberitakan injil ?
Jika Anda kekurangan perkara-perkara ini, Anda bukanlah orang Kristen yang "hidup".
MAKIN MATANG MAKIN AKTIF
Jangan mengira bahwa orang Kristen yang matang tidak perlu terikat dalam semua aktivitas ini. Semakin kita tua dan matang di dalam Tuhan, semakin banyak aktivitas rohani yang seharusnya kita miliki.
Kita harus percaya bahwa jika rasul Paulus ada di tengah-tengah kita, dia akan sangat aktif dalam doa, dalam membaca Alkitab, dalam berfungsi dalam sidang-sidang, dalam melayani Tuhan, dan dalam memberitakan injil.
Dalam kehidupan orang Kristen kita tidak pernah “lulus” dari menjadi hidup. Jika kita "lulus" dari menjadi hidup maka kita adalah "mati".
(Disusun dari PH Yehezkial)