Cerita Natashia Nikita Soal Penjarah yang Bertobat Karena Lagunya
Tuesday, 16 April 2019
Edit
Cerita Natashia Nikita Soal Penjarah yang Bertobat Karena Lagunya
Kalau dulu si pelantun cilik ‘Di Doa Ibuku’ ini kita kenal masih sangat belia. Kini, penyanyi rohani Natashia Nikita sudah bermetamorfosis menjadi seorang wanita dewasa yang ceria dan suka berbagi cerita.
Dalam kesempatan wawancara bersama tim JC Channel, penyanyi yang akrab disapa Niki ini membagi sebagian cerita dan pengalaman uniknya sepanjang berkarir di dunia tarik suara rohani. Jika sebagian diantaranya unik dan lucu, maka sebagian lainnya sangat menginspirasi.
Nah, salah satu di antara pengalaman yang dia bagikan adalah saat ketika Niki mendapat surat dari salah satu penggemarnya. Kejadian itu terjadi saat masa kerusuhan tahun 1998. Di dalam surat tersebut, sang pengirim menceritakan soal titik balik hidupnya mengalami pertobatan setelah mendengar lagu Niki.
“Dulu itu pas jaman kerusuhan, jadi waktu itu masih jaman surat. Jadi kita suka dapat surat gitu dari penggemar yang suka dengerin lagu-lagu Niki. Nah, waktu itu dapat satu surat ini, dia cerita ‘Saya itu dulu salah satu orang yang ngejarah pas di kerusuhan 98.’ Itu dia ngejarah salah satu toko elektronik di Jakarta. Jadi, yang dia jarah tuh banyak: TV, tape recorder, apalah. Pokoknya banyaklah yang dia jarah,” terang Niki.
Lalu sang pengirim surat menyampaikan, setelah menjarah barang-barang itu. Sebagian barang jarahan itu sudah terjual, kecuali tape recorder. Tapi entah kenapa, ketika hendak menjual barang itu, si penjarah merasa penasaran dengan isi yang ada di dalam tape. Kemudian dia buka tapenya dan menemukan satu kaset yang tertempel di sana. Dan ternyata kaset itu adalah album ke-2 Nikita berjudul ‘Ada Ampun Bapa Bagimu’ yang dirilis tahun 1997 silam. Si penjarah lalu memutar album itu dan merasa tersentuh dengan salah satu lagu yang diputarkan.
“Pas dia lihat ada isi itu, dia penasaran trus didengerin pas banget tuh albumnya yang ke-2 album aku yang ‘Ada Ampun Bapa BagiMu’. Jadi ya pas banget. Kata-katanya kan ‘Pulanglah anakku Bapa rindu berseru. Pulanglah anakku ada ampun Bapa bagimu’. Jadi, itu nggak tau gimana ya Tuhan bekerja gimana. Caranya suka aneh-aneh tapi manjur banget. Jadi begitu dia dengger itu, dia kayak tergerak gitu untuk mau pulangin (tape recorder itu) ke orang yang punya toko itu,” cerita Niki.
Niki menuturkan kalau si pengirim surat sebenarnya sudah diserang rasa takut yang begitu besar. Karena berpikir akan dilaporkan ke polisi dan dipenjara. Namun ternyata, si pemilik toko justru berterima kasih kepada penjarah itu karena sudah mau mengembalikan tape tersebut. Pemilik toko pun memaafkan si penjarah itu dan bahkan mau menyekolahkan si penjarah. Berkat kemurahan hati si pemilik toko, si penjarah itu pun akhirnya lulus dari sekolah pendeta.
Bagi Niki, ini adalah kisah nyata yang menginspirasi dirinya. Dia menyadari bahwa karya-karya musik rohani yang dia sudah hasilkan berdampak nyata bagi hidup orang lain. Sejak itulah penyanyi kelahiran Jakarta, 22 Mei 1988 ini memutuskan untuk terus bernyanyi sampai saat ini.
“Itu salah satu (alasan) kenapa Niki nyanyi sampai sekarang. Karena justru melalui nyanyi, Niki nggak harus berkhotbah panjang lebar. Tapi pesannya juga tetap sampe,” terangnya.
Salah satu alasan dirinya juga konsisten bernyanyi di jalur musik rohani adalah karena kerinduannya sendiri. Meskipun tawaran untuk bernyanyi di jalur sekuler banyak berdatangan, tapi Niki mengaku jauh lebih damai dan nyaman jika bernyanyi bagi Tuhan dan bisa memberkati banyak orang.
Jadi, buat yang terus bertanya soal alasan Niki nggak pengen berkarir di jalur sekuler pasti udah pada dapat jawabannya ya. Kalau pengen tahu lebih banyak soal kehidupan Niki, kamu bisa mampir ke laman Youtube
Sumber: www.Jawaban.com