JANGAN MENGASIHI MANUSIA MELEBIHI TUHAN




JANGAN MENGASIHI MANUSIA MELEBIHI TUHAN

Banyak orang kecewa ketika orang yang dikasihinya berubah setia dan meninggalkannya. Ada yang frustasi, kehilangan gairah hidup dan tidak sedikit yang mengakhiri hidupnya. Mengapa? Sebab mereka mengasihi manusia melebihi Tuhan. Mereka mengasihi ciptaan yang bisa berubah dan tidak mengasihi Penciptanya yang tidak berubah.

Saudaraku, ada 2 hukum yang terutama di Kitab Suci, yaitu mengasihi Tuhan dan sesama manusia. Tetapi…ada perbedaan yang jelas di antara kedua hukum itu. Apa itu? Kasih kepada Tuhan harus dengan segenap hati dan kasih kepada sesama manusia “cukup” seperti dirimu sendiri. Anda bisa memahami perbedaan kedua hukum itu saudaraku.?????

"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:36-39)

Saya menjelaskan hal ini: Manusia bisa berubah seiring waktu dan situasi saudaraku dan Anda pun juga manusia bukan? Anda bisa berubah bukan? Jika Anda menyadari bahwa manusia, sebagai ciptaan, bisa berubah, maka jangan mengasihi manusia dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi Anda. Kasih seperti itu hanya bisa Anda berikan kepada Tuhan dan bukan manusia. Mengapa? Sebab manusia bisa berubah dan Tuhan tidak berubah. Bisa memahami hal ini saudaraku?

Manusia, siapapun dia, bisa berubah seiring waktu dan situasi. Hari ini bisa cinta dan besok berubah menjadi benci. Hari ini bisa sayang dan besok meninggalkan Anda. Hari ini bisa berkata: I love you dan besok berubah menjadi: I hate you. Tidak ada yang abadi di dunia ini selain kasih Tuhan. Hal ini harus Anda pahami dengan benar agar tidak kecewa dalam mengasihi manusia. Kasihilah manusia seperti diri Anda sendiri, yang juga bisa berubah, dan ini berarti jangan berikan kasih Anda 100% kepada manusia. Cukup 90% dan sisanya buat berjaga-jaga saudaraku.

Banyak orang dikecewakan oleh orang yang telah dikasihinya dengan segenap hatinya. Saya mengatakan hal ini: Ketika Anda mengasihi manusia dengan segenap hati Anda, maka Anda telah “melanggar” hukum yang terutama dan pertama di Kitab Suci itu. Mengapa? Sebab kasih seperti itu hanya bisa Anda berikan kepada Tuhan dan bukan kepada manusia. Anda tidak taat kepada hukum Tuhan di Kitab Suci saudaraku. Itulah sebabnya Anda kecewa dan patah hati, mungkin Tuhan sedang “menegur” Anda dengan apa yang Anda alami itu.

Saudaraku, sebagai anak Allah saya mengasihi sesama manusia, tetapi Tuhan yang “pertama’. Saya juga mengasihi anak dan isteri saya, tetapi Tuhan yang “terutama”. Mengapa? Sebab itu hukum yang ditetapkan Tuhan di Kitab Suci. Ketika Anda mengasihi manusia, entah suami, isteri, ayah, ibu, anak, saudara, pacar, teman dan sahabat Anda melebih Tuhan, maka Anda tidak layak bagi Tuhan. Anda lebih mengasihi apa yang ada di dunia ini melebihi Tuhan. Anda harus memahami hal ini dengan benar saudaraku.

“Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.” (Matius 10:37)

Umat yang dikasihi Tuhan, di akhir zaman ini, menjelang detik-detik kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus ke bumi, saya ingin mengatakan hal ini: Periksa dan introspeksi hati Anda masing-masing: Apakah ada hal lain yang lebih Anda kasihi melebihi Tuhan saudaraku.????? Apakah ada manusia yang Anda kasihi melebihi kasih Anda kepada Tuhan saudaraku.????? Jika ya, segera berbalik kepada kebenaran firman Tuhan di Kitab Suci, yaitu menjadikan Tuhan yang pertama dan terutama dalam hidup Anda. Kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu dan bukan manusia. Jadikan Tuhan Yesus hal yang paling Anda "ingini” di bumi melebihi apapun juga. Ini sebuah kebenaran untuk Anda!

“Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.” (Mazmur 73:25)

Tuhan Yesus memberkati…

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel