Tahukah anda asal kata “ Tuhan ”...?




Tahukah anda asal kata “ Tuhan ”...?

Jika tidak pernah membaca Alkitab, maka tidak mengetahui arti “ Tuhan ”. sampai sampai tafsir tafsir dari kitab kitab yang lainnya pun latah mengikuti terjemahan dari Alkitab dengan menggunakan kata “Tuhan” untuk mengatakan yang dijunjunginya.

Sebelum ada Ejaan Yang Disempurnakan ( Goris Keraf ) yang diketahui :
Tuan = Tuhan. Tuhan = Tuan.
Dan setelah terbit Kamus Bahasa Indonesia pertama ( W.J.S. Poerwadarminta )
Tuan = seseorang yang sangat dihormati atau ditinggikan di dunia.
Tuhan = seseorang yang sangat dihormati dan ditinggikan di dunia dan akhirat.

Pada mulanya kata “ tuhan ” adalah kesalahan penyebutan dari seorang translator seorang Belanda ( Leijdecker ) dari kata tuan pada tahun 1678 ( dimana Peristiwa itu diterangkan secara menarik oleh Alif Danya Munsyi di majalah Tiara pada tahun 1984 ). Hal ini disebut sebagai salah satu gejala paramasuai, yaitu penambahan bunyi “h” yang nirguna pada kata-kata tertentu, misalnya hembus, hempas, hasut, dan tuhan.

Gejala itu timbul karena pengaruh lafal daerah, rasa tak percaya pada diri sendiri, dan yang sangat penting adalah yang berkaitan dengan lafal bangsa-bangsa Eropa di Indonesia. Pada " Lingua Franca Melayu ” yang dipakai bangsa-bangsa Eropa, antara lain Portugis dan Belanda, sebagai bahasa administrasi untuk kegiatan ekonomi dan politik di seantero Nusantara.

Buku kitab “ Alkitab” adalah merupakan salah satu terjemahan dari jutaan bahasa di Dunia. Sedangkan di Indonesia, “ Alkitab ” adalah salah satu terjemahan bahasa yaitu yang menggunakan Bahasa Indonesia resmi selain Bahasa Batak, bahasa Melayu, bahasa Jawa, bahasa Maluku, bahasa Sunda, bahasa Ende dll nya .... Sedangkan sumber terjemahannya adalah berasal dari yang biasa disebut kitab “ Gulungan Laut Mati ” yang tersimpan baik di Gedung Shirene Of The Book. Panggilan " tuan ", yang didalam bahasa Yunani adalah ' Kyrios ', didalam bahasa Portugis ' senor ', didalam bahasa Belanda ' heere ', didalam bahasa Prancis ' seigneur ', dan didalam bahasa Inggris ' lord '.

Misalnya kalimat dalam bahasa Inggris, ada berbunyi : " The grace of or lord Jesus Christ be whit your spirit".

Ketika penghayatan kalimat ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, yang mula mula oleh seorang Portugis bernama Browerius pada tahun 1663, sebutan Yesus masih Tuan. Dan pada saat terjadi perkembangan Bahasa Indonesia yang disebut dengan “ Lingua Franca ” ketika seorang Belanda bernama Leijdecker pada tahun 1678 menerjemahkan Bible ke dalam Alkitab sebutan Tuan berubah menjadi Tuhan. Dengan kata lain, Leijdecker yang pertama kali menulis Tuhan.

Dengan demikian, sudah sangat jelaslah bahwasanya kosakata Tuhan masuk kedalam bahasa Indonesia sebagai pengaruh theologia ( agama ) Kristen. Pada mulanya hanya sebagai yang disebut gejala paramasuai itu, selanjutnya dibakukan sebagai kosakata baru Bahasa Indonesia. Karena itulah dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta tidak ada keterangan apa pun tentang kata Tuhan, kecuali menyamakannya dengan Allah !

Kesimpulan akhirnya, jika kita tidak membaca Alkitab maka tidak akan pernah mengetahui ada kata “ Tuhan ”. Pertama sekali yang mengenal kata “ Tuhan ” adalah Alkitab. Berkembang ke seluruh Indonesia dan sekitarnya yang menggunakan rumpun bahasa yang sama, sampai sampai pada tafsir tafsir pada kitab kitab lainnya juga menggunakan kata “ Tuhan ” untuk mengatakan yang dijunjunginya.

Semoga bermamfaat.
Tuhan Yesus Memberkati kita.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel