Raison D'etre
Friday, 4 January 2019
Edit
Raison D'etre
Lukas 4:42-44
Popularitas memang begitu menawan. Banyak orang bersedia melakukan apa saja untuk mendapatkannya, mulai dari selebriti, politisi, bahkan agamawan. Tak hanya materi, banyak orang rela menggadai harga dirinya, kepercayaan orang lain, bahkan rasion d'etre (alasan mengapa ada) demi sebuah ketenaran.
Akan tetapi, Yesus berbeda. Di provinsi Galilea, popularitas-Nya sebenarnya sedang naik daun. Orang-orang selalu mencari kesempatan untuk bersama dengan-Nya. Namun, kala orang banyak mencari, Dia malah meninggalkan mereka. Sekalipun orang-orang membujuk untuk menetap, Dia tetap melangkahkan kaki-Nya (42, 44). Yesus melakukan itu karena menyadari alasan Dia datang ke dunia (43).
Yesus sangat menyadari raison d'etre-Nya, yaitu memberitakan dan mendemonstrasikan Kabar Baik, tentang Pemerintahan Allah di seluruh Israel. Dia tahu bahwa waktu-Nya tidak banyak. Karena itu, Dia harus melanjutkan perjalanan-Nya. Dia tidak membiarkan suara dan keinginan orang banyak memengaruhi keberadaan-Nya. Dia tidak membiarkan popularitas menjadi nomor satu daripada alasan kehadiran-Nya di dunia ini. Sebaliknya, Dia rela mengecewakan orang banyak demi tujuan hidup-Nya.
Ada ungkapan, "Seseorang tidak pernah benar-benar merasa hidup sampai menemukan sesuatu yang untuknya dia rela mati." Prinsip inilah yang melahirkan prioritas hidup. Itu akan memberikan keberanian kepada seseorang untuk menolak keinginan orang banyak. Sebaliknya, tanpa prioritas, hidup menjadi tak punya arah. Akibatnya, kita hanya akan mengikuti keinginan orang banyak semata dan hidup menjadi sia-sia.
Kita diciptakan dan diselamatkan untuk melakukan pekerjaan baik yang disiapkan Allah (Ef 2:10). Itulah raison d'etre kita orang percaya. Kita dipanggil untuk hidup dengan tujuan yang ditetapkan Allah bukan yang ditetapkan orang banyak. Kita dipanggil untuk hidup berdasarkan prioritas bukan popularitas.
Doa: Tuhan, bimbinglah kami agar menyadari alasan kami ada adalah untuk melayani-Mu. [JH]