MEMAHAMI TANDA BESAR YANG MENYEMBAH BAPA SURGAWI




MEMAHAMI TANDA BESAR YANG MENYEMBAH BAPA SURGAWI

Pada pertama, kita sudah mengetahui bahwa Sang Pencipta sekaligus pemilik kehidupan ini telah menyebut diri-Nya “AKU ADALAH AKU, AKULAH AKU” (Keluaran 3:14). Tetapi saya akan menyebut-Nya dengan Bapa Surgawi. Selain untuk memudahkan kita dalam penyebutan, juga untuk menyesuaikan tema pembahasan kita kali ini.

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang tanda besar yang menyembah bapa Surgawi, pertama-tama saya ingin mengajak saudara mengenal sifat-sifat Bapa Surgawi terlebih dahulu untuk mereview pengetahuan dan ingatan kita tentang kuasa-Nya yang besar.

Sesungguhnya, Bapa Surgawi itu Maha Pencipta, Maha Kasih, Maha Murah, Maha Baik, Maha Pengampun, Maha Mulia, Maha Kudus, Maha Murka dengan kata lain Bapa Surgawi adalah Maha Segala-galanya. Oleh karena Bapa Surgawi adalah Maha segalanya, maka segala sesuatu yang tidak mungkin bagi manusia akan menjadi mungkin bagi Bapa Surgawi.

Bapa Surgawi: “Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguh aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?. Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk Tuhan?” (Kejadian 18:13 – 14)

Yang harus kita semua sadari dan pahami adalah cara kerja Bapa Surgawi itu, selalu di luar akal sehat manusia bahkan tidak bisa dijelaskan dengan segenap akal dan pengetahuan kita, dan bagi manusia semua pekerjaan-Nya itu disebut MUJIZAT.

Saudaraku, MUJIZAT adalah TANDA BESAR sekaligus bukti nyata, apakah saudara dan ajaran agama atau kepercayaan saudara sedang menyembah Bapa Surgawi atau sedang menyembah allah yang lain? Berikut beberapa contoh kisah mujizat:

1. Kisah Bapa Surgawi menjanjikan seorang anak laki-laki kepada Nabi Abraham. "orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu (Kejadian 15:4).

"Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan dan mendapatkan engkau, pada waktu itulah, Sara istrimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki. (Kejadian 18:10).

Mendengar hal ini, Sara merasa hal itu tidak mungkin terjadi karena Abraham suaminya sudah tua (usia lanjut) dan Sara sendiri sudah mati haid (menopause) (Kejadian 18:11). Bahkan Sara tertawa dalam hatinya.(kejadian 18:12).

Akibat Sara tidak yakin dengan janji Bapa Surgawi, maka dia meminta suaminya Abraham untuk menikahi hambanya yang bernama Hagar dari Mesir "Jadi Sarai istri Abraham itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, yakni ketika Abraham telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kana'an, lalu memberikan kepada Abraham suaminya, untuk menjadi istrinya (Kejadian 16:3). Kemudian Abraham menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu (Kejadian 16:4). lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dan Abraham menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael.

Janji Bapa Surgawi haruslah terjadi. walau bagi manusia mustahil tapi bagi Dia tidak ada yang tidak mungkin. "Tuhan memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan Tuhan melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya". (Kejadian 21:1). maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki di masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan Firman Allah kepadanya (Kejadian 21:2). Abraham menamai anak yang baru lahir itu Ishak. (kejadian 21:3).

2. Kisah Elisabet istri Zakharia di mana Bapa Surgawi menjanjikan anak laki-laki kepada mereka sementara sudah berada pada usia lanjut “Jangan takut hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes”(Lukas1:13). Bagi Zakharia ini mustahil “bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan istriku lanjut umurnya” (Lukas1:18). Namun beberapa lama kemudian Elisabet istri Zakharia mengandung (Lukas1:24).

3. Kisah Nabi Musa dan 11 (sebelas) TULAH bagi bangsa Mesir pada zaman Firaun. Mujizat pertama: tongkat musa berubah menjadi ular di hadapan raja Firaun (Keluaran 7:1-13). Tulah pertama: air menjadi darah (keluaran 7:14-25). Tulah Kedua: Katak (Keluaran 8:1-15). Tulah Ketiga: Nyamuk (keluaran 8:16-19). Tulah keempat: lalat pikat (Keluaran 8:20-32). Tulah kelima: Penyakit sampar pada ternak (keluaran 9:1-7). Tulah keenam: barah (keluaran 9:8-12). Tulah ketujuh: hujan Es (Keluaran 9:13-35). Tulah kedelapan: belalang (keluaran 10:1-20). Tulah kesembilan: gelap gulita (keluaran 10:21-29). Tulah kesepuluh: matinya setiap anak sulung pada keluarga Mesir (keluaran 11: 4- 10).

4. Kisah Musa membelah air laut “Firman Bapa Surgawi kepada Musa: Mengapakah engkau berseru demikian kepada-Ku? Katakan kepada orang Israel supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu ke atas laut dan belalah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering” (Keluaran 14:15-16).

5. Kisah seorang gadis perawan bernama Maria (Lukas1:26-27). Melalui malaikat yang mendatangi Maria, Bapa Surgawi menjanjikan seorang anak laki-laki “jangan takut, hai Maria, sebab engkau memperoleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendak engkau menamai Dia Yesus”(Lukas 1:30-31).

Namun Maria melihat ini sesuatu yang mustahil “bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami? (Lukas1:34). Walau bagi Maria ini adalah hal mustahil, tetapi bagi Bapa Surgawi pasti terjadi “ tibalah waktunya untuk Maria bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki” (Lukas 2:6-7).

6. Kisah mujizat yang paling banyak terjadi adalah dilakukan oleh Yesus yakni: orang mati dibangkitkan, buta melihat, lumpuh berjalan, sakit sembuh, tuli mendengar, berjalan di atas air, badai diredahkan dan masih banyak lagi lainnya. Kisah-kisah mujizat yang dilakukan Yesus tidak akan kita ulas secara mendalam pada topik pembahasan ini. Saya akan ulas secara rinci tentang semua itu sebagai esensi atau entry point pernyataan tunggal saya yakni “YESUS A HEAVEN WAY” (YESUS SATU-SATUNYA JALAN MENUJU SURGA).

Saudaraku, mujizat-mujizat ini juga pasti akan terjadi dalam kehidupan saya dan saudara. Apakah mujizat pernah terjadi dalam kehidupan saudara? Jika pernah, maka dapat dipastikan hidup saudara sudah benar di hadapan Bapa Surgawi karena itu saudara memperoleh kasih karunia di hadapan-Nya. Namun jika belum pernah, maka perhatikan dua hal berikut..

Pertama: Iman saya dan saudara masih lebih kecil dari biji sesawi. “Sebab sesungguhnya aku berkata kepadamu: Sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, – maka gunung ini akan pindah, dan tidak akan ada yang mustahil bagimu”. (Mat 17:19-20).

Kedua: Saudara tidak sedang menyembah Bapa Surgawi, tetapi sedang menyembah se-sembahan yang lain. Jika saudara menganut ajaran agama atau kepercayaan tertentu, maka cobalah telaah kembali, apakah tokoh pembawa ajaran agama atau kepercayaan yang anda anut tersebut sudah menunjukkan PERBUATAN MUJIZAT? Renungkanlah.

Sebagai orang yang cerdas, saudara tentu tidak ingin terjebak oleh keyakinan yang keliru. Yang harus anda ketahui adalah seorang yang menyembah Bapa Surgawi sudah pasti akan meneladani sifat-sifat Bapa Surgawi pula.

Setiap perkataannya benar karena dia memiliki hati yang baik dan penuh kasih dalam kebenaran. karena tidak mungkin orang berhati baik mengucapkan perkataan yang jahat, sebaliknya orang berhati jahat tidaklah mungkin mengucapkan perkataan yang baik. Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik pula sementara pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik pula, dari buahnyalah saudara bisa mengenal mereka.

Orang benar akan melihat dan berteman dengan para malaikat, karena mereka dekat dengan kehidupan Bapa Surgawi. Orang jahat akan melihat dan berteman dengan jin, setan dan roh jahat, karena mereka dekat dengan kelamnya kehidupan alam maut karena upah dosa adalah maut. Renungkanlah****

Untuk perkembangan Yesus a Heaven Way
Saluran bantuan anda. Bank BCA : 611-522-651-1

Sumber FB YESUS a Heaven WAY

0 Response to "MEMAHAMI TANDA BESAR YANG MENYEMBAH BAPA SURGAWI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel