MEMAHAMI NAMA SANG PENCIPTA




MEMAHAMI NAMA SANG PENCIPTA

Hampir seluruh manusia mempercayai dan meyakini bahwa seluruh kehidupan yang ada pada seluruh alam semesta ini diciptakan oleh Sang pencipta. Namun tahukah saudara siapa nama dari Sang pencipta tersebut?

Di Indonesia Dia disebut Tuhan dan ada juga yang menyebut-Nya Allah, bahkan menggabungkan keduanya menjadi Tuhan Allah. Pertanyaannya, apakah benar, bahwa nama Sang Pencipta seperti yang kita sebut itu?, lalu bagaimana dengan dengan orang Eropa yang menyebut-Nya God, dan orang Yahudi yang menyebut-Nya Elohim, Yahwe, atau Ilahi?

Sebelum kita membahas Nama Sang Pencipta lebih jauh, saya ingin mengajak saudara menyatukan persepsi atau cara pandang kita yang sangat beraneka ragam seiring keragaman suku bangsa dan bahasa di dunia ini.

Kata Tuhan berasal dari bahasa Indonesia. Kata Tuhan digunakan untuk menyebut sesembahan yang diyakini sebagai sang pencipta. Sementara kata Allah tidak diketahui secara pasti asal usulnya namun beberapa literatur mengatakan bahwa kata Allah berasal dari suku semit (sebuah suku di timur tengah). Walau demikian, dapat dipastikan bawha kata Allah digunakan oleh bangsa Israel dan kaum Yahudi termasuk berbagai bangsa di timur tengah untuk menyebut sesembahan mereka pada masa lampau bahkan hingga sekarang.

Contoh:
Pada waktu Sang Pencipta memanggil nama Nabi Musa dalam kisah perutusan Nabi Musa untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan nan kejam oleh bangsa Mesir. Sang Pencipta memanggil “Musa, Musa!” dan ia menjawab “Ya Allah.” (Keluaran 3:4). Nabi Musa memanggil Sang Pencipta dengan Allah padahal Sang Pencipta belum memperkenalkan diri-Nya.

Hal ini jelas menunjukkan kepada kita bahwa kata Allah adalah kata yang selalu digunakan suku bangsa tempat Musa berasal untuk menyebut se-sembahan mereka pada masa itu.

Kata Allah sesungguhnya memiliki makna yang sama dengan kata Tuhan, Maha Kuasa, Tuhan Yang Maha Esa, Alfa-Omega, God, Eli, Elohim, dan Mori Kraeng sebutan orang Manggarai di Flores, dll. Dalam perkembangannya, terutama melalui berbagai pengajaran agama tertentu, kata Tuhan dan Allah telah berubah menjadi sebuah nama yang mutlak bagi Dia yang kita yakini sebagai pencipta sekaligus pemilik kehidupan ini baik semua yang sudah ada maupun terhadap semua yang akan ada.

Yang harus kita semua pahami adalah ketika Sang Pencipta memperkenalkan diri-Nya kepada manusia atau kepada para Nabi, Dia selalu menggunakan bahasa yang digunakan oleh suku bangsa tempat Nabi tersebut berasal. Tujuannya jelas agar sang Nabi mudah mengerti terhadap apa yang disampaikan oleh Sang pencipta.

Saya tidak bisa bayangkan, betapa kebingungannya seorang Nabi yang berasal dari Timur tengah, dan Sang Pencipta memperkenalkan dirinya dengan menggunakan bahasa Inggris. Maka tentu sang Nabi akan pusing tujuh keliling karena tidak mengerti maksud perkataan Sang Pencipta. Apalagi jika Sang Pencipta menggunakan bahasa Medan, ahhh matilah kau,,,katanya…

Coba saudara bayangkan, Jika Nabi Musa berasal dari Indonesia maka jawaban dia saat itu pasti adalah “Ya Tuan” atau “Ya Kanjeng Gusti”. Lalu bagaimana jika Nabi Musa berasal dari Manggarai, tentu jawaban Musa adalah “Iyo Mori”.

Bagaimana kalau Nabi Musa orang Medan, Makasar, Kupang, Manado, Spanyol, Inggris, Italy, Papuanugini, India, Thailand, atau suku lainnya di dunia ini, bisa kita bayangkan jawabannya seperti apa? Mari kita jawab sendiri bagi orang yang berasal dari suku bangsa yang saya sebutkan ini.

Selanjutnya, Sang Pencipta memperkenalkan diri-Nya kepada Musa “Akulah Allah Ayahmu, Allah Abraham, Allah Isak dan Allah Yakub”(Keluaran 3:6). “Tuhan, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Isak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: Itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun” (keluaran 3:15).

Hal ini dilakukan Sang Pencipta agar mempermudah Nabi Musa untuk mengerti, memahami dan mengetahui dengan siapa dia sedang berbicara dan untuk meyakinkan bangsa Israel saat itu karena Abraham, Ishak dan Yakub adalah nenek moyang mereka yang juga sudah bertemu sang pencipta namun belum pernah memperkenalkan nama-Nya kepada mereka.

Saya tidak bisa bayangkan bagaimana bingungnya Nabi Musa jika Sang Pencipta mengatakan, Akulah, Allah Ayahnya Sitorus, Sinanggar dan Siregar.

Pastilah Musa bertanya, Siapakah Mereka? Lalu Sang Pencipta menjawab: mereka adalah nenek moyang orang medan. Pasti Musa makin bingung, medan itu di mana? Kalau sudah begini, pasti Sang Pencipta juga kebingungan untuk menjelaskan kepada Musa yang tidak pernah ke Medan.

Lalu, Siapakah Nama Sang Pencipta Sebenarnya?

Sesungguhnya Sang Pencipta sekaligus pemilik kehidupan ini tidak memiliki Nama. Dia tidak bisa digambarkan dengan kata-kata apalagi hanya dengan sebuah kata karena Dia adalah SEGALANYA. Walau demikian, Dia pernah memperkenalkan diri-Nya secara resmi kepada Nabi Musa dan saudara harus ingat bahwa sang pencipta hanya memperkenalkan diri-Nya secara resmi hanya dengan Nabi Musa. Lalu bagaimana dengan Nabi yang lain? Nabi-nabi lain hanya bertemu dengan malaikat Gabriel bahkan ada yang hanya melalui mimpi saja.

Saudaraku, inilah kebenaran tentang nama Sang Pencipta.

Ketika Nabi Musa kebingungan tentang bagaimana jika bangsa Israel menanyakan siapa nama-Nya yang telah mengutus Nabi Musa kepada bangsa Israel? Maka Sang Pencipta memperkenalkan diri-Nya dengan jelas: "AKU ADALAH AKU”. AKULAH AKU” (Keluaran 3:14).

Firman ini sangat jelas bahwa sesungguhnya Dia tidak memiliki Nama. Nama-nama yang kita sebut selama ini seperti Tuhan, Allah, God, Elohim, Yahwe, dll, hanyalah sebuah gelar untuk mempermudah manusia dalam memahami, meyakini, menggambarkan serta memaknai Sang Pencipta sekaligus sebagai pemilik semua kehidupan ini.

Jadi saudaraku, Siapa pun anda, dan apa pun kepercayaan anda, marilah kita tidak mempersoalkan lagi tentang Nama atau sebutan yang sering anda gunakan dalam kepercayaan anda untuk menyebut “AKU ADALAH AKU. AKULAH AKU”. Yang harus kita renungkan bukan lagi masalah nama yang beraneka ragam tersebut, tetapi apakah anda benar-benar sudah menyembah “AKU ADALAH AKU, AKULAH AKU”?. Renungkanlah saudaraku ****

Sumber : FB YESUS a Heaven WAY

0 Response to "MEMAHAMI NAMA SANG PENCIPTA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel