Lanjut Usia? Bukan Masalah

Lanjut Usia? Bukan Masalah

Tahu nama Hana?
Ini bukan Ibu Samuel, tetapi Hana yang ada di Perjanjian Baru.

Kisah ini menceritakan saat Yesus berusia 8 hari dan akan disunat. Disana ada Simeon dan juga Hana (Lukas 2:36-39). Hana adalah seorang nabiah dan janda yang berusia 84 tahun.

Tapi yang menarik kita pelajari adalah "...Ia (Hana yang sudah berusia 84 tahun) tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa." (Lukas 2:37)

Bayangkan! Di usia selanjut itu, ia tetap setia beribadah dengan berpuasa dan berdoa.

Tidak hanya itu, di ayat selanjutnya dikatakan setelah ia melihat Yesus, ia bersukacita dan apa yang ia lakukan?
Ia "...berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem." (Lukas 2:38)

Bayangkan! Usia setua itu masih semangat untuk menceritakan kepada semua orang mengenai Juruselamat. Semangat yang luar biasa!

Di usia yang sudah lanjut dan dengan kondisi tubuh yang tidak seperti waktu masih muda, tapi Hana memberikan teladan bagi kita untuk tetap setia kepada Tuhan.

Tak heran kita dinasihatkan:
"Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari." (2 Korintus 4:16)

Setiap hari fisik kita semakin lemah, tapi manusia batiniah kita harus diperbaharui dari sehari ke sehari, bukan seminggu ke seminggu atau sebulan ke sebulan, tapi setiap hari.

Mari refleksikan diri kita..
Berapa usia kita saat ini?
Apakah teladan dari Hana sudah menjadi bagian saya?
Apa yang sudah saya lakukan untuk kemuliaan nama Tuhan?
Apakah saya sudah selalu memperbaharui diri? Jika belum, mari perbaharui!

Perbaharui diri kita dengan meminta tuntunan dari Roh Kudus. Mengapa?
Kita tidak bisa mengandalkan diri sendiri "...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5)

Kiranya kita boleh menjadi Hana-hana modern.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati.

Share this post