Klaim Islam Atas Kawasan Bait Suci Salomo




Klaim Islam Atas Kawasan Bait Suci Salomo

Hari ini PBB memutuskan kawasan Temple Mount (sekarang menjadi lokasi Masjid Kubah Emas dan Masjid Al Aksa) di Yerusalem tidak berkaitan dengan sejarah bangsa Yahudi. Kini nama kawasan itu adalah al-Haram al-Sharif. Tentu saja ini adalah hal yang sangat konyol karena PBB seakan-akan buta terhadap sejarah panjang bangsa Yahudi yang sudah eksis dan konsisten di Tanah Israel beribu-ribu tahun sejak 5779 tahun yang lalu. Harap diingat tahun 2018 menurut kalender Kristen adalah tahun 5779 menurut kalender Yahudi 5779 dan menurut kalender Islam 1430.

Konyolnya lagi, pemimpin Palestina sendiri pernah membantah Temple Mount sebagai lokasi yang berkaitan dengan Islam. Mantan Duta Besar Israel untuk PBB Dore Gold bercerita pada Perundingan Israel dan Palestina di Kamp David tahun 2000, pemimpin Palestina Yasser Arafat pernah berkata, “Tempat suci umat Islam itu ada di Nablus bukan di kawasan Temple Mount di Yerusalem”. Bahkan Arafat berkata kepada Presiden Bill Clinton yang menjadi inisiator perundingan Kamp David, “Tidak ada apapun di Temple Mount.”

Justru yang mengakui adanya keterkaitan antara Yahudi dengan Temple Mount tercatat dalam buku saku berjudul “A Brief Guide to al-Haram al-Sharif” yang dipublikasikan tahun 1925 oleh Konsil Tertinggi Islam yang dibentuk oleh pemerintah Inggris di Yerusalem dan diketuai Mufti Yerusalem Haji Amin al-Husayni menyatakan, “Menurut kepercayaan universal dipercaya sebagai tempat Daud membangun altar untuk TUHAN dan mempersembahkan korban bakaran dan korban pendamaian.” Kisah Daud membangun mezbah dan mempersembahkan korban bakaran dan korban pendamaian ada dalam kitab 2 Samuel 24:25.

Dalam buku saku itu tercantum pernyataan “Identitas yang berkaitan dengan Bait Suci Salomo tidak diperdebatkan.” Sehingga jelas sekali hubungan antara Temple Mount, Daud dan Salomo sebab Daud dan Salomo adalah Raja Kerajaan Israel yang menyembah secara Yudaisme. Kristen dan Islam tidak bisa menolak fakta bahwa Daud dan Salomo punya tata cara ibadah sendiri, punya perayaan hari raya sendiri dan yang jelas punya bukti kitab-kitab yang ditulis oleh mereka sendiri untuk TUHAN mereka. Daud menulis Kitab Mazmur atau Zabur, Salomo menulis Kitab Amsal, Kitab Kidung Agung dan Kitab Pengkhotbah yang semuanya dipercaya sebagai bagian dari Kitab Suci umat Yahudi dan Kristen.

Dalam buku saku tersebut diakui Kalifah Umar menjajah Yerusalem pada tahun 637 dan tindakan pertama yang ia lakukan adalah memperbaiki kawasan Temple Mount yang terbengkalai sejak masa Romawi. Sebab di situlah dipercaya Nabi Muhammad SAW naik ke surga dalam perjalanan malam sehingga Kalifah Umar menghendaki dibangun masjid yang kemudian diberi nama “Masjid Umar”. Tetapi masjid itu tidak ada sisanya hingga sekarang (dari tahun 637 Masehi hingga 1925 maksudnya), namun nama “Masjid Umar” digunakan untuk secara salah untuk Kubah Emas (Dome of the Rock). Lihat screenshot cuplikan dari halaman 4 buku “A Brief Guide to al-Haram al-Sharif”.

Menurut the New York Times, penyangkalan terhadap Temple Mount yang dilakukan oleh orang Islam berawal sejak 1948 saat Israel menjadi negara. Dewan Wakaf yang berwenang atas Temple Mount menghapus semua rujukan atau referensi sejarah ke Temple Mount dari buku panduan ke Yerusalem. Padahal saat itu Yerusalem Timur tempat Temple Mount berada di bawah kekuasaan Yordania, sedangkan Yerusalem Barat di bawah kekuasaan Israel. Penyangkalan terhadap Temple Mount oleh kelompok Islam justru bagus namun sayangnya PBB malah menganggap Islam-lah yang berkaitan dengan Temple Mount. PBB dari hari ke hari makin anti-Israel, makin ngawur.

Foto: screenshot buku saku “A Brief Guide to al-Haram al-Sharif”

Sumber Fb 

0 Response to "Klaim Islam Atas Kawasan Bait Suci Salomo"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel