Perbedaan Istilah Yahudi dan Israel
Friday, 23 August 2019
Edit
Perbedaan Istilah Yahudi dan Israel
Kata Israel merujuk pada keturunan Yakub. Nama lain Yakub adalah Israel. Seorang disebut keturunan (bani) Israel jika berasal dari salah satu dari ke-12 suku Israel, nama-nama anak Yakub bisa dilihat di gambar, minus Lewi. Efraim dan Manasye adalah anak Yakub.
Kata Yahudi merujuk pada keturunan Yehuda, anak Yakub. Sekarang orang kerap merujuk kata Yahudi untuk menyebut identitas ras dari seluruh keturunan Yakub. Hal ini terjadi karena pecahnya Kerajaan Israel menjadi Israel dan Yehuda. Ada sepuluh suku tetap menjadi Kerajaan Israel dengan ibukota Samaria dan dua suku menjadi Yehuda dengan ibukota Yerusalem. Dua suku yang bergabung dengan Kerajaan Yehuda adalah Yehuda, Benyamin (termasuk juga suku Lewi ikut menjadi Yehuda sebagai pemimpin agama).
ISTILAH YAHUDI
Kitab 1 Raja-raja 11:36 jelas menuliskan bahwa TUHAN sendiri yang menghendaki suku Yehuda sebagai suku yang tinggal tetap di Yerusalem, kutipan sbb: βDan kepada anaknya akan Kuberikan satu suku, supaya hamba-Ku Daud (suku Yehuda) selalu mempunyai keturunan di hadapan-Ku di Yerusalem, kota yang Kupilih bagi-Ku supaya nama-Ku tinggal di sana.β
Jadi Yerusalem tidak pernah kosong dari keturunan Yakub. Meski penduduk Yehuda dibuang ke Babilonia dan Persia, pada akhirnya mereka kembali pulang ke Yerusalem di zaman Nabi Nehemia dan Imam Ezra.
Sebutan Yahudi (Jews) pertama kali muncul di Kitab Ezra yakni ketika musuh orang-orang Yehuda mengirimkan surat dalam bahasa Aramaik kepada Raja Persia Artahsasta. Kini sebutan Yahudi dilekatkan pada semua keturunan Yakub. Yahudi menjadi istilah umum untuk orangnya, sedangkan bangsanya adalah Israel yang bentuk pemerintahannya negara demokratis.
Jika ada yang mengatakan Israel dulu dan Israel sekarang beda, tentu keliru. Wilayah Israel dulu dan sekarang sama. Orangnya sama, cuma bentuk pemerintahan ganti dari kerajaan menjadi republik. Orang Yahudi bisa menjadi warga negara apa saja tanpa kehilangan identitas sebagai Yahudi.
ORANG YAHUDI BUKAN MURNI LAGI?
Berdasarkan Tanakh (kitab suci Yudaisme atau Perjanjian Lama Alkitab) seorang keturunan Israel ditentukan dari garis ayah. Contoh: Yusuf menikah dengan orang Mesir, anaknya dianggap keturunan Israel. Tetapi secara hukum Yahudi atau Halakha, keturunan dilihat dari garis ibu.
Perbedaan rujukan status keturunan ini merupakan perkembangan zaman. Dahulu di masa Bait Suci masih ada, seorang imam maka anaknya akan menjadi imam dan yang menjadi keturunan imam hanya suku Lewi. Namun perubahan terjadi, merujuk pada Halakha yaitu dari garis ibu untuk melahirkan identitas Yahudi. Sebetulnya secara otomatis, orang Yahudi idealnya menikah antar sesama Yahudi guna memenuhi Halakha dan rujukan dalam Tanakh demi menjaga tradisi dan mempertahankan identitas bangsa Israel.