BAIT SUCI ADALAH RUMAH KEAGUNGAN ALLAH DI BUMI
Tuesday, 23 July 2019
Edit
BAIT SUCI ADALAH RUMAH KEAGUNGAN ALLAH DI BUMI
Saya datang ke sebuah gereja besar di Jakarta dan mendengar gembala gereja itu berkata: Jangan berdoa di Tembok Ratapan, karena orang Israel menolak Tuhan Yesus. Gembala ini bergelar S3 dan memiliki jutaan jemaat di Indonesia. Jujur...saya sedih mendengar hal ini.
Saudaraku, mengapa saya sedih mendengar perkataan itu? Sebab jika sekelas "gembala" saja tidak mengenal Allah, lalu bagaimana dengan jutaan jemaatnya? Saya katakan: Allah di Kitab Suci adalah Allah Israel dan Bait Suci adalah rumah keagungan Allah di bumi.
“Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku.” (Yesaya 60:7)
Kitab Suci mengatakan: Salah satu nubuat tentang pemulihan Yerusalem atau disebut "Sion" di akhir zaman adalah: Allah akan mendirikan Bait Suci-Nya kembali di kota Yerusalem. Mengapa? Sebab Bait Suci adalah tempat kaki Allah berjejak di bumi.
“Kemuliaan Libanon, yaitu pohon sanobar, pohon berangan dan pohon cemara, akan dibawa bersama-sama kepadamu, untuk mempersemarak tempat bait kudus-Ku, sebab Aku hendak memuliakan tempat kaki-Ku berjejak.” (Yesaya 60:13)
Saya katakan: Firman Allah tentang “tembok-tembok” Sion yang tetap ada di ruang mata-Nya merujuk kepada Tembok Ratapan itu. Lalu bagaimana seorang manusia bisa berkata: Tembok Ratapan tidak memiliki arti? Jika Allah berfirman: Tembok-tembok Bait Suci tetap ada di ruang mata-Ku, apakah Anda akan membantahnya saudaraku?
“Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.” (Yesaya 49:15-16)
Tuhan Yesus juga menyatakan tentang Bait Suci sebagai Rumah-Nya dan Bait Suci itu akan disebut "rumah doa" bagi segala bangsa. Lalu bagaimana seorang manusia bisa berkata: Jangan berdoa di Tembok Ratapan yang merupakan bagian dari Bait Suci itu? Aneh bukan?
“Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!" (Markus 11:15-17)
Umat yang dikasihi Tuhan, banyak orang berusaha memisahkan Bait Suci dari agama Kristen, tetapi saya berkata: Anda buta akan kebenaran di Kitab Suci. Bapa di sorga adalah Allah Israel dan Tuhan Yesus adalah Anak Allah Israel yang disembah oleh bangsa Yahudi. Bait Suci adalah rumah keagungan Allah di bumi. Nabi Zakharia menubuatkan bahwa: Ketika Tuhan Yesus datang dan menjadi Raja di Yerusalem, maka Bait Suci atau rumah TUHAN akan tegak berdiri. Saya katakan: Jangan menjadi orang buta yang menuntun orang buta. Semoga Anda memahami perkataan saya ini.
“Pada waktu itu akan tertulis pada kerencingan-kerencingan kuda: "Kudus bagi TUHAN!" dan kuali-kuali di rumah TUHAN akan seperti bokor-bokor penyiraman di depan mezbah. Maka segala kuali di Yerusalem dan di Yehuda akan menjadi kudus bagi TUHAN semesta alam; semua orang yang mempersembahkan korban akan datang mengambilnya dan memasak di dalamnya. Dan tidak akan ada lagi pedagang di rumah TUHAN semesta alam pada waktu itu.” (Zakharia 14:20-21)
Tuhan Yesus memberkati…