BERKAT ADALAH HUKUM BERSYARAT






Baca Juga

BERKAT ADALAH HUKUM BERSYARAT

Banyak orang suka berkata: Tuhan memberkati hidupmu, Tuhan ingin kamu kaya, Tuhan ingin kamu sukses. Saya mengatakan: Itu memperkatakan “hasil” dan bukan mengajarkan “proses”. Mungkin Anda bertanya: Apa maksudnya pak? Saya akan menjelaskan hal ini kepada Anda saudaraku.

Saudaraku, hukum berkat di Kitab Suci adalah “hukum bersyarat”. Mengapa disebut bersyarat.????? Sebab dimulai dengan kata “jika”. Ini berarti berkat diberikan setelah Anda melakukan kewajiban Anda. Bisa memahami perkataan saya ini saudaraku?

"Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu.” (Ulangan 28:1-2)

Saya ingin mengatakan hal ini: Berkat berbeda dengan keselamatan saudaraku. Keselamatan tanpa syarat dan diberikan cuma-cuma. Anda percaya kepada Tuhan dan Anda akan diselamatkan. Berbeda halnya dengan berkat saudaraku, berkat memiliki syarat dan Anda harus melakukan syarat itu dan berkat mendatangi hidup Anda.

Banyak orang lebih senang mendengarkan khotbah tentang berkat yang hanya berbicara tentang “hasil” dan tidak suka mendengarkan khotbah tentang “proses”. Mereka ingin hidupnya diberkati Tuhan, tetapi tidak mau melalui proses untuk mencapai hidup yang diberkati Tuhan. Saya berkata: Tanpa melakukan syarat berkat, maka Anda jangan bermimpi untuk hidup diberkati saudaraku.

Berkat adalah hukum bersyarat dan dua syarat berkat adalah bertobat dari dosa dan memberi bagi Allah. Mengapa bertobat menjadi syarat berkat? Sebab dosa menghalangi berkat saudaraku, dosa menghambat yang baik dari Allah datang dalam hidup Anda.

“Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu.” (Yeremia 5:25)

Syarat kedua dari berkat adalah memberi bagi Allah. Mungkin Anda bertanya: Kok memberi bagi Allah pak.????? Saya jawab: Sebab aturan sorga berkata: Berilah, maka kamu akan diberi. Allah memberkati hidup Abraham berlimpah-limpah dan juga memberkati anak cucunya di bumi, setelah Abraham menyatakan kasihnya kepada Allah dengan rela memberikan Ishak, anaknya, untuk dikorbankan bagi Allah. Berkat diberikan setelah Anda memberi bagi Allah saudaraku. Ini hal yang harus Anda pahami dengan benar.

“Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham, kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri — demikianlah firman TUHAN —: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku." (Kejadian 22:15-18)

Saudaraku, banyak orang ingin hidupnya diberkati dan hanya senang mendengarkan khotbah tentang berkat yang hanya berbicara tentang "hasil". Tetapi saya ingin bertanya: Berapa banyak di antara Anda yang hidup diberkati.????? Berapa banyak di antara Anda yang diangkat menjadi kepala dan bukan ekor.????? Sedikit bukan? Mengapa? Sebab berkat adalah hukum bersyarat saudaraku. Anda harus bertobat dari dosa dan memberi bagi Allah.

Umat yang dikasihi Tuhan, Allah senang memberkati hidup Anda sebagai anak-anak-Nya di bumi, tetapi banyak orang tidak diajarkan tentang hukum berkat yang benar di Kitab Suci dan mereka tidak pernah merasakan hidup yang diberkati. Nabi-nabi palsu hanya berbicara “hasil”, tetapi saya mengatakan “proses” itu kepada Anda: Bertobatlah dari dosa dan memberi bagi Allah. Tuhan Yesus berkata: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu. Semoga Anda memahami perkataan Tuhan itu saudaraku.

“Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.” (Matius 22:37-38)

Tuhan Yesus memberkati…

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel