AYAT DI KITAB SUCI ADALAH KEPINGAN KEBENARAN
Saturday 13 April 2019
Edit
AYAT DI KITAB SUCI ADALAH KEPINGAN KEBENARAN
Banyak orang sering membuat kesimpulan berdasarkan 1 ayat di Kitab Suci, tetapi saya mengatakan: Anda membuat doktrin dan bukan kebenaran saudaraku. Doktrin beda dengan kebenaran. Apa bedanya? Doktrin akan gugur jika diuji dengan semua ayat di Kitab Suci, tetapi kebenaran adalah benar. Firman Allah berkata carilah dahulu Kerajaan Sorga dan kebenarannya.
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33)
Saudaraku, saya ingin memberikan Anda contoh tentang doktirn dan kebenaran. Misalkan orang berkata: Tidak ada seorangpun pernah melihat Allah. Mereka membuat kesimpulan berdasarkan satu ayat di Kitab Suci, yaitu tidak ada seorangpun pernah melihat Allah.
“Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.” (Yohanes 1:18)
Tetapi saya mengatakan: Manusia bisa melihat Allah. Mengapa? Sebab firman Allah berkata berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah. Ini berarti manusia bisa melihat Allah bukan?
“Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” (Matius 5:8)
Mungkin Anda bingung dan berkata: Lalu mana yang benar pak.????? Saya jawab: Keduanya firman itu benar, sebab tidak ada firman Tuhan yang salah. Lalu mungkin Anda semakin bingung dan berkata: Kok bisa benar semua pak.????? Saya jawab: Anda melihatnya “salah”, sebab Anda mempertentangkan kedua firman itu. Firman Tuhan bukan untuk dipertentangkan, tetapi mencari “kebenaran” di kedua firman yang berbeda itu. Anda bisa memahami hal ini saudaraku?
Untuk mengetahui kebenaran, maka perlu pengujian dan kita akan menguji: Apakah benar manusia tidak bisa melihat Allah atau bisa melihat Allah? Saya akan mengambil ayat dimana Stefanus, seorang martir, melihat Allah, yaitu Bapa di sorga dan Anak-Nya, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus.
“Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” (Kisah Para Rasul 7:55-56)
Dari ayat itu jelas dikatakan Stefanus, yang dikuasai penuh Roh Kudus, melihat Allah dan Tuhan Yesus. Ini sebuah kebenaran saudaraku, sebab Roh Kudus tidak mungkin berdusta. Ini berarti manusia bisa melihat Allah bukan? Lalu apa kebenarannya? Saya jawab: Berdasarkan kedua firman yang berbeda dan pengujian akan kebenaran, maka kesimpulannya adalah :
“TIDAK ADA SEORANGPUN MANUSIA JASMANI YANG PERNAH MELIHAT ALLAH, SEBAB ALLAH ADALAH ROH. HANYA MANUSIA YANG SUCI HATINYA, DIKUASAI ROH KUDUS DAN MENDAPAT PEWAHYUAN OLEH ROH KUDUS YANG DAPAT MELIHAT ALLAH.”
Saudaraku, Anda lihat bahwa kesimpulan yang saya buat tidak bertentangan dengan kedua firman yang berbeda itu bukan? Tetapi saling melengkapi, membentuk satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan satu dengan yang lain. Saya mengumpamakan kebenaran itu seperti “Puzzle”, yaitu gambar yang disusun dari kepingan-kepingan gambar dan ayat adalah kepingan gambar itu. Bisa memahami hal ini saudaraku?
Umat yang dikasihi Tuhan, satu ayat di Kitab Suci adalah “kepingan kebenaran” dan untuk mendapatkan kebenaran, maka Anda harus menyusun kepingan-kepingan itu sehingga membentuk “gambar utuh” yang disebut kebenaran. Anda perlu Roh Kudus untuk menemukan kebenaran saudaraku. Mengapa? Sebab Roh Kudus adalah Roh Kebenaran dan tanpa Roh Kudus, Anda tidak akan menemukan kebenaran di Kitab Suci dan hanya terus mempertentangkan satu ayat dengan ayat yang lain. Percayalah!
“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” (Yohanes 14:16-17)
Tuhan Yesus memberkati…