ORANG KAYA DI HADAPAN ALLAH




ORANG KAYA DI HADAPAN ALLAH

Bacaan (Lukas 18 : 18-27)
Mendengar itu Yesus berkata kepadanya:”Masih tinggal satu hal lagi yang harus kamu lakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku” (Lukas 18: 22).

Saya yakin ada beberapa diantara kita pernah mempunyai pertanyaan seperti ini: Apakah kekayaan itu salah di hadapan Allah? Apakah menjadi kaya merupakan suatu dosa? Apakah orang-orang kaya itu juga dapat disebut sebagai murid Allah?. Pertanyaan tersebut timbul tentu karena kita sering melihat orang yang mempunyai harta berlimpah dan mengaku bahwa mereka juga penganut Kristus, sama dengan kita.

Pada bacaan yang telah kita baca pada hari ini, Lukas menuliskan ada seorang pemimpin yang bertanya bilamana dia ingin mengikut Yesus. Yesus memberinya persyaratan bahwa orang itu harus menuruti perintahnya. Orang itu mengatakan bahwa ia telah melakukan itu semua sejak masa mudanya. Dan kemudian Yesus meminta kepada orang itu untuk melepaskan harta kekayaan yang telah ia kumpulkan secara susah payah, demi untuk mengikut Yesus. Namun ternyata orang tersebut tidak mau melepas kekayaannya serta memandang Yesus sambil berkata: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam kerajaan Allah”.

Pada pagi ini kembali kita diingatkan, bahwasanya ketika kita memilih untuk mengikut Yesus diperlukan sebuah totalitas. Totalitas untuk meninggalkan duniawi dan berfokus kepada Kristus. Menjadi orang kaya bukanlah hal yang salah, namun jangan sampai kekayaan kita tersebut malah mengalihkan fokus dan tujuan hidup kita, yaitu Kristus. Tuhan juga tidak membenci kekayaan, namun Dia membenci orang yang berfokus kepada harta dan melupakan Allah.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel