BIARLAH TULANG YANG KAU REMUKKAN BERSORAK-SORAK KEMBALI





BIARLAH TULANG YANG KAU REMUKKAN BERSORAK-SORAK KEMBALI

Ada yang bertanya: Pak, waktu Tuhan menghajar hidup bapak apa yang terjadi? Saya jawab: Saya sampai jadi gelandangan dan tidur di taman kota. Lalu mereka berkata: Haah? Dari seorang direktur perusahaan sampai jadi begitu? Saya jawab: Itulah Tuhan saudaraku, Dia berkuasa meninggikan dan merendahkan.

Saudaraku, banyak orang heran dengan hidup saya. Dari seorang direktur pemilik perusahaan, saya jatuh dalam dosa perzinahan dan dihajar Tuhan 7 tahun sampai jadi gelandangan. Setelah itu Tuhan memulihkan hidup saya kembali dan mengangkat saya lagi menjadi direktur utama. Aneh yach? Mungkin terdengar mustahil, tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil saudaraku. Dia Tuhan dan Dia berkuasa melakukan segala perkara!

“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." (Lukas 1:37)

Saat menjalani hari-hari sengsara selama 7 tahun hukuman Tuhan karena dosa perzinahan dan menghampiri isteri orang lain itu, saya terus meminta pengampunan dengan berlinang air mata. Saya yang dulunya tidak biasa menangis, akhirnya jadi sering menangis. Mengapa? Sebab saya dulu tidur di hotel-hotel mewah kelas “suite room”, lalu menjadi gelandangan yang tidak memiliki harapan dan tidur di “bangku taman”. Aneh yach? Tapi itulah Tuhan, Dia berkuasa membuka dan menutup apa saja.

"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka." (Wahyu 3:7)

Ketika mengalami pendisiplinan Tuhan dalam hidup saya, banyak hal yang saya pelajari dan Kitab Suci adalah teman hidup saya sehari-hari. Entah sudah berapa kali saya menyelesaikan membaca Kitab Kejadian sampai Wahyu itu. Ini adalah “hikmah” hajaran Tuhan itu. Mengapa? Sebab jika saya masih menjabat sebagai direktur utama dengan seabrek kesibukan, mana sempat saya membaca Kitab Suci saudaraku.????? Istilah saya “disekolahkan” Tuhan dulu melalui hajaran itu.

Saudaraku, sebagai anak Allah yang juga jatuh dalam dosa perzinahan dan menghampiri isteri sesama manusia di bumi seperti yang dilakukan Daud di Kitab Suci, saya juga banyak menulis “Mazmur” atau kata-kata pujian penyembahan kepada Allah yang berberbicara tentang kasih, hukuman dan pemulihan Allah dalam hidup saya. Mengapa sama seperti Daud? Karena Rohnya sama saudaraku, yaitu Roh Kudus, Roh Penolong dari Bapa di sorga.

Umat yang dikasihi Tuhan, Anda tahu mengapa Daud menulis tentang “tulang yang diremukkan” dalam Mazmur pengakuan dosanya di Kitab Suci? Jika Anda belum mengalaminya, tentu Anda tidak akan mengerti maksud Daud itu. Raja Daud sampai menjadi “kurus kering” karena kurang makan saat menjalani pelariannya di hutan ketika Absalom, anaknya, mengkudeta dia. Itulah sebabnya Daud berbicara tentang itu. Saya pun mengucapkan kata-kata yang sama ketika menjadi kurus kering karena hajaran Tuhan itu. Apa yang saya katakan kepada Allah?

Saya : “Ya Bapaku…biarlah tulang-tulangku yang Kau remukkan ini bersorak-sorak kembali...”

“Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!” (Mazmur 51:10)

Tuhan Yesus memberkati…

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel