SABAR DAN TEGUHKANLAH HATIMU





SABAR DAN TEGUHKANLAH HATIMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah megambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 29/01/2019

Yakobus 5:8 (TB) Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!

James 5:8 (UKJV) Be all of you also patient; establish your hearts: for the coming of the Lord draws nigh.

Kesabaran adalah buah iman. Rasul Yakobus berulang kali menasihatkan jemaat mula-mula untuk sabar dalam penderitaan. Kesabaran sangat dibutuhkan dalam siatuasi yang menghimpit mereka. Kesabaran ini penting, karena kita tau bahwa semakin mengeluh tentu beban berat semakin menekan, semakin bersungut-sungut semakin menyerang daya tahan tubuh dan semakin menyalahkan orang lain atas situasi sulit yang kita hadapi akan semakin melemahkan diri sendiri dan tak kuat memikul beban hidup. Cara terbaik adalah bersabar dan meneguhkan hati dalam menjalani semua kesesakan dan masalah yang menghimpit. Adalah benar, semakin tinggi tingkat kecemasan semakin rendah daya tahan tubuh. Namun sebaliknya semakin tinggi tingkat kepasrahan maka tingkat daya tahan seseorang mengahadapi keadaan sulit akan semakin tinggi pula. Sabar adalah suatu potensi diri manusia yang harus dikembangkan dalam menghadapi masalah.

Inilah nasihat rasul Yakobus dalam renungan ini bagi jemaat mula-mula yang banyak mengalami pergumulan. Dalam pasal 5 ini saja ada sebanyak 5 kali kata sabar disebutkan, lain lagi dengan kata yang memiliki makna yang serupa. Ini dapat dimaklumi karena jemaat mula-mula menghadapi penderitaan karena iman. Mereka dikejar, dianiaya dan harus menyelamatkan diri dari berbagai pengejaran. Mereka harus menahan diri atas segala hasutan dan fitnahan karena dianggap sebagai pemberontak kepada kekaisaran Romawi, dibenci kaum Yahudi dan ditindas para tuan-tuan kaya. Bagi Yakobus semua ini akan berlalu dan hanya tinggal sesaat lagi. Bertahanlah, bersabar dan teguhkan hati menghadapi semua kesesakan ini. Tuhan melihat, Tuhan menyertai dan segera menolong dan menghantarkan kita hingga garis finis. Ibarat dalam berlari, berlarilah terus karena garis finis sudah di depan mata. Ibarat perahu yang berlayar maka harus menahan ombak dan badai karena pelabuhan sudah dekat dan bertahanlah. Demikian orang percaya harus terus berlayar hingga sampai ke tujuan yaitu pelabuhan iman; kedatangan Kristus sudah dekat dan hampir tiba. Bersabar dan berteguh hati dalam iman karena mahkota kehidupan kekal akan segera dianugerahkan bagi orang yang setia sampai mati pasa kedatangan Kristus.

Coba anda ingat kapan anda ikut dalam barisan antrian? Kesabaran dalam barisan antrian ditentukan pada uregensinya mengapa kita antri. Jika kurang urgent anda akan keluar dari antrian dan memilih kesempatan lain waktu. Namun jika antrian yang anda ikuti adalah satu-satunya jalan mencapai apa yang anda inginkan pasti anda akan bersabar menanti giliran. Maka bersabar itu ditentukan oleh kesadaran seberapa penting dan urgennya yangnkita nantikan itu bagi anda. Saya pernah ikut antrian BPJS, panjang dan lama berjam-sama, saya sabar saja karena demikian caranya saya mendapatkan perobatan yang saya inginkan. Maka demikian dengan kesabaran menantikan kedatangan Tuhan. Kita harus sabar dan tekun menantikan, karena itulah satu-satunya pengharapan kita untuk ikut memasuki kehidupan yang kekal yang disediakan Tuhan.

Sabar dan berteguh hati adalah buah dari iman, Orang akan senang menanti walaupun berlama-lama karena yang dinantikan itu adalah segalanya dalam hidupnya. Demikian kita dalam.menantikan kedatangan Kristus. Kedatangannya adalah tujuan akhir perjalanan dan penantian kita.

Sahabat yang baik hati! Bersabarlah dalam segala pergumulan, sekalipun berat dan lama tetaplah setia waktunya Tuhan akan menjawab dan sesak didada akan lega, wajah murung dan masam akan berubah menjadi senyum manis dan bersahaja.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam:
Pdt Nekson M Simanjuntak

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel