KESAKSIAN BERDOA BAGI SEBUAH JIWA DI NERAKA OLEH HENDRO ARIYANTO



KESAKSIAN BERDOA BAGI SEBUAH JIWA DI NERAKA OLEH HENDRO ARIYANTO

Saya sedang menyembah Allah di pagi hari dan roh saya dibawa ke alam roh. Saya melihat penghakiman sebuah jiwa di neraka. Seseorang berdiri di pinggir jurang neraka dan dipegang oleh 2 malaikat dan Allah duduk di atas tahta-Nya. Saya mengenal orang yang berada di pinggir jurang neraka itu.

Saya sangat kasihan kepada orang itu dan melihat tubuhnya gemetar karena ketakutan. Api dan asap naik dari jurang neraka sampai ke pinggir jurang itu. Saya sempat melihat ke dalam neraka dan saya melihat api bercampur belerang. Itu seperti lahar yang keluar dari gunung berapi di bumi. Saya segera sujud kepada Allah, Bapaku di sorga dan menyembah-Nya. Saya menyembah Allah sama seperti di bumi. Lalu saya berbicara kepada-Nya.

Saya : “Bapa, kasihanilah orang itu.” (saya menunjuk ke orang itu)

Saya melihat ke arah tahta dan Allah melihat ke arah saya. Saya tetap dalam keadaan sujud dengan bertumpu di kedua lutut saya dan menaruh tangan saya di dada. Entah mengapa saat itu roh saya merasa seperti seorang anak kecil dihadapan Allah. Saya lalu memperkatakan permohonan saya.

Saya : “Bapa, jangan lempar orang itu ke neraka.”

Saya menatap ke arah tahta Allah. Saya melihat Allah berdiri dari atas tahta-Nya dan memandang ke arah saya. Saya bisa melihat wajah Allah seperti murka kepada orang itu. Allah berdiri dalam keagungan-Nya dan kemahakuasaan-Nya. Saya lalu menangis dihadapan Allah seperti seorang anak kecil. Saya memohon belas kasihan bagi jiwa orang itu. Saya tahu sekali Allah memutuskan dia dilempar ke neraka, maka tidak ada jalan keluar lagi. Penghakiman kekal telah ditetapkan bagi dirinya.

Suasana terasa hening sejenak dan saya tetap dalam keadaan sujud menyembah. Saya terus memandang ke arah Allah dan menangis bagi jiwa orang itu. Allah melihat ke arah saya dan tangan kanan-Nya menunjuk ke arah orang yang berada di pinggir jurang neraka itu. Sesaat kemudian Allah memperdengarkan suara-Nya. Suara Allah terdengar seperti guntur dan bergemuruh.

Allah : “Sampaikan batas kasih karunia-Ku bagi orang ini!”

Ketika Allah berkata seperti itu, saya tahu Allah masih memberikan kesempatan untuk orang itu untuk bertobat. Orang yang saya lihat di neraka itu masih hidup di bumi saudaraku. Dia seorang Kristen, tetapi seorang pemabuk. Saya telah menyampaikan pesan Allah itu kepadanya dan semoga dia bertobat.

Saudaraku, Kitab Suci menuliskan tentang penghakiman di Kitab Wahyu dan menuliskan hal-hal ini yaitu: "malaikat", "api", "asap" dan "belerang". Saya juga melihat hal itu saudaraku: Ada malaikat yang memegang orang itu, api dan asap yang naik dari jurang neraka dan belerang yang menyala di dalam neraka. Yohanes yang menulis Kitab Wahyu tidak berdusta saudaraku, saya juga melihat hal-hal itu di sana.

“Maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya." (Wahyu 14:10-11)

Umat yang dikasihi Tuhan, sebagai anak Allah saya berkata: Takutlah akan Allah saudaraku! Mengapa? Sebab Anda semua akan berdiri dihadapan tahta pengadilan Allah untuk mempertanggungjawabkan setiap perbuatan Anda di muka bumi ini. Banyak orang yang binasa di neraka karena tidak mengenal Allah dengan benar di dunia ini. Banyak orang berpikir firman Allah di Kitab Suci hanya mitos, tetapi saya telah bersaksi bagi Anda bahwa firman Allah yang tertulis di Kitab Suci adalah kebenaran.

“Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.” (Pengkhotbah 12:13-14)

Tuhan Yesus memberkati…

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel