Santa Claus Bukan Produk Iklan




Santa Claus Bukan Produk Iklan

Eko Kuntadhi menulis “Santa Claus kini jadi ikon Natal. Padahal cuma produk iklan Coca cola” (lihat di postingan berjudul “Dilarang Beriman Pada Coca-cola). Saya ingin meluruskan beberapa hal agar para orang tua tidak jadi galau dan mogok menggunakan berbagai atribut terkait Santa Claus pada Natal mendatang.

1) Sosok Santa Claus itu berasal dari kisah nyata yakni Santo Nikolas.
Santo Nikolas adalah seorang uskup di Myra, sekarang Turki. Ia seorang Yunani yang lahir tahun 280 Masehi. Pada masa itu Romawi berkuasa dan sangat menentang kekristenan. Santo Nikolas menjadi sosok yang mempertahankan iman di tengah persekusi, membantu anak-anak dan penolong orang susah. Santo Nikolas berada di penjara hingga Kaisar Konstantin memeluk Kristen pada 313 Masehi. Hasil rekonstruksi tulangnya diduga ia mengalami aniaya saat di dalam penjara.

2) Gerry Bowler seorang doktor sejarah asal Inggris, penulis Biografi Santa Claus dan Ensiklopedia tentang Dunia Natal menyatakan Santo Nikolas sebagai pembawa hadiah untuk anak-anak muncul berdasarkan kisahnya membebaskan tiga anak perempuan dari ancaman prostitusi akibat utang ayah mereka. Uang pembayar utang yang diberikan Santo Nikolas adalah simbol hadiah untuk anak-anak itu. Kisah lain adalah menghidupkan tiga anak laki-laki yang dibunuh dan membawa pelaku untuk dihukum. Tradisi ratusan tahun mengenang kematian Santo Nikolas dirayakan dengan memberi hadiah untuk anak-anak. Tahun 343 pada 6 Desember Santo Nikolas meninggal dan hari kematiannya dikenang umat Kristen masa itu.

3) Sosok Santa Claus mengendarai gerobak terbang dan turun memberikan hadiah lewat atap rumah muncul tahun 1809 dalam buku Knickwrbocker’s History of New York karangan Washington Irving.

4) Tahun 1821 sebuah ilustrasi untuk puisi “The Children’s Friend” memunculkan sosok Santa Claus dan Natal 25 Desember (sebelumnya dirayakan tanggal 6 Desember.

5) Tahun 1822 Clement Clarke Moore menulis puisi untuk keenam anaknya yang berjudul “A Visit From St. Nicholas” yang setahun kemudian menjadi populer dengan judul “The Night Before Christmas”. Clement Moore adalah seorang lulusan Universitas Columbia, seorang Kristen yang mengetahui kisah tradisi Natal masa lalu. Badan Santa Claus masa Moore belum gendut.

6) Tahun 1880 Thomas Nast mempopulerkan Santa Claus gendut, masih dengan mantel merah dan jenggot putih.

7) Tahun 1931 baru Coca-cola membuat iklan menggunakan sosok Santa Claus seperti visualisasi Thomas Nast hingga 1964. Namun menurut situs https://www.snopes.com/fact-check/the-claus-that-refreshes/ sebelum Coca-cola membuat iklan menggunakan sosok Santa Claus, sudah ada tiga iklan tahun 1906, 1908 dan 1925 juga pakai figur Santa Claus.

Jadi, Santa Claus bukan hasil rekaan untuk iklan Coca-cola seperti yang ditulis Eko Kuntadhi. Visualisasi Santa Claus adalah hasil intepretasi tetapi kisah Santo Nikolas adalah kisah nyata yang menjadi inspirasi umat Kristen karena ia melawan persekusi terhadap umat Kristen di masa Romawi. Santo Nikolas adalah sosok yang dihormati oleh umat Kristen Katolik dan Ortodoks yang mengenal predikat orang suci. Lebih tepat dikatakan Santa Claus adalah tradisi Natal orang Kristen Eropa, dibawa ke Amerika oleh pendatang dari Belanda. Karena banyak misionaris dari Eropa yang menginjil sampai ke Afrika, Asia termasuk Indonesia maka tradisi Natal ala Barat seperti pohon Natal dan Santa Claus ikut terbawa dan diserap oleh orang lokal.

*) Apakah Santa Claus berkaitan dengan Natal? Tidak. Mengenang Santo Nikolas dilakukan tanggal 6 Desember. Namun sejak abad ke-18 Santa Claus diasosiasikan dengan Natal sehingga menjadi tradisi. Natal seharusnya adalah tentang Yesus saja, tanpa bercampur dengan peringatan untuk mengenang manusia. Namun karena sudah menjadi tradisi, keputusan meneruskan tradisi atau tidak ada pada masing-masing orang.

*) Apakah Santa Claus adalah simbol keagamaan? Tidak. Salib adalah simbol Kekristenan paling populer. Namun Santa Claus berkaitan dengan Kekristenan (makanya yang bikin video Maruf Amin pakai topi Santa langsung ditangkap. Kasian).

*) Apakah Santa Claus adalah ikon Natal? Iya. Berkat budaya pop yang menggunakan Santa Claus dalam kartu ucapan, dekorasi Natal, dll maka Natal identik dengan Santa Claus padahal tidak berkaitan langsung dengan makna Natal yaitu kelahiran Yesus. Ikon Natal sejatinya ya bayi Yesus, Maria dan Yusuf atau tiga orang Majus.

Yang jelas Santa Claus tidak ada di Alkitab. Namanya juga tradisi Natal, tentu tidak perlu dipertahankan jika dianggap tidak sesuai dengan landasan iman. Mau menggunakan Santa Claus sebagai dekorasi, memberikan hadiah Natal, pakai topi Santa Claus itu semua tidak membuat kadar percaya kita kepada Yesus itu berkurang. Tetapi jangan buang asesoris Santa Clausmu karena mengira itu imajinasi Coca-cola seperti yang dibilang Eko Kontadhi. Itu ngawur! Sama ngawurnya dengan mengatakan Betlehem saat Yesus lahir ada di Palestina. Hadeh! Sejak kapan Raja Yahudi jadi orang Palestina, Mas Eko? Pelajari dulu sejarahnya baru deh nulis.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel