Pengalaman “Jalan Menuju Damaskus”



Pengalaman “Jalan Menuju Damaskus”

Satu hal yang saya rindukan saat ini dalam hubungan dengan TUHAN adalah keinginan saya merasakan pengalaman “Jalan Menuju Damaskus” dan agar mereka yang mempersekusi orang percaya (seperti ISIS dll) mengalami “Jalan Menuju Damaskus”. “Jalan Menuju Damaskus” merujuk pada pengalaman Saulus, aktor intelektual yang mempersekusi orang Kristen di Yerusalem saat bertemu dengan Yesus dalam perjalanan dari Yerusalem menuju Damaskus, Suriah untuk menangkap dan membunuh orang percaya di daerah itu. Saulus menghadap Imam Besar (kata Imam Besar adalah kata umum yang digunakan dalam agama Yahudi sehingga Imam Besar FPI Rizieq Syihab sudah menyerupai suatu kaum hehe) meminta surat kuasa sebagai bentuk legalitas tindakannya menyeret orang percaya Yesus ke dalam penjara (Kisah Para Rasul 9:1-2).

Di tengah jalan menuju Damaskus (dalam Alkitab ditulis Damsyik) itulah, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi Saulus dan Saulus mendengar sebuah suara berkata, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan? KataNya, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Teman-teman seperjalanan Saulus mendengar suara itu tetapi tidak melihat seorang pun. Setelah pengalaman ini, Saulus menjadi buta dan sembuh setelah ditumpang tangan oleh Ananias. Seperti kita ketahui bersama, Saulus (Shaul), seorang Yahudi dari suku Benyamin, murid Rabbi Gamaliel yang tersohor kemudian menjadi pengikut Yesus paling militan, menurut saya. Saulus kemudian dikenal dengan nama Paulus yang menulis setengah isi Perjanjian Baru (boleh dibilang kita mengenal Yesus dari seorang mantan teroris!).

Momen “Jalan Menuju Damaskus” bukan keistimewaan bagi Paulus saja. Saya percaya dalam Kerajaan Sorga ngga ada anak emas, sehingga pengalaman Paulus itu bisa terjadi pada orang lain juga. Khusus untuk pertobatan, pengalaman perjumpaan langsung dengan TUHAN (mendengar suara Yesus atau melihat cahaya atau cara ilahi lainnya) kita bisa berdoa bagi jiwa-jiwa yang mempersekusi orang Kristen itu agar mengalami “Jalan Menuju Damaskus”. Membangun gereja memang susah namun berdoa bagi mereka yang menentang kehadiran gereja bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja tanpa perlu diketahui orang lain. Hukum di negara ini tidak bisa melarang orang Kristen untuk berdoa dan seperti janji TUHAN, “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” (Kitab Yakobus 5:16)

Saya pribadi pengen banget alami momen mendengar suara TUHAN Yesus audible (dapat didengar) seperti yang dialami Paulus. Suami saya pernah dengar suara TUHAN audible, sahabat saya dan suami seorang Flores mendengar suara TUHAN saat sedang ketakutan diincar oleh kelompok radikal (Pak Welly Pandensolang pernah melayani teman saya ini), Hamba Tuhan Indri Gautama mendengar TUHAN memanggilnya dengan nama kecilnya, Ineke. Ps Paul Kim, asal Korsel yang menjadi warga negara Amerika dan menjadi pendeta militer yang ditempatkan di Mosul, Irak mendengar suara TUHAN audible saat diperintahkan membangkitkan tentara yang tewas kena bom dan beneran hidup lagi. Pasukan Paul Kim bertobat massal dan kemudian dikenal sebagai “The Prayer Warriors”, balik ke AS tanpa korban luka dan tewas serta yang paling menggembirakan sandera-sandera pun bertobat. Seorang ibu jemaat gereja GBI-Djohan Handoyo pernah cerita dengar suara TUHAN audible dalam kondisi sedang sakit kanker. Semua pesan yang disampaikan spesifik dan bukan untuk disampaikan sebagai wahyu yang diklaim sebagai pesan TUHAN dan menjadikan mereka itu nabi. Bukan. Bisa mendengar suara TUHAN bisa terjadi karena TUHAN ingin menyampaikan sebuah pesan khusus bagi orang tersebut dan bisa pula terjadi karena ada hubungan ilahi yang intim dengan TUHAN. Apapun itu, pernah mendengar suara TUHAN audible, pernah melihat sosok Yesus atau cahaya, jadikan semua pengalaman ini untuk memuliakan nama TUHAN bukan untuk kesombongan pribadi. Selamat beribadah, selamat berdoa untuk para pelaku dan korban persekusi. ImanuEl.

#kekristenan
Sumber FB 
Monique Rijkers

0 Response to "Pengalaman “Jalan Menuju Damaskus”"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel