KEPALA PERBENDAHARAAN SRI KANDAKE, NEGERI ETIOPIA DIBAPTIS




KEPALA PERBENDAHARAAN SRI KANDAKE, NEGERI ETIOPIA DIBAPTIS

Kisah Rasul 8:36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"

Dengan berbuah besar Filipus berkhotbah Injil di Samaria dan kita membaca dalam Kisah 8: 6: “Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu”. Jadi di Samaria mereka menerima Firman dengan sukacita. Orang-orang Samaria yang orang Yahudi menolak, tetapi kemudian setelah Pentakosta, terjadi yang dikatakan dalam Efesus 2:14: “Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan” dan mereka juga dibawa ke pengetahuan tentang kebenaran.

Filippus disuruh untuk pergi ke Gaza: „Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza. "Jalan itu jalan yang sunyi” (ayat 26). Ini adalah tugas dari malaikat Tuhan. Dalam Kisah Rasul kita dapat membaca bahwa Roh Kudus mengirimkan dan memberikan petunjuk. Filipus dibawa ke Gaza sebagai seorang lelaki buta, ia tahu bahwa jalan itu ganas dan turun, ia secara harfiah dan kiasan harus pergi ke dataran rendah. Layanan bayangan telah dilakukan, tetapi orang-orang Yahudi masih memegang teguh hal ini. Sida-sida itu pertama kali mengunjungi Yerusalem. Di sana dia telah melihat bait suci yang indah dan pengorbanan, tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dengan semua pengetahuan Kitab Suci, mereka tidak dapat membebaskan orang miskin rohani itu dari kesengsaraannya dan menunjukkan kepadanya jalan keselamatan. Di Yerusalem, sida-sida itu hanya menemukan agama lahiriah! Roh Allah bekerja di hati sida-sida, bagaimanapun, dan ia ingin beribadah di Yerusalem, tetapi ia tidak tahu ibadat sejati. Untuk tujuan ini dia akan dibawa oleh Filipus melalui penafsiran Kitab Suci. Sekarang Tuhan akan memeliharakannya, tetapi dengan cara yang biadab. Sangat mengejutkan bahwa dia memilih jalan buas ke Gaza. Ada dua jalan dari Yerusalem, jalan yang bisa dilewati dan jalan buas. Jalan keselamatan begitu tersembunyi untuknya. Pengorbanan di Yerusalem menunjuk kepada Kristus, tetapi dia tidak mengenal Dia sebagai Penjaminnya yang dapat melunasi utangnya. Bagaimana tersembunyi Perantara itu bagi jiwa seorang manusia.

Pengetahuan Kitab Suci lahiriah, tidak membawanya kepada pengetahuan tentang penebusan, tetapi senang Tuhan menunjuknya Tuhan Yesus Kristus dengan menggunakan Kitab Suci. Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!" (ayat29). Di sini kita melihat karya Roh Kudus. Filipus menjelaskan kepadanya bahwa itu adalah Kristus atas siapa yang dinubuatkan di sini dan menunjuk dia kepada Kristus sebagai Perantara antara Allah dan manusia: “Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya” (ayat 35). Melalui penjelasan Filipus dan melalui karya Roh Kudus, iman itu bekerja di hati sida-sida dan dia mendapat pengenalan karya Yesus sebagai Perantara dan dia juga belajar memahami penyebab yang menandakan baptisan, yaitu membasuh dosa-dosa dan bahwa air menunjuk itu. Itu membuatnya berseru dalam iman: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?" (ayat 36).

“Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita” (ayat 39). Semoga kita juga, seperti sida-sida itu, dapat memahami baptisan dalam arti yang sebenarnya dan bahwa itu membawa kita pada kesadaran bahwa kebahagiaan tidak dapat ditemukan di dunia, tetapi bahwa dengan pembaptisan rohani di dalam Kristus, dalam kelahiran kembali, oleh karya Roh Kudus dapat menjadi anak-anak Allah yang sejati. Di mana kita sudah menikmati keselamatan yang mungkin sebagian dalam kehidupan ini, tetapi kemudian sempurna, untuk selama-lamanya dengan Kristus:

Wahyu 21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
_______________________________________________________

Diterjemahkan dan diedit oleh: Pieter Kuiper  -Imansejati.net


0 Response to "KEPALA PERBENDAHARAAN SRI KANDAKE, NEGERI ETIOPIA DIBAPTIS"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel