PENYEBAB KELETIHAN HIDUP



PENYEBAB KELETIHAN HIDUP

Tidak ada orang yang lebih berhasil dalam hidup dari orang yang hasratnya adalah Tuhan sendiri.
Perjalanan hidup kekristenan kita harus mencapai puncak ini, yaitu mengingini atau menghasrati Tuhan saja.
Menghasrati Tuhan bukan karena menginginkan kuasa atau berkat-Nya, tetapi Tuhan sendiri.
Bukan karena kita membutuhkan perlindungan dan penjagaan-Nya di bumi ini.
Tetapi karena memang Dialah yang dapat menjawab kebutuhan jiwa kita.

Kalau seseorang sampai pada level menghasrati Tuhan saja, maka semua ketakutan dan kecemasan akan lenyap dengan sedirinya.
Inilah kemerdekaan yang sesungguhnya. Sebenarnya inilah yang dimaksud oleh Tuhan Yesus dengan “kelegaan atau perhentian” dalam Matius 11:28-29.
Selama masih belum menjadikan Tuhan sebagai “hasrat” satu-satunya, maka kita masih hidup “letih lesu dan berbeban berat”.

Melalui pencerahan oleh kebenaran Firman Tuhan atau nasihat Tuhan, seseorang dapat mengerti apa artinya kehausan akan Tuhan itu (Mzm. 73:24- 25).
Jadi, kalau dikatakan bahwa Firman-Nya memerdekakan (Yoh. 8:31- 32), artinya oleh Firman Tuhan atau belajar dari Tuhan secara pribadi, kita mengerti kebenaran, kebenaran tersebut akan membuka mata pengertian kita terhadap kebutuhan sejati yaitu Tuhan sendiri. Inilah proses mengalami kemerdekaan sejati. Orang-orang yang haus akan Tuhan pasti menghasrati Tuhan.
Orang-orang seperti ini akan merasa tidak memiliki kepentingan lagi selain menyukakan hati Tuhan.
Menyukakan hati Tuhan berarti selalu berkeadaan tidak melukai hati Tuhan dengan kesalahan atau sikap hati yang salah. Menyukakan hati Tuhan juga dengan cara dapat mencapai level rohani sesuai dengan usia iman atau menjadi pribadi dewasa sesuai kehendak Tuhan.

Dalam hal ini hanya Tuhan yang tahu seberapa seharusnya level rohani kita dan kita sendiri jika memiliki kecerdasan roh yang memadai. Ketika seseorang menghasrati Tuhan maka segala kebutuhan yang dulu dianggap mayor, sekarang menjadi minor.
Ia akan merasa bahwa hidupnya untuk diri sendiri sudah selesai.
Ia merasa puas dengan segala sesuatu yang ada padanya.
Ia tidak menjadi serakah atau serba kurang terus.
Dengan cara hidup ini seseorang bisa hidup bersahaja dalam arti yang benar.

Kalau ia berjuang dalam berbagai bidang hidup seperti studi, karir, bisnis dan lain sebagai, semua dilakukan untuk kepentingan Kerajaan Allah, yaitu bagaimana turut serta dalam menyelamatkan jiwa-jiwa.

Erastus Sabdono — bersama Besalel J Gultom, Andreas Mandoya, Teddy Herliani, dan 35 lainnya.

Sumber: https://www.facebook.com/686534564852048/photos/a.824554754383361/957348267770675/?type=3&theater

0 Response to "PENYEBAB KELETIHAN HIDUP"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel