Kesaksian Joanna Alexandra




Kesaksian Joanna Alexandra

Post ini mengingatkan saya peristiwa 9 th lalu saat anak kami yg kedua divonis menderita haemophilia.

Suatu penyakit kelainan darah yg cukup langka dan dokter dari indonesia maupun singapore menyatakan bahwa anak saya tidak akan bisa bertahan lebih dari usia 8 th.
Sy dan suami berusaha sekuat tanaga untuk menyambung nyawa anak kami dengan membeli serum yg harganya 10 jt satu ampul. Semakin besar, semakin banyak serum yg dibutuhkan.
Sudah habis rasanya air mata dan tenaga saat itu.

Semua harta ludes. Sampai punya tanggungan. Sampai minus. Sampai tidak punya apa apa.
Sampai dibatas kekuatan kami, saya dan suami hanya bisa mengangkat tangan.
Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan. Tapi yang saya imani, Tuhan saya bukanlah Tuhan yang tidak bisa dipercaya. Tuhan yang saya pegang sampai nafas terakhir, bukan Tuhan yang mengecewakan.
Saat kami mengangkat tangan, Tuhan turun tangan.

Saat kami tidak mampu beli serum lagi, sy cuma bisa melihat james lemas dan pucat.
Saya cuma bisa bilang: Tuhan Yesus tolong. Saya sudah nggak punya apa apa lagi. Mau ngapain sdh tdk bisa. Secara teori anak saya tdk mungkin survive.

Tp kuasa perkataan itu menarik mujizat bekerja. James semakin hari semakin sehat. Tanpa serum, tanpa obat. Tetap semakin sehat. Sampai suatu hari james tidak sengaja jatuh. Kami panik luar biasa, karena anak haemophilia tdk boleh sampai keluar darah. Susah berhentinya.
James jatuh dan bibirnya berdarah. Saya sampe histeris plus menyesal kenapa dia saya ijinkan lari lari.
Ternyata hari itu Tuhan kasih lihat bahwa haemophilia pun tidak ada apa apanya bagi Tuhan.

Anak saya memang berdarah, sobek di mulut. Tp darahnya tidak lama. Sbentar sdh berhenti. Dan tidak keluar lagi. Ajaib!! Tidak mungkin bagi seorang penderita haemophilia bisa berhenti secepat itu pendarahannya.
Tp hari itu kami lihat mujizat. Sampai sekarang james tumbuh sehat, kuat, pintar, dan normal.
Usianya sdh 9 th. Lebih dari yg dokter vonis.

Sebagai orang tua, sy sangat mengerti kalau kita pasti akan berusaha sekuat kekuatan kita untuk anak kita atau penyakit kita, tp ingat Tuhan hanya bisa turun tangan saat kita angkat tangan.
Bagi teman teman yang saat ini sedang menghadapi masalah spt saya, mujizat itu dekat di mulut kita.i am standing with you.
Mujizat masih ada.
Hatiku tetap percaya bahwa tidak pernah rancangan Tuhan itu buruk bagi kita.
Stary strong. Have a blessed day

Sumber: https://www.facebook.com/keluarga.boas/photos/a.159113251423138/160374581297005/?type=3&theater

0 Response to "Kesaksian Joanna Alexandra"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel