KE SEMUA JALAN DAN LINTASAN



KE SEMUA JALAN DAN LINTASAN

Juruselamat menjadi seorang tamu dalam pesta seorang Farisi. Ia menerima undanganundangan dari orang kaya maupun dari orang miskin dan menurut kebiasaanNya, Ia menjalin pemandangan di hadapanNya dengan pelajaranpelajaran kebenaran. Di antara orang Yahudi pesta yang kudus itu dihubungkan dengan segala pesta raya nasional dan keagamaan. Bagi mereka ini merupakan suatu lambang dari berkatberkat kehidupan yang kekal. Pesta raya di mana mereka akan duduk bersama Abraham, Isak dan Yakub, sementara orang kapir berdiri di luar dan memandang dengan mata yang penuh keinginan, adalah suatu therna yang senang direnungkan mereka. Pelajaran amaran dan pengajaran yang ingin diberikan Kristus, sekarang dilukiskannya dengan perumpamaan jamuan yang besar. Berkatberkat Allah, baik untuk yang sekarang dan untuk kehidupan masa mendatang, orang Yahudi bermaksud hendak membatasi pada dirinya sendiri saja. Mereka menolak rahmat Allah kepada orang kapir. Oleh perumpamaan itu Kristus menunjukkan bahwa mereka sendirilah, pada saat ini yang menolak undangan rahmat, panggilan kepada kerajaan Allah Ia menunjukkan bahwa undangan yang telah dianggap remeh harus dikirim kepada orang yang tidak mereka pedulikan, dari orangorang yang kalau bertemu dengan mereka, mereka menanggalkan jubah mereka, seolaholah orangorang itu adalah orang yang berpenyakit kusta yang harus dijauhkan.

Dalam memilih tamutamu untuk menghadiri pestanya, orang Farisi mengikuti kepentingan dirinya sendiri. Kristus berkata kepadanya, "Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabatsahabatmu atau saudarasaudaramu atau kaum keluargamu atau tetanggatetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orangorang miskin, orangorang cacat, orangorang lumpuh dan orangorang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apaapa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orangorang benar."

Di sini Kristus mengulangi pengajaran yang telah diberikanNya kepada bani Israel melalui Musa. Dalam pestapestanya yang suci Tuhan telah memimpin bahwa "orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang."

Perjamuan ini haruslah menjadi pelajaran yang praktis bagi bani Israel. Kepada mereka diajarkan mengenai kegembiraan sikap suka menerima tamu yang baik, sepanjang tahun orang perlu merawat orang yang berdukacita dan miskin. Dan pestapesta ini mengandung pelajaran yang lebih luas. Berkatberkat rohani yang diberikan kepada Israel bukan untuk mereka sendiri saja. Allah telah memberikan roti hidup kepada mereka agar mereka dapat membagikannya ke dunia ini.

Tugas ini tidak dipenuhi mereka. Perkataan Kristus adalah merupakan suatu teguran kepada sifat mereka yang mementingkan diri sendiri. Kepada orang Farisi perkataanNya tidak sedap didengar. Dengan pengharapan hendak mengalihkan percakapan ke bidang yang lain, salah seorang dari mereka, dengan nada khidmat berkata, "Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah." Orang ini berbicara dengan kepastian betul, seolaholah ia sendiri sudah pasti punya tempat dalam kerajaan itu. Sikapnya adalah sama dengan sikap orang yang bersukacita bahwa mereka diselamatkan oleh Kristus, sedangkan mereka tidak mentaati syaratsyarat atas mana keselamatan itu dijanjikan. Rohnya adalah seperti yang ada pada Bileam ketika ia berdoa, "Sekiranya aku mati seperti matinya orangorang jujur dan sekiranya ajalku seperti ajal mereka!", Orang Farisi tidak memikirkan mengenai kelayakannya sendiri untuk masuk sorga, melainkan memikirkan tentang apa yang diharapkan untuk digemari dalam sorga. Ucapannya dimaksudkan untuk mengalihkan pikiran para tetamunya dalam pesta itu dari pokok pelajaran kewajibannya yang praktis. Ia bermaksud hendak mengalihkan mereka dari kehidupan yang kini kepada masa yang jauh di depan tentang kebangkitan orang yang benar.

Kristus membaca hati orang yang berpurapura itu, dan sambil menatapkan mataNya kepada orang itu, Ia membeberkan di hadapan mereka tabiat serta nilai dari kesempatankesempatanny,a sekarang. DitunjukkanNya kepada mereka bahwa mereka mempunyai suatu bagian yang harus dilaksanakan pada saat itu, agar dapat ikut serta dalam kebahagiaan masa depan.

"Ada seorang," kataNya, "mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang." Ketika saat pesta diadakan sudah tiba, tuan rumah mengirimkan hambanya kepada tamu yang diundang dengan berita yang kedua, "Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap." Tetapi suatu sikap tidak peduli telah ditunjukkan. "Tetapi mereka bersamasama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. Yang lain berkata: Aku telah merribeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan. Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang."

Tidak ada satupun dari dalihdalih ini berdasar pada keperluan yang sungguhsungguh. Orang yang "harus pergi melihat" sebidang tanah yang dibelinya, sudah membelinya. Pergi dalam keadaan tergesagesa untuk melihat dan membuktikan bahwa perhatiannya sepenuhnya diserap dalam barang yang dibelinya. Lembu itu juga telah dibawa. Ini membuktikan bahwa ia hanyalah hendak memuaskan kepentingan si pembeli. Dalih yang ketiga merupakan alasan yang tidak berbeda pula. Fakta bahwa tamu yang diundang itu telah kawin tidak perlu merintangi kehadirannya dalam pesta itu. Isterinya juga akan disambut. Tetapi ia mempunyai rencana sendiri untuk bersenangsenang, dan tampaknya ini baginya lebih baik daripada pesta yang telah dijanjikannya akan dihadirinya. Ia telah belajar untuk mencari kepelesiran dalam lingkungan masyarakat yang lalu daripada lingkungan tamunya. Ia tidak meminta untuk dimaafkan, rnalah tidak menunjukkan sopan santun dalam penolakannya. Ucapan "tidak dapat' hanyalah suatu selubung menutupi kebenaran,"Saya tidak peduli.".

Segala dalih menunjukkan pikiran yang sudah dipenuhi terlebih dulu. Bagi tamutamu yang dimaksudkan ini kepentingankepentingan lain telah menyerap pikirannya. Undangan yang telah dijanjikan untuk hadir disisihkan dan sahabat yang berhati murah itu terhina oleh sikap mereka yang tidak peduli.

Dengan perjamuan besar itu, Kristus menggambarkan berkatberkat yang dipersembahkan melalui Injil. Persediaannya tidak kurang dari pada Kristus sendiri. Ia adalah roti yang turun dari sorga dan dari Dia mengalirlah sungai keselamatan itu. Jurukabar Tuhan telah memberitakan kepada orang Yahudi kedatangan Juruselamat; mereka telah menunjukkan kepada Kristus sebagai "Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia."3 Dalam pesta yang telah disediakanNya, Allah mempersembahkan kepada mereka pemberian yang terbesar yang dapat dianugerahkan sorgasebuah anugerah yang tak terbilang. Kasih Allah telah melengkapi pesta yang mahal ini dan telah menyediakan perkaraperkara yang abadi. "Jikalau seorang makan dari roti ini," kata Kristus, "ia akan hidup selamalamanya."

Akan tetapi untuk menerima undangan untuk menghadiri pesta injil ini mereka harus menjadikan kepentingan duniawi lebih rendah dari satu maksud untuk menerima Kristus dan kebenaranNya. Allah memberikan segala sesuatu bagi manusia dan Ia meminta dia untuk menempatkan pekerjaanNya di atas setiap pertimbangan dunia dan kepentingan diri. Ia tidak dapat menerima hati yang terbahagi. Hati yang diserap dalam cinta keduniawian tidak dapat diberikan kepada Allah.

Pelajaran ini untuk segala zaman. Kita harus mengikuti Anak domba Allah ke manapun Ia pergi. TuntunanNya harus dipilih, persahabatanNya dihargai, di atas persahabatan temanteman di dunia. Kata Kristus, "Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu."

Di tengah keluarga yang makan, ketika membagikan roti sehariharinya, banyak orang pada zaman Kristus mengulangi perkataan, "Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah." Tetapi Kristus menunjukkan betapa sulitnya untuk mencari tamutamu untuk menghadapi meja yang disediakan dengan biaya yang luarbiasa. Orang yang mendengarkan perkataanNya tahu bahwa mereka telah meremehkan undangan rahmat. Bagi mereka harta duniawi, kekayaan dan kepelesiran semuanya itu memenuhi dirinya. Dengan kesepakatan yang sama mereka membuat dalih.

Begitulah keadaannya sekarang ini. Dalihdalih yang didesakkan untuk menolak undangan ke pesta meliputi segenap alasan untuk menolak undangan injil. Orang mengaku bahwa mereka tidak dapat membahayakan masa depan duniawi oleh memberikan perhatian kepada tuntutan injil. Mereka menganggap kepentingan duniawi itu lebih berharga dari pada perkaraperkara yang kekal. Berkatberkat yang ielah diterimanya dari Allah menjadi suatu perintang untuk memisahkan jiwajiwa mereka dari Khalik dan Penebus. Mereka tidak akan digusari dalam mengejar keduniawian dan mereka mengatakan kepada jurukabar yang menaruh kasihan, "Cukuplah dahulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau."6 Orang lain mengemukakan kesulitankesulitan yang akan timbul dalam hubungan sosialnya jika mereka menurut panggilan Allah. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak sanggup untuk memutuskan hubungan dengan keluarga dan kenalan mereka. Dengan demikian mereka membuktikan dirinya menjadi pelakonpelakon yang diterangkan dalam perumpamaan ini. Tuan rumah pesta ini menganggap dalihdalihnya yang dibuatbuat sebagai menunjukkan sifat memandang remeh atas undanganNya itu.

Orang yang berkata, "Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang," menggambarkan segolongan besar. Banyak orang yang membiarkan isteri atau suaminya menghalangi mereka mendengarkan panggilan Allah. Berkata sang suami, "Saya tidak dapat mengikuti kewajiban keyakinanku sementara isteri saya menentangnya. Pengaruhnya akan sangat menyulitkan saya berbuat demikian." Sang isteri mendengar panggilan yang manis, "Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap," dan ia menjawab, "'Aku tidak dapat datang.' Suamiku menolak undangan rahmat. Ia mengatakan bahwa urusannya menghalangi dia. Saya harus pergi bersama suamiku, dan oleh sebab itu saya tidak bisa datang." Hati anakanak menjadi terkesan. Mereka ingin datang. Tetapi mereka mengasihi ayah dan ibunya dan karena mereka tidak memperhatikan panggilan injil, anakanak mengira bahwa mereka tidak diharapkan untuk datang. Mereka juga berkata, "Tolong maafkan saya."

Semuanya menolak panggilan Juruselamat sebab mereka takut akan terjadi perpecahan dalam lingkungan keluarga. Mereka mengira bahwa dengan menolak untuk mentaati Allah mereka menjamin kedamaian dan kemakmuran rumah tangga, tetapi ini adalah suatu penipuan. Orang yang menabur sifat mementingkan diri akan menuai sifat mementingkan diri. Dalam menolak kasih Kristus mereka menolak satu,satunya perkara yang dapat memberikan kemurnian serta keteguhan pada cinta manusia. Mereka tidak saja akan kehilangan sorga, tetapi akan gagal menikmati kegembiraan sejati untuk apa sorga telah berkorban.

Dalam perumpamaan ini, penyelenggara pesta itu mengetahui bagaimana undangannya diperlukan dan "murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orangorang miskin dan orangorang cacat dan orangorang buta dan orangorang lumpuh."

Tuan rumah beralih dari orang yang tidak mempedulikan undangannya yang megah, lalu mengundang segolongan orang yang lapar, yang tidak memiliki rumah dan tanah. Ia mengundang orang yang miskin dan lapar dan yang mau menerima kedermawanan hati yang telah disediakan. "Sesungguhnya pemungutpemungut cukai dan perempuanperempuan sundal," kata Kristus, "akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah." Betapapun melarat makhluk manusia sehingga orang menghina dan menjauhkan diri dari padanya, mereka itu tidak begitu keji, begitu malang, bagi perhatian dan kasih Allah. Kristus rindu orangorang yang penuh beban, letih, dan tertindas datang kepadaNya. Ia ingin hendak memberikan kepada mereka terang dan kesukaan serta kedamaian yang tidak akan ditemukan di tempat lain. Orangorang yang paling berdosa adalah sasaran kasihNya yang dalam dan sungguhsungguh. Ia mengirimkan Roh KudusNya untuk membujuk mereka dengan lemah lembut, berusaha menarik mereka kepada diriNya.

Hamba yang membawa masuk orang miskin dan buta melaporkan kepada tuan rumahnya, "Apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat. Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orangorang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh." Di sini Kristus menunjukkan kepada pekerjaan injil di luar lingkungan orang Yahudi, di jalan dan lintasan dunia ini.

Dengan mentaati perintah ini, Paulus dan Barnabas berkata kepada orang Yahudi, "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsabangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsabangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi. Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Pekabaran injil yang diberikan oleh muridmurid Kristus adalah pemitahuan dari hal kedatanganNya yang pertama ke dunia ini. Ia membawa kepada manusia kabar kesukaan mengenai keselamatan perantaraan iman dalam Dia. Yaitu menunjukkan lebih lanjut kepada kedatanganNya yang kedua kali dalam kemuliaan untuk menebus umatNya dan ini menampilkan di hadapan manusia pengharapan, perantaraan iman dan penurutan, dengan membagikan waris umat kesucian dalam terang. Pekabaran ini diberikan pada manusia sekarang ini dan pada saat ini ia digabungkan dengan pemberitaan mengenai kedatangan Kristus yang kedua kali yang sudah dekat itu. Tandatanda yang telah diberikanNya sendiri mengenai kedatanganNya telah dipenuhi dan melalui pengajaran firman Allah kita dapat mengetahui bahwa Tuhan sudah dekat di muka pintu.

Yohanes dalam buku Wahyu menubuatkan pemberitaan dari pekabaran injil sejenak sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali. Ia melihat seorang malaikat terbang "di tengahtengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum dan ia berseru dengan suara nyaring: Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakimanNya."

Dalam nubuatan ini amaran mengenai pehukuman, dengan pekabaran yang berhubungan dengannya, diikuti dengan kedatangan Anak manusia di awangawang. Pemberitaan mengenai pehukuman adalah suatu pemberitahuan tentang kedatangan Kristus yang kedua kali sudah dekat. Dan pekabaran ini disebut injil yang kekal. Oleh sebab itu khotbah tentang kedatangan Kristus yang kedua kali, pemberitahuan tentang dekatnya masa itu, ditunjukkan menjadi suatu bagian yang penting dari injil kebenaran.

Alkitab mengatakan bahwa pada akhir zaman manusia akan diserap dalam mengejar keduniawian, dalam kepelesiran dan untuk memperoleh uang. Mereka akan menjadi buta kepada kenyataankenyataan yang kekal Kristus berkata, "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak manusia."

Demikianlah keadaannya sekarang ini. Manusia berlombalomba mencari keuntungan dan pemanjaan diri seolaholah tidak ada Allah, tidak ada sorga, tidak ada kehidupan di balik ini. Pada zaman Nuh amaran mengenai air bah disampaikan untuk mengejutkan manusia dalam kejahatannya dan berseru kepada mereka untuk bertobat. Demikianlah pekabaran kedatangan Kristus yang segera dimaksudkan untuk membangunkan manusia dari kesibukannya dalam perkaraperkara duniawi. Ia dimaksudkan untuk membangunkan mereka kepada kesadaran mengenai kenyataankenyataan yang kekal, agar mereka mau mendengar undangan ke meja perjamuanMu Tuhan.

Undangan injil harus disampaikan ke seluruh dunia,"kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum." "Pekabaran terakhir dari amaran dan pengasihan adalah untuk menerangi seluruh dunia dengan kemuliaannya. Ia harus menjangkau semua golongan masyarakat, kaya dan miskin, tinggi dan rendah. "Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orangorang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh."

Dunia ini tengah binasa karena kekurangan injil kebenaran. Ada bala .kelaparan akan firman Allah. Ada beberapa orang yang mengkhotbahkan firman itu tanpa dicampuradukkan dengan tradisi manusia. Meski manusia mempunyai Alkitab dalam tangannya, mereka tidak menerima berkat yang telah ditempatkan Allah bagi mereka itu. Tuhan memanggil kepada hambahambaNya untuk menyampaikan pekabaranNya kepada manusia. Firman dari kehidupan yang kekal harus disampaikan kepada orang yang tengah binasa dalam dosadosanya.

Dalam perintah untuk pergi semua jalan dan lintasan, Kristus menampilkan pekerjaan semua orang yang telah dipanggilNya untuk bekerja dalam namaNya. Seluruh dunia adalah ladang bagi pekerjapekerja Kristus. Seluruh keluarga umat manusia melingkupi perhimpunan ini. Tuhan ingin agar firman rahmatNya disampaikan kepada setiap jiwa.

Sebagian besar hal ini harus dilaksanakan oleh pekerjaan pribadi. Ini adalah metode Kristus. PekerjaanNya sebagian besar terdiri dari wawancara pribadi. Ia mempunyai perhatian yang setia kepada hadirin yang terdiri dari satu jiwa. Perantaraan satu jiwa itu pekabaran ini acapkali disebarluaskan kepada ribuan orang.

Janganlah kita menunggu jiwajiwa datang kepada kita; kita harus mencari mereka di mana mereka berada. Bilamana firman itu telah dikhotbahkan di mimbar, pekerjaan baru saja dimulai. Banyak orang yang tidak akan terjangkau oleh pekabaran injil kecuali pekabaran ini dibawa kepada mereka.

Undangan ke pesta mulamula diberikan kepada bangsa Yahudi, bangsa yang telah dipanggil untuk berdiri sebagai guruguru dan pemimpinpemimpin di antara manusia, orangorang dalam tangan siapa gulungangulungan nubuatan itu menubuatkan kedatangan Kristus dan kepada siapa diserahkan upacaraupacara simbolis yang membayangkan tugasNya. Kalau saja imamimam serta bangsa itu mendengar panggilan, mereka akan bersatu dengan jurukabarjurukabar Kristus dalam memberikan undangan injil kepada dunia. Kebenaran dikirimkan kepada mereka agar mereka dapat memberikannya. Ketika mereka menolak panggilan itu, panggilan itu disampaikan kepada orang miskin, orang lumpuh, orang timpang dan orang buta. Pemungut cukai dan orang berdosa menerima undangan itu. Bilamana panggilan injil itu disampaikan kepada bangsabangsa yang lain, ada rencana yang sama yang bekerja. Pekabaran terlebih dahulu diberikan "di jalan,"kepada orang yang mempunyai bagian yang aktif dalam pekerjaan dunia, kepada guruguru dan pemimpinpemimpin bangsa.

Hendaklah jurukabarjurukabar Tuhan mengingat hal ini. Kepada gembala domba, guruguru yang diangkat ilahi, pekabaran itu harus datang sebagai firman yang harus diperhatikan. Orang yang termasuk lingkungan masyarakat atas harus didekati dengan kasih sayang yang lembut dan dengan sifat persaudaraan. Para pedagang, yang mempunyai kedudukan tinggi, orang yang mempunyai kecakapan berkarya dan mempunyai wawasan ilmu, orang yang pandai, guruguru injil yang pikirannya belum dipanggil kepada kebenaran yang istimewa untuk zaman inimerekalah harus terlebih dulu mendengar panggilan itu. Kepada mereka undangan itu harus disampaikan.

Ada suatu pekerjaan yang harus dilakukan bagi orang kaya. Mereka harus dibangunkan terhadap tanggung jawab mereka seperti orang yang dipercayakan dengan karuniakarunia sorga. Mereka perlu diingatkan bahwa mereka harus bertanggung jawab kepada Dia yang akan menghakimkan yang hidup dan yang mati. Orang kaya memerlukan pekerjaanmu dalam kasih dan takut akan Allah. Ia terlalu sering berharap dalam kekayaan dan tidak menyadari bahayanya. Mata pikirannya perlu ditarik kepada perkaraperkara yang tahan lama. Ia perlu mengakui kekuasaan kebajikan yang sejati, yang berkata, "Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang kupasang itu enak dan bebanKupun ringan.

Orang yang berdiri tinggi dalam dunia karena pendidikannya, kekayaannya, atau panggilannya, jarang dihubungi secara pribadi sehubungan dengan kepentingan jiwanya. Banyak pekerjapekerja Kristen raguragu untuk mendekati lapisan masyarakat ini. Tetapi ini tidak seharusnya begitu. Jika orang sedang tenggelam, kita tidak akan berdiri dan melihat dia binasa sebab dia adalah seorang pengacara, seorang pedagang, atau seorang hakim. Jika kita melihat orang cepatcepat menuju ke tepi jurang kita tidak akan raguragu untuk menahan dia, apapun kedudukan atau panggilannya. Kita pun tidak perlu raguragu untuk memberi amaran kepada manusia mengenai bahaya jiwa itu.

Tidak seorangpun boleh dilalaikan sebab pengabdiannya yang nyata kepada perkaraperkara duniawi. Banyak orang dalam kedudukan sosial yang tinggi hancur hati dan jemu akan kehampaan. Mereka rindu akan kesejahteraan yang tidak dipunyainya. Dalam tingkat masyarakat yang tertinggi ada orang yang lapar dan dahaga akan keselamatan. Banyak orang akan menerima pertolongan jika pekerjapekerja Tuhan akan men dekati mereka secara perorangan, dengan tingkah laku yang manis, hati yang lemah lembut dengan kasih Kristus.

Keberhasilan dari pekabaran injil tidak bergantung atas pembicaraan-pembicaraan yang teratur, kesaksiankesaksian yang fasih, atau bantahanbantahan yang tangkas. Ia bergantung atas kesederhanaan pekabaran itu dan penyesuaiannya kepada jiwajiwa yang lapar akan roti hidup.

Ribuan orang dapat dicapai dengan cara yang paling sederhana dan bersahaja. Orang yang paling pandai, orang yang dipandang dunia sebagai lelaki dan perempuan yang bertalenta, acapkali disegarkan oleh katakata sederhana dari orang yang mengasihi Allah dan yang dapat berbicara tentang kasih itu dengan biasa seperti orang dunia berbicara tentang perkaraperkara yang paling menarik perhatiannya.

Acapkali katakata yang disediakan dan dipelajari dengan baik mempunyai pengaruh yang kecil. Tetapi tutur kata yang benar, jujur dari seorang putera atau puteri Allah, yang diucapkan dengan kesederhanaan biasa mempunyai kuasa untuk membuka pintu kepada hati yang sejak lama telah ditutup terhadap Kristus dan kasihNya.

Hendaklah pekerja bagi Kristus mengingat agar dia tidak bekerja dengan kekuatannya sendiri. Hendaklah dia memegang takhta Allah dengan iman dalam kuasaNya untuk menyelamatkan. Hendaklah dia bergumul dengan Allah dalam doa dan kemudian bekerja dengan segala kecakapan yang telah diberikan Allah kepadanya. Roh Kudus disediakan untuk menguatkannya. Malaikatmalaikat yang bekerja akan berada di sisinya untuk memberi kesan kepada hati manusia.
Jika pemimpin dan guruguru di Yerusalem telah menerima kebenaran

yang dibawa Kristus, maka kota itu akan menjadi suatu pusat missionaris. Israel yang murtad akan ditobatkan. Suatu pasukan besar akan dihimpunkan bagi Tuhan. Dan betapa cepatnya mereka dapat membawakan injil kepada seluruh bagian dunia ini. Oleh sebab itu sekarang, jika orangorang yang berpengaruh dan yang bertalenta dalam kegunaan dapat ditarik buat Kristus, maka melalui mereka pekerjaan yang besar dapat dilaksanakan dalam mengangkat orang yang jatuh, mengumpulkan orang yang terbuang dan menyebarkan kabar selamat jauh dan luas. Dengan segera undangan dapat disampaikan dan tamutamu bisa dikumpulkan di meja perjamuan
Tuhan.

Tetapi janganlah kita hanya memikirkan orangorang besar dan yang pandai, lalu melalaikan tingkat masyarakat miskin. Kristus mengajarkan pada jurukabarjurukabarNya supaya pergi juga ke jalanjalan dan lintasanlintasan, kepada orang miskin dan hina di dunia ini. Dalam istana dan loronglorong dari kotakota yang besar, di jalan simpang yang sepi dari desa, terdapat keluargakeluarga dan peroranganbarangkali orang asing di negeri yang asingyang tidak mempunyai hubunganhubungan dengan gereja dan yang, dalam kesunyiannya, merasa bahwa Allah telah melupakan mereka itu. Mereka tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan supaya dapat diselamatkan. Banyak orang yang tenggelam dalam dosa. Banyak orang berada dalam kesedihan. Mereka tertekan oleh penderitaan, kemiskinan, tidak percaya, tawar hati. Segala macam penyakit menimpa mereka, baik dalam tubuh maupun dalam jiwa. Mereka ingin mencari tempat yang teduh bagi kesusahankesusahan mereka dan setan mencobai mereka untuk mencarinya dalam hawa nafsu dan kepelesiran yang membawa kehancuran dan kematian. Ia memberikan kepada mereka buahbuah Sodom, yang akan menjadi ampasampas pada bibirnya. Mereka menggunakan uang mereka kepada perkara yang bukan roti dan pekerjaan mereka untuk perkara yang tidak memuaskannya.

Dalam diri orangorang yang sengsara ini kita harus melihat kepada siapa Kristus datang untuk membawakan keselamatan. UndanganNya kepada mereka adalah, "Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air dan hai orang yang tidak mempunyai uang marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah juga anggur dan susu tanpa bayaran! . . . Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepadaKu, dengarkanlah maka kamu akan hidup!"

Allah telah memberikan perintah yang istimewa bahwa kita harus memperhatikan orang asing, orang buangan dan jiwajiwa yang patut dikasihani yang lemah dalam akhlak. Banyak orang yang kelihatan sama sekali tidak peduli kepada perkaraperkara rohani dalam hatinya merindukan perhentian dan ketenteraman. Walau mereka telah tenggelam sampai ke dasar kedalaman dosa, masih ada kemungkinan untuk menyelamatkan mereka.

Hambahamba Kristus harus mengikuti teladanNya. Bila ia mengunjungi satu tempat ke tempat lain, Ia menghibur orang sengsara dan menyembuhkan orang sakit. Kemudian ia menempatkan di hadapan mereka kebenarankebenaran yang besar mengenai kerajaanNya. Inilah pekerjaan pengikutpengikutNya. Manakala engkau meringankan penderitaan tubuh, engkau akan menemukan caracara untuk melayani keperluan jiwa itu. Engkau dapat menunjuk kepada Juruselamat yang ditinggikan dan menceritakan darihal kasih Tabib yang besar, yang mempunyai kuasa untuk menyembuhkan.

Beritahukan kepada orangorang yang tawar hati yang telah tersesat bahwa mereka tidak perlu putus asa. Meskipun mereka telah berbual kesalahan, dan belum membangun tabiat yang benar, Allah mempunyai kesukaan untuk memulihkan mereka, bahkan kesukaan dari pada keselamatanNya. Ia senang menerima masalah yang kelihatan tidak berpengharapan, yang dari dalam mereka setan bekerja, lalu menjadikan mereka sasaran rahmatNya. Ia suka melepaskan mereka dari murka yang akan datang kepada orang yang tidak menurut. Beritahukan kepada ,mereka adanya kesembuhan, penyucian bagi setiap jiwa. Bagi mereka ada tempat yang tersedia di meja perjamuan Tuhan. Ia menunggu untuk menerima mereka dengan tangan yang terbuka.

Orang yang pergi ke jalan dan lintasan akan menemukan orangorang ang amat jauh perbedaannya, yang perlu diolah. Ada orang yang hidup sampai pada puncak terang yang dimilikinya dan melayani Allah dengan cara yang terbaik yang diketahuinya. Tetapi mereka menyadari bahwa ada pekerjaan yang besar yang harus dilaksanakan bagi diri mereka sendiri dan bagi orang yang ada di sekelilingnya. Mereka merindukan pengetahuan yang lebih banyak tentang Allah, namun mereka baru saja mulai melihat kerlipan dari terang yang lebih besar. Mereka berdoa dengan air mata agar Allah mengirimkan berkat bagi mereka yang oleh iman dapat dilihatnya di kejauhan. Di tengahtengah kejahatan kotakota besar banyak dari antara jiwajiwa ini harus ditemukan. Banyak di antara mereka berada dalam suasana yang sangat bersahaja dan karenanya mereka tidak diperhatikan dunia. Ada banyak dari antara mereka yang tidak diketahui oleh pendetapendeta dan gerejagereja. Tetapi di tempat yang hina dan sengsara mereka adalah saksisaksi Tuhan. Mereka mungkin mempunyai sedikit terang dan beberapa kesempatan untuk latihan kekristenan; tetapi di tengahtengah ketelanjangan, kelaparan dan dingin mereka berusaha untuk bekerja bagi orang lain. Hendaklah penatalayan rahmat Allah yang limpah mencari jiwajiwa ini, melawat rumahrumah mereka dan melalui kuasa Roh Kudus bekerja untuk keperluan mereka. Pelajari Alkitab bersamasama mereka dan berdoa dengan mereka dengan kesederhanaan yang diilhami Roh Kudus. Kristus akan memberikan hambahambaNya suatu pekabaran yang akan menjadi seperti roti dari sorga kepada jiwa itu. Berkat yang indah itu akan dibawa dari hati ke hati, dari keluarga kepada keluarga. Perintah yang diberikan dalam perumpamaan itu, untuk "memaksa orangorang," acapkali disalahtafsirkan. Ia dianggap mengajar dengan memaksa orang untuk menerima injil itu. Tetapi hal itu menunjukkan betapa mendesaknya undangan itu dan kemantapan bujukan yang dipersembahkan. Injil tidak pernah menggunakan paksaan untuk membawa orang kepada Kristus. Pekabarannya adalah, "Ayo, hai semua orang yang haus marilah dan minumlah air." "Roh dan pengantin perempuan itu berkata, "Marilah...dan barangsiapa yang mau hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cumacuma.'"14 Kuasa kasih dan rahmat Allah menarik kita untuk datang.

Juruselamat berkata, "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersamasama dengan dia dan ia bersamasama dengan Aku."15 Ia tidak ditolak dengan ejekan atau ditolak dengan ancaman, tetapi terusmenerus mencari orang yang tersesat, dengan berkata, "Masakan Aku membiarkan engkau?"16 Meski kasihNya ditolak oleh hati yang keras, Ia kembali memohon dengan permohonan yang lebih mendesak, "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok." Kuasa kemenangan kasihNya memaksa jiwajiwa itu supaya datang. Dan kepada Kristus mereka berkata, "kemurahanMu membuat aku besar."

Kristus akan memberikan kepada jurukabarjurukabarNya undangan kasih yang sama dengan yang dipunyaiNya dalam mencari orang yang tersesat. Kita tidak sekedar berkata, "Marilah". Ada orang yang mendengar panggilan itu, tetapi telinga mereka terlalu tuli untuk menerima maknanya. Mata mereka terlalu buta untuk melihat sesuatu yang baik yang tersedia bagi mereka. Banyak orang menyadari kemerosotannya. Katanya, saya tidak layak untuk ditolong, biarkan aku sendiri. Tetapi para pekerja tidak boleh berhenti. Dengan kasih yang lemah lembut, peganglah orang yang putus asa dan yang tidak berdaya. Berikanlah keberanian kepada mereka, pengharapanmu, kekuatanmu. Dengan keramahan ajaklah mereka datang. "Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang raguragu, selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api."

Jika hambahamba Allah mau berjalan dengan Dia dalam iman, Ia akan memberikan kuasa kepada pekabaran yang disampaikan mereka. Mereka akan diberi kesanggupan untuk mempersembahkan kasihNya dan bahayanya bila menolak rahmat Allah, sehingga orang akan tertarik untuk menerima injil. Kristus akan mengadakan mujizatmujizat kalau saja manusia mau melakukan bagiannya yang diberikan Allah dalam hati manusia sekarang suatu perubahan besar akan terjadi seperti belum pernah terjadi pada generasigenerasi yang silam. John Bunyan ditebus dari kenajisan dan pesta pora, John Newton dari masalah perbudakan, untuk memberitakan Juruselamat yang ditinggikan. Seorang Bunyan dan Newton mungkin ditebus dari antara banyak orang sekarang ini. Perantaraan tenagatenaga manusia yang bekerja sama dengan ilahi, banyak orang yang terbuang akan ditarik, dan dalam pengembaliannya akan berusaha untuk memulihkan peta Allah dalam manusia. Ada orang yang memiliki sedikit kesempatan, yang telah berjalan dalam jalan yang salah sebab mereka tidak mengetahui jalan lebih baik lagi, kepada siapa sinarsinar terang akan datang. Seperti sabda Kristus datang kepada Zakheus, "Hari ini Aku harus menumpang di rumahmu,"19 agar sabda itu akan datang kepada mereka; dan orang yang dianggap akan menjadi orang berdosa yang keras kepala akan ternyata mempunyai hati yang lembut seperti seorang anak sebab Kristus telah sudi untuk memperhatikan mereka. Banyak orang akan datang dari kesalahan dan dosa yang paling besar dan akan mengambil empat orang lain yang telah mendapat kesempatan, tetapi tidak menggunakannya. Mereka akan terhitung sebagai yang dipilih Allah, terpilih, berharga dan .bila Kristus akan datang dalam kerajaanNya, mereka akan berdiri di sisi takhtaNya.

Tetapi "jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman."20 Yesus berkata, "Tidak ada seorangpun dari orangorang yang telah diundang itu akan menikmati jamuanKu." Mereka telah menolak undangan itu dan tidak seorangpun dari antara mereka akan diundang lagi. Oleh menolak Kristus, orang Yahudi mengeraskan hatinya dan menyerahkan dirinya ke dalam kuasa setan, sehingga mustahil bagi mereka menerima rahmatNya. Demikianlah pula sekarang ini. Bila kasih Allah tidak diterima dan tidak menjadi azas yang hidup, untuk melembutkan dan menaklukkan jiwa itu, kita sama sekali hilang. Tuhan tidak dapat memberikan bukti yang lebih besar dari kasihNya dari apa yang telah diberikanNya. Jika kasih Yesus tidak menaklukkan hati, tidak ada jalan perantaraan mana kita bisa dijangkau.

Setiap kali engkau menolak untuk mendengar pekabaran pengasihan, engkau semakin menguatkan diri dalam hal tidak percaya. Setiap kali engkau gagal untuk membuka pintu hatimu kepada Kristus, engkau semakin larna semakin tidak rela untuk mendengar suaraNya yang berbicara. Engkau mengurangi kesempatanmu untuk menyambut seruan pengasihan yang terakhir. Janganlah tertulis mengenai engkau, seperti mengenai Israel kuno, "Efraim bersekutu dengan berhalaberhala, biarkanlah dia."21 Janganlah Kristus meratapimu seperti Ia meratapi kota Yerusalem, dengan katakata, "Berkalikali Aku rindu mengumpulkan anakanak, sama seperti induk ayam mengumpulkan anakanaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi."

Kita hidup dalam suatu masa di mana pekabaran pengasihan yang terakhir, undangan yang terakhir, terdengar kepada anakanak manusia. Perintah, 'Pergilah ke semua jalan dan lintasan," sedang mencapai kegenapannya yang terakhir. Kepada setiap jiwa undangan Kristus akan diberikan. Jurukabarjurukabar itu berkata, "Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap." Malaikatmalaikat sorga masih tetap bekerja sama dengan tenaga manusia. Roh Kudus mempersembahkan setiap bujukan untuk menarik engkau supaya datang. Kristus menunggu beberapa tanda yang akan menjadi tanda untuk membuka pintu hatimu untuk Dia masuk. Malaikatmalaikat menunggu untuk membawa kabar ke sorga bahwa seorang berdosa yang tersesat lainnya telah ditemukan. Penghuni sorga menunggu, siap sedia untuk memetik kecapinya dan menyanyikan sebuah lagu kesukaan bahwa satu jiwa yang lain telah menerima undangan ke pesta injil.

Berdasarkan Lukas 14:1, 1224; (1) Ulangan 14:29; (2) Bil. 23:10; (3) Yoh. 1:29 (4) Yoh. 6:51; (5) Mat. 10:37; (6) Kis. 24:25; (7) Mat. 21:31; (8) Kis. 13:464 (9)Wah.14:6, 7; (10) Mat. 24:3739; (11) Wah. 14:6: (12) Mat. 11:2830; (13) Yes 55:13; (14) Yes. 55:1; Wah. 22:17; (1S) Wah. 3:20; (16) Hos. 11:8; (17) Maz. 18:3 (18) Yud. 22,23; (19) Luk. l9:5; (20) Iber. 12:25; (21) Hos. 4:17; (22) Luk. 13:24,35

0 Response to "KE SEMUA JALAN DAN LINTASAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel