TAK SEORANGPUN DAPAT MENGABDI KEPADA DUA TUAN







TAK SEORANGPUN DAPAT MENGABDI KEPADA DUA TUAN

Saya ingin mendirikan perusahaan ketiga di Jakarta, ketika Roh Kudus berbicara lembut di hati saya. Dua perusahaan saya sebelumnya dihancurkan Allah, ketika Dia menghajar hidup saya. Roh Kudus mengatakan hal ini :

Roh Kudus : “Hendro, kamu tidak bisa mengabdi kepada dua tuan.”

Saya (Diam)

Ketika Roh Kudus berbicara, sebuah firman dibacakan di dalam hati saya :

“Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius 6:24)

Saya : “Roh Kudus, tetapi perusahaan itu akan saya gunakan untuk mendukung pembangunan Bait Suci di Yerusalem.”

Roh Kudus : “Hendro, bukankah kamu berkata akan mengabdikan hidupmu bagi Allah? Apakah kamu lupa akan hal itu?”

Saya : “Iya Roh Kudus, saya ingat hal itu?”

Roh Kudus : “Hendro, serahkan perusahaan itu kepada orang lain dan kamu harus melayani Allah.”

Saya : “Tetapi Roh Kudus......."

Roh Kudus : “Hendro, jangan membantah."

Saya : “Iya Roh Kudus.”

Saudaraku, banyak orang berpikir bisa mengabdi kepada dua tuan di bumi, kepada Allah dan kepada Mamon. Tetapi…firman Allah berkata: “Tak seorangpun” bisa mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Ketika Anda mengatakan bisa, maka berarti firman Allah itu salah. Pertanyaan saya: Apakah firman Allah salah saudaraku? Tentu tidak. Lalu siapa yang salah: Anda atau Allah.?????

Kitab Suci menulis hukum yang “Terutama dan Pertama” yaitu: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu. Kata “segenap hati” berarti seluruh hati Anda dan bukan setengah hati saudaraku. Ketika di waktu yang sama Anda mengabdi kepada Allah dan juga kepada Mamon, bukankah hal itu berarti Anda hanya memberi setengah hati Anda kepada Allah saudaraku? Anda sedang membagi hati dengan Allah dan Mamon. Ini harus Anda pahami dengan benar.

“Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.” (Matius 22:37-38)

Saudaraku, Tuhan Yesus memperjelas makna firman Tuhan di atas dengan berkata: Jika engkau suam-suam kuku, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Kata “suam-suam kuku” berarti tidak panas dan juga tidak dingin. Tuhan berkata: Anda harus panas atau tidak sama sekali. Mengapa.????? Sebab Tuhan tidak mau Anda “mendua hati” saudaraku. Bisa memahami hal ini?

“Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.” (Wahyu 3:15-16)

Umat yang dikasihi Tuhan, sebagai pebisnis dan juga melayani Allah, saya mengakui kebenaran firman itu, bahwa: Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Seringkali saya membuat pertemuan bisnis dan di saat yang sama Allah “berbicara” kepada saya untuk menyampaikan firman-Nya dan pertemuan saya harus tertunda. Saya berkata: Firman Allah itu benar saudaraku. Manusia harus memilih di dunia ini: Mengabdi kepada Allah atau Mamon? Anda tidak dapat memeluk keduanya saudaraku. Percayalah!

Tuhan Yesus memberkati…

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel