JIKA AKU DIBERI KESEMPATAN





JIKA AKU DIBERI KESEMPATAN
Amsal 29:17 ~ Efesus 6:4.

Suatu hari aku menerima email dengan judul "Jika Aku Diberi Kesempatan Membesarkan Anakku Sekali lagi". 
Isinya berbunyi "Seandainya aku bisa membesarkan anakku sekali lagi, aku akan lebih dulu membangun harga dirinya, dan baru membangun rumah baginya. Aku akan lebih banyak memakai jari untuk melukis bersamanya daripada memakai jari untuk menuding kesalahannya. Aku akan lebih sedikit mengorksi dan lebih banyak membangun koneksi. Aku takkan lebih banyak memperhatikan jam, tetapi lebih banyak memakai mataku untuk memperhatikannya. Aku akan lebih banyak berjalan-jalan, dan lebih banyak menerbangkan layangan bersama anakku. Aku akan berhenti bersikap terlalu serius, dan lebih banyak bermain dan bercanda dengannya. Aku akan menjelajahi lebih banyak lembah dan memandangi lebih banyak bintang. Aku akan lebih banyak memeluk dan bukan membentak. Jika Anda membahagiakan anak-anak sekarang, Anda akan membuatnya berbahagia 20 tahun kemudian, karena kenangan indah yang direkam ingatannya merupakan fondasi yang kuat bagi kebahagiaannya."

Sejenak aku merenungkan kata-kata dalam email tersebut, kemudian berjanji didalam hati untuk melakukan yang terbaik bagi anakku. Terkadang ada orang tua yang hanya mementingkan kebutuhan anak secara materi, tetapi mengabaikan kasih, perhatian serta kedekatan dengan anak. Kesibukan bekerja atau melakukan aktivitas lain, seringkali membuat orang tua jarang bisa menemani anak bermain atau bepergian dengannya. Memang sebagai orang tua kita kita bertanggung jawab memenuhi kebutuhan anak secara materi, tetapi bijaksanalah di dalam mengatur waktu agar kita juga bisa memenuhi kebutuhan anak secara materi, tetapi jiwani. Kedekatan dengan orang tua dan perasaan dikasihi akan membangun rasa percaya diri dan optimisme di dalam diri anak.

Anak-anak adalah adalah kepercayaan besar yang diberikan oleh Tuhan kepada orang tua dan orang tua bertanggung jawab untuk mendidik mereka menjadi anak-anak yang baik. Belajarlah memahami anak-anak dan peka terhadap apa yang mereka butuhkan. Tidak terpenuhinya kebutuhan anak secara jiwani bisa menimbulkan berbagai masalah di dalam dirinya ketika ia bertumbuh dewasa. Jangan sampai kita menyesal nanti karena tidak bisa memberikan perhatian yang lebih dan membangun hubungan yang baik dengan anak.

Kita tidak bisa memutar waktu dan mengulangi masa-masa lalu. Perlakuan kita terhadap anak ketika mereka masih kecil, akan menentukan menjadi anak-anak seperti apa mereka kelak. Sebab itu jangan sia-siakan kesempatan yang ada untuk mengukir kenangan yang indah dengan anak dan untuk membentuk karakter mereka. Marilah kita memperhatikan dan mendidik anak-anak kita dengan baik. Amsal 29:17 berkata, "Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu."

DOA: Tuhan, terima kasih karena Engkau mengingatkanku untuk lebih memperhatikan anak-anakku. Beri aku hikmat untuk mendidik mereka. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

Kata-kata bijak: USIA 3 TAHUN AKAN MENENTUKAN USIA DELAPAN PULUH TAHUN. - Pepatah Tionghoa.

Efesus 6:4 ~ Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

***
Salinan dari: 
Manna Sorgawi - Senin 24 Agustus 2009.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Terusan dari: <sahabat_seiman_kristen@yahoogroups.com>

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel