HUKUM KETIGA: JANGAN MENYEBUT NAMA ALLAH DENGAN SEMBARANGAN






HUKUM KETIGA: JANGAN MENYEBUT NAMA ALLAH DENGAN SEMBARANGAN

Saat ini ada golongan orang yang mengajarkan untuk menyebut nama Allah dalam bahasa aslinya atau bahasa Ibrani. Tetapi saya hanya menyebut “Nama Allah” itu satu kali saja di artikel ini dan menggantinya dengan sebutan Allah. Mengapa? Sebab nama Allah itu kudus saudaraku dan manusia tidak boleh menyebut nama itu dengan sembarangan.

“Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.” (Keluaran 20:7)

Saudaraku, Allah berfirman kepada Musa ketika dia menanyakan nama-Nya dan Allah menyebutkan nama-Nya kudus itu, yaitu “YHWH”. Ini adalah nama asli atau Pribadi Allah langsung saudaraku. Nama ini terdengar agak aneh di telinga manusia, karena itu adalah “bahasa roh” dan bukan bahasa manusia, karena Allah adalah Roh. Ketika Allah berfirman, maka suara-Nya terdengar seperti gemuruh atau mengguntur dari langit. Musa mendengar suara Allah dan menuliskannya di dalam Kitab Suci.

“Allah mengguntur dengan suara-Nya yang mengagumkan; Ia melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak tercapai oleh pengetahuan kita.” (Ayub 37:5)

Saya ingin mengatakan: Nama Allah terdiri dari 4 huruf konsonan dan bukan huruf vokal. Mengapa? Sebab ketika Allah berfirman, Musa mendengarnya sebagai bunyi gemuruh atau mengguntur di langit. Huruf konsonan menurut Wikipedia adalah huruf yang terjadi karena aliran udara yang melewati mulut dihambat pada tempat-tempat artikulasi. Ketika Allah berfirman, Musa mendengarnya seperti bunyi gemuruh yang bergema dahsyat di langit saudaraku.

Banyak orang sering mengucapkan nama Allah yang kudus itu, bahkan menambahkan huruf vocal di antaranya, sehingga dapat diucapkan oleh manusia. Tetapi saya mengatakan: Jangan menyebut nama Allah itu dengan sembarangan saudaraku. Itu bahasa roh dan bukan bahasa manusia. Anda cukup mengetahui saja, tetapi bukan untuk Anda ucapkan dan pakai dalam kehidupan sehari-hari. Bangsa Israel saja takut menggunakan nama itu dan menggantinya dengan sebutan Elohim, Adonai dan lain-lain sebagai bahasa pengganti yang menunjukkan “gelar” Allah. Nama itu harus Anda kuduskan saudaraku.

Tuhan Yesus sebagai Anak Allah di bumi, mengajarkan manusia untuk memanggil Allah dengan sebutan “Bapa” dalam doa Bapa Kami dan tetap menasehatkan Anda untuk menguduskan nama Allah yang kudus itu. Sekali lagi…Nama Pribadi Allah itu cukup Anda ketahui dan bukan untuk Anda pakai dalam percakapan di bumi. Nama itu harus dikuduskan dan Allah akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya itu dengan sembarangan.

“Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu.” (Matius 6:9)

Saudaraku, agar Anda lebih mengerti hal ini maka saya memberi Anda ilustrasi ini: Saya adalah ayah Anda dan nama saya adalah Hendro. Jika Anda memanggil nama asli saya dengan berkata: Hendro…minta uang dong? Pertanyaan saya: Apakah itu bukan perbuatan yang kurang ajar saudaraku? Apakah itu bukan perbuatan seorang anak yang tidak tahu sopan santun saudaraku? Benar nama saya Hendro, tetapi sebagai anak, tidak sepantasnya Anda memanggi saya dengan nama asli saya bukan? Anda harus memanggil saya dengan panggilan ayah atau bapak bukan? Anda bisa memahami hal ini saudaraku?

Umat yang dikasihi Tuhan, jangan menyebut nama Allah dengan sembarangan. Mengapa? Sebab Allah memandang bersalah setiap manusia yang menyebut nama-Nya itu dengan sembarangan. Menyebut nama asli Allah bukan menandakan Anda “lebih rohani” saudaraku, tetapi menempatkan Anda “bersalah” di mata Allah. Anda adalah anak dan Allah adalah Bapa, maka adalah perbuatan yang tidak sopan jika seorang anak memanggil Bapanya dengan nama asli-Nya dan bukan nama panggilan yang menandakan hubungan antara dirinya dan Allah. Nama itu cukup Anda tahu, tetapi bukan untuk Anda gunakan dalam berbicara di bumi. Anda telah diperingatkan sebelumnya saudaraku.

Tuhan Yesus memberkati…

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel