Nahkoda Pernikahan




Nahkoda Pernikahan
1 Korintus 3:11

Ketika kita menikah, itu sama halnya sedang menaiki sebuah perahu secara bersama-sama. Dalam perahu itu hanya ada satu kemudi. Saat tak ada angin bertiup dan ombak tidak mengamuk, maka perahu itu akan tenang. Untuk mengemudipun akan terasa lebih ringan.

Namun saat badai menerpa dan gulungan ombak menghantam, perahu akan terombang-ambing. Banyak perahu karam karena gagal mengemudi dengan baik. Seperti itulah sebuah pernikahan. Diawal-awal hidup bersama, semua akan terasa tenang. Tapi setelah melewati tahun demi tahun, masalah akan datang menghampiri.

Dalam sebuah pernikahan tidak akan pernah lepas dari masalah. Bila masing-masing tidak bisa mengendalikan ego, maka pernikahan itu akan retak. Masing-masing akan mencari pembelaan dan mencari dukungan di luar “rumah”.

Itulah sebabnya hubungan pernikahan harus selalu dijaga di dalam doa. Doakanlah suami/istri, doakanlah anak-anak, doakanlah pula seisi rumah kita. Doa adalah sebuah kemudi yang kita serahkan kepada Tuhan. Bila Tuhan yang mengemudikan pernikahan, maka kita akan diajar untuk selalu mengasihi pasangan, sehingga rumah tangga kita tidak akan karam.

Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel