ALLAH ITU ESA BUKAN TIGA




ALLAH ITU ESA BUKAN TIGA

Saya bertanya kepada dua orang percaya: Allah itu berapa? Dia jawab satu, tetapi menjadi tiga pak. Yang lain berkata: Tiga pak, tetapi adalah satu. Lalu saya berkata: Siapa yang mengajari kalian? Kata mereka: Pengajar kami pak. Saya jawab: Suruh pengajar kalian bertobat sekarang karena tidak mengajarkan kebenaran di Kitab Suci. Allah itu esa, bukan tiga.

Saudaraku, Musa mengajarkan bangsa Israel bahwa Allah itu esa. Kata “esa” berarti satu dan hanya satu-satunya. Siapa yang Musa maksud hanya satu itu? Allah, yaitu Pribadi Bapa di sorga.

“Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Ulangan 6:4)

Tuhan kita Yesus Kristus, yang adalah Anak Allah di sorga, juga mengajarkan bahwa Allah itu esa. Siapa yang dimaksud Tuhan dengan yang esa itu? Allah, yaitu Pribadi yang disebut-Nya Bapa saat berada di bumi.

“Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.” (Markus 12:29)

Ahli Taurat juga membenarkan apa yang dikatakan Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Allah itu esa dan tidak ada Allah yang lain selain Dia. Siapa yang dimaksud abhli Taurat dengan Dia yang esa itu? Allah saudaraku, Bapa di sorga itu.

“Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.” (Markus 12:32)

Saya ingin meluruskan bahwa: Allah tidak pernah menjadi manusia, sebab Allah itu Roh. Yang menjadi manusia dan mengambil rupa seorang manusia dan turun ke bumi adalah Anak Allah, yang kita kenal sebagai Tuhan kita Yesus Kristus. Di Kerajaan Sorga ada 2 Pribadi, yaitu Allah dan Anak-Nya. Allah disebut Bapa dan Anak-Nya dikenal sebagai Tuhan Yesus di bumi. Tetapi Allah tetap satu atau esa.

“Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” (Yohanes 4:24)

Allah di Kerajaan Sorga tidak pernah menjadi Anak, demikian pula Anak tidak pernah menjadi Bapa. Secara wujud dan pribadi keduanya berbeda seperti halnya Anda dan anak Anda, namun merupakan satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan, seperti halnya juga Anda dan anak Anda. Bisa memahami hal ini saudaraku?

Saya mengerti ketidakmampuan manusia memahami Allah, sebab Allah yang adalah Roh itu tidak dapat dilihat oleh manusia dengan kasat mata. Manusia dapat mengenal Allah melalui gambaran Anak-Nya yang turun ke bumi menjadi korban penebusan dosa bagi umat manusia. Anak Allah adalah jalan untuk dapat sampai kepada Bapa, yaitu Allah di sorga. Tuhan Yesus menyatakan hal ini bahwa diri-Nya adalah “jalan” itu.

“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)

Saudaraku, saya ingin membawa Anda melihat kebenaran yang dilihat Yohanes di sorga tentang: Apakah Allah itu satu atau tiga.????? Ini pertanyaan sangat penting bagi iman Anda agar dapat mengenal Allah dengan benar dan memahami seluruh firman di Kitab Suci. Yohanes melihat 3 hal ini yaitu :

1. Ada Allah, yaitu Dia yang duduk di atas tahta di sorga

“Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.” (Wahyu 5:7)

2. Seluruh makhluk sorga menyembah Dia yang duduk di atas tahta dan Anak Domba

“Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” Dan keempat makhluk itu berkata: “Amin”. Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.” (Wahyu 5:13-14)

3. Di sorga terdapat dua tahta, yaitu tahta Allah dan tahta Anak Domba

“Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.” (Wahyu 22:1)

Saudaraku, banyak firman di Kitab Suci menyatakan “kesetaraan” antara Allah dan Anak-Nya, tetapi secara Pribadi kedua-Nya berbeda di sorga. Allah adalah Bapa yang duduk di atas tahta dan Anak-Nya adalah Tuhan kita Yesus Kristus. Allah adalah satu Pribadi dan disebut esa di Kitab Suci. Allah tidak menjadi Anak dan Anak tidak menjadi Bapa.

Umat yang dikasihi Tuhan, penafsiran dan doktrin yang salah tentang Allah selama ini harus diluruskan di akhir zaman ini agar manusia mengenal Allah dengan benar. Menjadi “Kristen” bukan hanya percaya kepada Anak Allah, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus, tetapi juga mengenal Allah yang mengutus Anak-Nya ke bumi. Allah adalah Dia yang duduk di atas tahta dengan Nama-Nya yang kudus yaitu “YHWH”.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” (Yohanes 3:16-17)

Tuhan Yesus memberkati…

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel