Makna Kasih di Alkitab Perjanjian Lama dan Baru




Makna Kasih di Alkitab Perjanjian Lama dan Baru

Paling tidak ada 320 kata agape (kasih tak bersyarat) muncul di Alkitab Perjanjian Baru yang ditulis dalam bahasa Yunani. Dalam keseharian, kata agape sangat jarang digunakan dalam percakapan pengguna bahasa Yunani. Kenapa? Sebab kata cinta dalam bahasa Yunani ada beberapa padanan kata tergantung jenis cinta. Cinta kepada sahabat, teman, persaudaraan dan sesama disebut phileo, cinta dalam balutan asmara dan seks disebut eros. Lalu ada stergein, cinta antara adik, kakak, keluarga yang terjadi karena kekerabatan.

Makna agape (kasih tak bersyarat) dianggap hanya bisa diberikan oleh TUHAN kepada manusia, Godly love yang searah belaka. Agape memang sudah dibuktikan oleh TUHAN sendiri ketika Yesus mati sebagai korban penebus dosa umat manusia guna mewujudkan keadilan TUHAN sehingga manusia tidak perlu menyajikan korban bakaran untuk penebusan dosa dan yang terpenting agar manusia tidak perlu diganjar hukuman yaitu kematian kekal. Sebaliknya karena tindakan agape TUHAN, maka manusia menerima hidup yang kekal.

Makna agape memang sungguh dalam, namun bukan berarti cuma TUHAN yang bisa dan harus melakukan agape. Dari pengajaran misionaris asal Amerika Marilyn Hickey yang saya ikuti tahun 2014 silam, Marilyn Hickey menjelaskan perbedaan derajat makna kata kasih dalam dialog antara Yesus dan Petrus. Kisahnya seperti ini: Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." (Yohanes 21:15). TUHAN Yesus mengulang pertanyaan tersebut hingga tiga kali. Mengapa? Karena Yesus memakai kata “agape”, sedangan Petrus menjawab pertanyaan Yesus dengan kata “phileo”, yang standarnya lebih rendah. Yesus berharap Petrus mengasihiNya dengan kualitas agape. Demikian pula untuk suami dan istri, kualitas kasih yang ditekankan oleh Rasul Paulus adalah agape bukan eros karena itu kata eros tidak muncul di Perjanjian Baru. Bahkan untuk musuh saja, perintah Yesus adalah, “Agape musuhmu”.

Lantas bagaimana dengan Perjanjian Lama, apakah ada banyak jenis cinta? Nah di Perjanjian Lama, kata yang setara dengan agape adalah hesed atau kasih perjanjian setia atau faithful covenant love. Ada pula kata ahab (maskulin) dan shabah (feminin), chashaq (jatuh cinta), dod, racham (kasih sayang), ra’yah (kasih persaudaraan feminin) dan reya (kasih persaudaraan maskulin). Pada Kitab Hosea 6:6 “Sebab Aku menyukai kasih setia (hesed) dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.”

Saya akan berikan contoh lain kata hesed yang digunakan di Alkitab yaitu dalam Kejadian 34:5-6 “Turunlah TUHAN dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa serta menyerukan nama TUHAN. Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasihNya dan setiaNya” Lembaga Alkitab Indonesia menaruh akhiran “Nya” di ayat 6 seakan-akan Musa yang mendeklarasikan hal itu, padahal di Alkitab King James Version tidak. Peristiwa ini menunjukkan TUHAN sendiri yang omong dan Ia ingin memperkenalkan diriNya sebagai TUHAN yang panjang sabar, berlimpah kasih dan setia. Titik.

Jadi kata kasih berbeda-beda makna, setiap kata kasih dalam Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mengandung pesan khusus. Tetapi yang jelas, TUHAN menyuruh manusia saling mengasihi karena TUHAN itu sendiri adalah kasih. “Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” (Kitab 1 Yohanes 4:16).

Selamat Hari Valentine.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel