KESAKSIAN IBU JEIN LOUIS RUMONDOR DIBANGKITKAN DARI KEMATIAN




KESAKSIAN IBU JEIN LOUIS RUMONDOR DIBANGKITKAN DARI KEMATIAN

Shalom..

Aku adalah seorang ibu rumah tangga. Namaku Jein Louis Rumondor, aku berasal dari Manado, suamiku Edward Louis juga berasal dari Manado, kami telah dikaruniai 3 orang anak.

Setelah menikah kami pergi merantau ke Papua dan suamiku mendapat pekerjaan di Timika Papua.

Pada tanggal 8 Juni 2013 aku mengalami sakit parah secara mendadak. Sejak jam 8 malam napasku sudah tersengal-sengal, susah bernapas tidak seperti biasanya. Kondisiku menurun begitu cepat dengan tidak terduga-duga sehingga anggota tubuhku mulai kaku.

Sekitar jam 12 malam, aku membangunkan suamiku agar membawaku ke RS. Sebelum berangkat menuju RS aku mengajak suamiku berdoa lebih dulu.

Aku berdoa, "Ya Tuhan Allahku seandainya hidupku akan berakhir saya sudah siap, tetapi saya memohon kiranya Tuhan berkenan mengampuni dosa-dosaku selama saya hidup, dengan demikian saat hidupku berakhir saya akan bersama Tuhan di sorga."

Setibanya di RS tiga orang dokter datang memeriksaku, berdasarkan analisis medis telah terjadi pembusukan dinding rahim. Tiga minggu sebelumnya aku mengalami keguguran, ternyata rahimku belum bersih sepenuhnya dari jasad janin, ada yang tertinggal dan membusuk di dalam rahimku, sehingga mengakibatkan infeksi tetanus yg berakibat pada matinya jaringan dan tubuhku menjadi lumpuh.

Para dokter yang terdiri dari ahli kandungan, ahli penyakit dalam dan ahli syaraf berkata bahwa tidak ada lagi harapan bagiku untuk bertahan hidup, hanya menunggu waktu saja.

Selesai pemeriksaan mereka membawaku ke ruang ICU. Secara perlahan anggota tubuhku mulai dingin, aku merasakan lidahku makin pendek sepertinya ajalku sudah mendekat. Kesadaranku mulai menghilang saat tubuhku telah lumpuh total, namun dalam dunia roh pendengaranku semakin tajam. Aku mendengar tangisan keluargaku, di antara mereka ada yang menjerit, "Dokter tolong mengapa monitornya sudah lurus?"

Pada saat itu rohku keluar dari tubuhku, aku berjalan ke arah pintu, namun segera kusadari bahwa aku berpakaian tidak pantas, hanya memakai sehelai kain yang menutupi tubuhku. Aku menatap tubuhku yang terbaring kaku di tempat tidur, suamiku menangis di sebelah kakiku.

Saat aku berjalan ke arah tubuhku, tiba tiba aku melayang dan sampai di suatu tempat seperti padang rumput yang luas.

Aku masih kebingungan dan tidak mengerti apa yang terjadi, terdengar suara nyaring dan berkata, "Dosamu telah diampuni!"

Aku mendengar suara itu namun tidak melihat seorang pun di sana. Sesaat kemudian rohku telah berada di antara gedung gedung pencakar langit, sepertinya aku berada di sebuah kota megapolitan yang sangat besar.

Ada suara nyaring kembali kudengar, "Hai anak-Ku sampaikan kepada setiap orang yang bertemu denganmu bahwa dalam waktu yang sangat singkat dunia ini akan binasa ".

Seketika kata binasa diucapkan, tiba tiba permukaan tanah terbelah dan seluruh gedung gedung tinggi itu ambruk, tidak ada yang tersisa, semuanya rata dengan tanah.

Suara itu terdengar lagi, "Seperti yang Kuperlihatkan kepadamu, demikianlah dunia ini akan binasa ".

Suara itu berkata, "Katakan pada semua orang, bertobatlah sebab waktunya sudah sangat singkat."

Setelah penglihatan itu berakhir, rohku kembali ke tubuhku. Aku tersadar keesokan harinya, tubuhku yang tadinya lumpuh secara perlahan dapat kugerakkan, mulutku yang tadinya kaku dapat kubuka.

Aku melepaskan semua alat bantu yang terpasang di tubuhku sambil berkata, "Aku sudah SEMBUH Tuhan Yesus yang menyembuhkanku dan membangkitkanku dari antara orang mati!" Hari itu aku benar-benar sembuh dan keluar dari RS.

Tuhan Yesus telah memberiku kehidupan dan memperpanjang umurku. Sampai saat ini aku masih sehat dan hidup bahagia bersama suami dan anak-anakku.

Tuhan Yesus memberkati
#robertsitumorang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel