MENJADI PELAYAN KRISTUS




MENJADI PELAYAN KRISTUS

Sahabat yang baik hati, dalam suasana tahun baru dan penuh sukacita ini, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 02/01/2019

Efesus 3:7 (TB) Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya.

Ephesians 3:7 (RSV) Of this gospel I was made a minister according to the gift of God's grace which was given me by the working of his power.

"Gabe itz Aufgabe" suatu ungkapan dari orang Jerman jika diterjemahkan berarti "pemberian adalah tanggung jawab". Ungkapan ini memiliki suatu tugas dan tanggung jawab yang besar bagi seseorang yang menerima pemberian atau penghargaan. Pemberian itu bisa berupa gift, cendramata, pekerjaan, job dll. Jika pemberian itu merupakan penghargaan berarti harus mempertahankan prestasi baiknya, jika itu berupa job atau pekerjaan maka harus dilakukan dengan penuh tanggungjawab Semua pemberian harus kita respon dengan penuh tanggungjawab agar orang yang memberikan kepercayaan kepada kita tidak kecewa.

Demikian jugalah kita memaknai pemberian Tuhan yang sangat berharga bagi kita ikut memasuki tahun 2019. Tahun baru ini ada bukanlah karena mesin waktu yang berjalan begitu saja detik demi detik, menit demi menit dan jam demi jam tetapi perjalanan waktu itu merupakan pemberian Tuhan yang berharga dalam hidup kita. Tahun ini harus kita isi penuh kebaikan dan kehendak Tuhan.

Dalam renungan ini lita belajar dari pengalaman Paulus, sebagai seorang rasul dan pelayan Yesus Kristus memahami bahwa tugas sebagai pemberita Injil adalah sebagai pemberian. Menjadi pelayan Kristus Anugerah Allah yang harus direspon dengan penuh tanggungjawab. Titik berangkat Paulus adalah Injil. Injil Yesus Kristus adalah berita keselamatan bagi setiap orang. Maka Injil itu harus diberitakan dari Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi. Injil keselamatan itu harus sampai kepada orang Yahudi maupun non Yahudi, dan semua orang harus mengetahui keselamatan Di dalam Yesus Kristus.

Bagi Paulus melakukan tugas pemberitaan Injil memiliki limit waktu karena hari Tuhan itu dekat. Tuhan segera datang, dalam waktu yang relatif singkat ini Injil harus sampai ke seluruh dunia. Maka tidak ada waktu baginya untuk berleha-leha, tetapi harus berlari-lari dari satu kota ke kota lain agar Injil Kristus sampai kepada setiap orang.

Dari semua pemberitaan Injil Paulus, hal yang terpancar dari pribadinya adalah penghayatan seorang pelayan. Pelayan adalah orang yang mengabdikan diri agar orang yang dilayaninya bahagia. Paulus adalah pelayan Kristus, maka tanggung jawab Paulus adalah hanya satu bagaimana Tuhan berkenan atas apa yang dikerjakannya.

Sahabatku! Demikianlah kita di suasana tahun baru ini. Tahun baru 2019 ini adalah pemberian Tuhan. Maka mari isi hidup kita untuk melakukan apa yang berkenan bagi Tuhan.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel