■☆☆ IA TIDAK AKAN KEMBALI ☆☆■

■☆☆ IA TIDAK AKAN KEMBALI ☆☆■

"Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku"
(2 Samuel 12:23c).

Shalom, Selamat Pagi en Hepi Wik'En All Sobat-sobatku yang terkasih di dalam Kristus Yesus...

Sobat...
Kematian so pasti meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi mereka yang ditinggal dan peristiwa ini terjadi dan dialami oleh seorang tetangga kontrakanku yang beberapa hari yang lalu harus kehilangan puterinya yang meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Sebut saja nama keluarga yang berduka ini, Ahmad. Keluarga Ahmad merasa sangat terpukul ketika harus kehilangan anak satu-satunya ini. Mereka sangat mengasihi anak mereka ini dan masih terus menangisi kepergiannya hingga saat ini, dan kesedihan itu sepertinya akan butuh waktu yang cukup lama untuk bisa mereka lupakan, karena kondisi kamar puterinya itu tetap mereka jaga agar tetap utuh sebagaimana ketika puteri mereka itu masih hidup. Boneka, foto-foto, koleksi assesoris dan beberapa benda kesayangan puterinya yang ada di kamar tersebut tetap tidak mereka rubah-rubah posisinya, tetap tertata rapi, dengan alasan jika mereka masuk ke kamar itu, mereka masih bisa merasakan kehadiran anak yang sangat mereka sayangi itu....

Sobat-sobatku yang terkasih...
Duka kehilangan orang yang kita kasihi memang dapat mencekam dengan begitu kuatnya, dan hal ini juga pernah dialami Daud. Ketika anaknya sakit keras, ia menangis, berdoa, berpuasa dan bahkan sampai berbaring di tanah (Baca, 2 Samuel 12:16). Pegawainya tahu betapa Daud sangatlah mengasihi anaknya itu, sehingga ketika pada hari yang ketujuh, anak itu meninggal, tidak seorang pun yang berani memberitahukannya kepada Daud. Namun anehnya, ketika Daud mendengar kabar tentang meninggalnya anaknya itu, ia langsung bangun dari lantai, mandi, memakai parfum dan segera pergi ke rumah Tuhan, sujud menyembahNya
(Baca, 2 Samuel 12:20). Di istana, Daud minta untuk disediakan makanan. Apa yang Daud lakukan itu membuat para pegawainya bertanya-tanya. Dan Daud pun menjelaskan, bahwa ketika anaknya itu masih hidup, ia memohon kepada Tuhan untuk menyembuhkan anaknya itu. Namun ketika anaknya itu meninggal, ia tahu bahwa tidak ada gunanya ia bersedih. Daud menyadari bahwa "Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku".

Sobat..
Sudah sewajarnya jika kita bersedih ketika orang yang kita kasihi meninggalkan kita. Namun tidaklah harus kehilangan itu sampai merampas sukacita dan semangat hidup kita!
Well.. Kita dapat meniru Daud yang notabene ia bersikap realistis, sehingga ia tetap dapat melanjutkan hidupnya dan kembali melanjutkan semua tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya!!

Yuupz...
Kehilangan orang terkasih tidak harus merampas sukacita kita, tetapi malah harus ssmakin menambah dan memperkuat pengharapan kita akan janji Tuhan!!
@MiN

Selamat mempersiapkan diri dan hati untuk hadir di rumah Tuhan dalam Ibadah Minggu
GOD Blessing us all the moment.....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel