Bezaleel, Cucu Ben Hur: Tokoh Yahudi yang Penuh Pengetahuan




Bezaleel, Cucu Ben Hur: Tokoh Yahudi yang Penuh Pengetahuan

Sejauh ini saya menonton film Ben Hur produksi tahun 2016 tiga kali yang berkisah tentang Ben Hur, pangeran Yahudi di Yerusalem yang dikhianati saudara angkatnya yang menjadi prajurit Romawi. Ben Hur dalam film itu adalah karakter fiksi yang menjadi saksi mata penyaliban Yesus. Bedanya penyaliban Yesus tentu saja itu bukan fiksi sebab saat Yesus ada di bumi, Israel berada di bawah kekuasaan Romawi. Penyaliban adalah bentuk hukuman mati ala Romawi, sedangkan ala Yahudi adalah rajam.

Namun nama Ben Hur ini beneran ada di Alkitab. Seperti kita tahu, anak laki-laki Yahudi akan diberi kata sambung ben sebelum nama marganya, sedangkan di Alkitab Bahasa Indonesia karena pengaruh penerjemah yang non Kristen ben ditulis menjadi bin, meniru Bahasa Arab. Dalam Kitab Keluaran 31:1-5 TUHAN berfirman kepada Musa yang memilih Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda yang telah dipenuhi dengan Roh TUHAN dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga untuk mengasah batu permata, untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan. Mengacu pada Kitab Keluaran 38:22 Ben Hur inilah yang mengerjakan semua perlengkapan kebutuhan Kemah Suci.

Kemudian dalam Kitab 2 Tawarikh 1:5 menyebutkan mezbah tembaga di Kemah Suci TUHAN yang masih digunakan Raja Salomo adalah buatan Bezaleel bin Uri bin Hur (Ben Hur). Kemudian di Kitab Nehemia 3:9 di masa pembangunan Tembok Yerusalem, keturunan Ben Hur yang lain adalah Refaya bin Hur (Rephaiah ben Hur) menjadi penguasa setengah wilayah Yerusalem.

Film Ben Hur merupakan adaptasi dari novel tahun 1880 berjudul Ben Hur: A Tale of the Christ karya Lewis Wallace (orang Amerika). Sama seperti Ben Hur yang dikarangnya, TUHAN menganugerahkan beragam hikmat kepada Lew Wallace. Ia adalah seorang wartawan, sarjana hukum, penulis, tentara yang menjadi Mayor Jenderal termuda pada usia 34 tahun dan ia menjadi Gubernur New Meksiko dan Menteri Amerika untuk Turki periode 1881-1885 (lihat foto).

Saya tertarik pada latar belakang penulisan novel Ben Hur yang sebenarnya berawal dari pertemuan Lew Wallace dengan Robert Ingersoll, seorang ateis terkenal. Ben Hur merasa perlu untuk mendalami Alkitab dan menulis imannya sendiri dalam novel keduanya. Tanpa Lew Wallace ketahui, novel “Ben Hur: The Tale of Christ” menjadi satu novel yang paling banyak dicetak dan terbit dalam 40 bahasa.

Bukan cuma novel, Ben Hur pun difilmkan, pertama kali pada tahun 1907 menghadirkan sebuah film bisu hitam putih durasi 15 menit, film kedua tahun 1925 masih film bisu, baru pada tahun 1959 film ini bersuara namun judulnya cuma Ben Hur. Tahun 1959 film ini meraih 11 Oscar, sama banyaknya dengan Titanic dan The Lord of The Rings. Kini manuskrip asli Ben Hur: A Tale of the Christ disimpan di The Lilly Museum di kampus Museum Indiana, Amerika.

Ternyata ide dan kreativitasan datangnya dari TUHAN sendiri seperti yang dilakukan pada Ben Hur, Bezaleel ben Uri ben Hur, Rephaiah ben Hur, Lew Wallace dan juga kita semua yang meminta hikmat dan tuntunan kepadaNya.

Foto: Google Images
Buku Ben Hur, Lew Wallace, Poster Film Ben Hur 1925, 1959 dan 2016.

#FigurBiblika
#TokohYahudi
#HadassahofIndonesia

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel