Orang Cerdas, Pilih Kebenaran Bukan Dalil Untuk Dibenarkan




Orang Cerdas, Pilih Kebenaran Bukan Dalil Untuk Dibenarkan

Setiap manusia tidak pernah minta untuk dilahirkan dan tidak bisa memilih dilahirkan oleh siapa, dimana dan bagaimana dia dilahirkan karena ini adalah hak prerogative Sang Pencipta. Setiap yang lahir pasti akan mati dan kematian bukanlah akhir dari kehidupan ini tetapi merupakan sebuah proses awal untuk menuju pada kehidupan baru yakni kehidupan Roh.

Banyak orang percaya bahwa kehidupan Roh bersifat kekal, tetapi sebenarnya tidaklah demikian karena ada suatu masa/waktu dimana semua roh akan kembali masuk kedalam tubuh orang yang sudah mati dan dibangkitkan kembali secara tubuh jasmani dan akan menjalani kehidupan yang kekal. Masa ini dikenal dengan masa akhir zaman atau masa pengadilan terakhir.

Yesus Berkata: “Saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup (Yohanes 5:25). “dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum”. (Yohanes 5:29).

Karena manusia takut akan hukuman yang bersifat kekal ini, maka manusia berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan dengan berbagai cara yakni belajar agama, berdoa, bermeditasi, berbuat baik, dan lainnya. Semua perbuatan ini dilakukan agar manusia menjadi layak bagi Tuhan dan menerima manusia untuk hidup bersama Tuhan di Sorga (nama tempat tinggal Tuhan).

Pertanyaannya, apakah cara saudara melakukannya sudah benar? Benar menurut keyakinan saudara atau benar menurut Tuhan? Perumpamaan berikut mungkin bisa membantu saudara mengerti bagaimana cara yang benar agar saudara bisa sampai pada Sorga tempat tujuan akhir hidup saudara nantinya.

Ada sebuah Istana kerajaan yang sangat megah. Di sana semua penduduknya hidup bahagia. Mereka tidak pernah merasa: cemas, khawatir, takut, gelisah, sedih, dll tetapi kehidupan mereka dari detik ke detik hanyalah bahagia dan gembira karena semuanya sudah tersedia.

Karena saudara mendengar kabar tentang kerajaan tersebut, saudara akhirnya memutuskan untuk pergi dan hendak tinggal dan menetap disana. Ketika hendak berangkat, saudara di kunjungi oleh beberapa orang. Kepada mereka saudara bertanya, aku mau pergi untuk tinggal dan menetap di istana kerajaan, lewat jalan manakah aku harus pergi ke istana megah itu?

Orang Pertama menjawab: Tentang jalan menuju ke istana itu, aku belum tahu, tetapi para leluhur yang sudah meninggal mungkin tahu, maka dari itu mintalah petunjuk kepada mereka. Karena itu bawalah wangi-wangian yang mereka suka, kapanpun kamu merasa bimbang akan jalan yang akan kamu lalui mintalah petunjuk kepada para leluhurmu. Saudara bertanya, apakah Sang Raja akan menerima saya? Jawabnya: untuk itu aku belum yakin, mintalah petunjuk ke leluhur saja, mudah-mudahan mereka membantu kamu dan menjaga kamu dalam perjalanan menuju kesana.

Orang kedua menjawab: orang kedua tidak sendiri, tetapi terdapat sejumlah bala tentara kerajaan. Mereka menggunakan pakaian kebesaran tentara kerajaan. Dan orang kedua berkata: tentang jalan ke istana megah itu, aku tahu jalanya karena aku hamba Sang Raja tetapi kami tidak diperintahkan untuk memberi tahu kamu akan jalannya. Aku datang untuk memberimu kabar bahwa Sang Raja akan datang ke rumahmu. Dia datang dalam rupa Anak-Nya, tetapi sebenarnya Dia-lah Sang Raja. Jika kamu percaya kepada-Nya kamu pasti di terima untuk tinggal dan menetap di istana megah itu karena Dia-lah pemiliknya. Saudara bertanya, di manakah orang tersebut? Jawabnya; aku ini datang memberi tanda bagi kamu agar kamu tidak salah memilih orang yang kami maksud nantinya.

Orang Ketiga menjawab: Tidak lama kemudian datanglah seorang dan berkata. Aku-lah Anak Sang Raja. Tentang jalan ke istana itu, Akulah yang telah membuatnya dan hanya bersama Aku-lah kamu bisa melewati jalan tersebut. Perlu kamu ketahui, tidak ada satu orang pun yang bisa masuk ke istana megah bapak-Ku kalau tidak melalui ijin-Ku termasuk melewati jalan yang Aku bangun itu. Aku sangat mengenal bapa-Ku, dan kepada-Ku telah diserahkan kuasa atas istana megah itu. Jika kamu percaya akan perkataan-Ku ini, mari ikutlah Aku. Tinggalkan semuanya, tidak perlu membawa apapun lagi, di istana megah bapa-Ku sudah punya semuanya. Yang harus kamu lakukan hanyalah percaya dengan semua perkataan-Ku dan kasihilah semua orang yang kamu jumpai di jalan sama seperti Aku telah mengasihi kamu, itulah sebabnya Aku datang kepadamu. Di sela perkataan-Nya, orang kedua dan bala tentara kerajaan berkata: Dia-lah orang yang kami maksudkan itu. itulah Anak yang sangat di kasihi Bapa-Nya dan kepada-Nya Sang Raja berkenan. Mereka sambil memberi hormat “Salam Pangeran”.

Orang Keempat menjawab: Tantang jalan ke istana megah itu, aku pernah melihatnya dalam mimpi. Dalam mimpiku aku di bawa sampai ke langit hingga berlapis-lapis. Aku melihat banyak bidadari di sana dan mereka adalah perawan yang kekal, kita bisa memiliki mereka nantinya. Inilah buku petunjuk menuju kesana. Membaca buku petunjuk ini, mudah-mudahan kamu bisa sampai ke istana megah itu. Ingat,,,jaga buku petunjuk ini dengan nyawa kamu, dan jika kamu bertemu dengan orang yang memiliki buku petunjuk yang sama, kasihilah dia, tetapi jika kamu bertemu dengan orang yang memiliki buku petunjuk yang berbeda, darahnya halal bagi kamu.

Dan tentang orang ketiga yang mengaku Anak Sang Raja, tolak Dia karena Sang Raja tidak bisa beranak karena itu Dia tidak memiliki Anak. Kemudian saudara bertanya, dari mana kamu tahu kalau Sang Raja tidak memiliki anak? Jawab orang keempat: pokoknya begitu, kalau kamu tidak terima, saya hancurkan kamu sekarang. Saudara bertanya lagi, apakah aku pasti diterima oleh Sang Raja? Jawabnya: mudah-mudahan di terima.

Sebagai orang cerdas, siapakah yang akan saudara ikuti perkataannya untuk bisa mencapai impian saudara yakni bisa tinggal dan menetap di Istana megah Sang Raja?

Saudaraku, pilihlah kebenaran dan bukan dalil untuk dibenarkan. Kebenaran itu ada pada Yesus, karena Dia-lah Jalan dan kebenaran dan hidup. Yang sudah memilih kebenaran katakan: Amin


Sumber: FB YESUS a Heaven WAY

0 Response to "Orang Cerdas, Pilih Kebenaran Bukan Dalil Untuk Dibenarkan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel