Kritik yang Membangun



Nats : Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak (Amsal 12:15)
Bacaan : Amsal 15:1-12

Ketika saya masih remaja, sebuah keluarga baru masuk menjadi anggota jemaat kami. Sang istri pendiam, tetapi suaminya bersuara keras, suka mengkritik, dan suka memaksa. Saya berdiri dekatnya pada suatu hari Minggu pagi. Saat itu ia menegur pendeta dan dengan kata-kata tajam menyerang sesuatu yang telah dikhotbahkan sang pendeta. Pria itu berkata dengan lantang, dan nada bicaranya tidak menunjukkan penghargaan.

Namun, pendeta tidak menunjukkan sikap yang saya harapkan. Ia malah berbicara dengan lembut, berterima kasih kepada si pengkritik atas pandangannya, dan berjanji untuk memikirkan hal itu.

Kemudian saya bertanya kepada pendeta saya, mengapa ia tidak membalas kritikan itu. Lalu ia memberi nasihat berharga yang terus saya ikuti sampai sekarang. Ia berkata, "Setiap kritik dapat berguna. Mungkin Allah ada di dalamnya, dan saya perlu mendengar apa yang Dia katakan. Mungkin saja pengkritik itu benar."

Ketika seseorang mengkritik Anda, berikut ada beberapa prinsip Alkitab yang bisa Anda ikuti: Pertama, jangan menanggapinya dengan amarah (Amsal 15:1). Itu hanya akan menambah ketegangan di antara Anda. Kedua, sadari bahwa Anda sedang dihadapkan pada suatu kesempatan emas untuk meneladani sikap Kristus yang penuh kasih, tidak mementingkan diri sendiri, rendah hati, dan peduli terhadap sesama (Filipi 2:1-4). Ketiga, pengkritik itu mungkin benar; Anda mungkin perlu berubah. Orang yang bijak akan menerima masukan dengan baik (Amsal 9:8,9). Perlakukan seorang pengkritik seperti teman, dan Anda berdua akan menang

KRITIK AKAN MENJADI GURU YANG BAIK
JIKA KITA BERSEDIA BELAJAR DARINYA


Sumber: Halaman FB: Sahabat Doa

0 Response to "Kritik yang Membangun"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel