Edisi mengenal Perbedaan "Adam" dari versi yahudi&kristen dengan versi islam




Edisi mengenal Perbedaan "Adam" dari versi yahudi & kristen dengan versi islam:

Pasti ajaran samawi mengenal oknum adam ini ajaran yahudi dan Kristen punya persepsi yang sama mengenai sosok adam ini yaitu adam diciptakan di bumi dan di tempatkan TUHAN ALLAH di taman eden (firdaus) Berbeda dengan persepsi islam adam diciptakan di sorga bukan dibumi berikut ulasan ceritanya moga
bermanfaat bagi pembaca:
-VERSI YAHUDI DAN KRISTEN
Kisah tentang Adam terdapat dalam Kitab Kejadian pada Torah dan Alkitab pasal 2 dan 3, dan sedikit
disinggung pada pasal 4 dan 5.Beberapa rincian lain tentang kehidupannya dapat ditemukan dalam kitab-kitab apokrif, seperti Kitab Yobel, Kehidupan Adam dan Hawa,dan Kitab Henokh.
Menurut kisah di atas, Adam diciptakan menurut gambar dan rupa Allah[2]. Adam kemudian ditempatkan
di dalam Taman Eden yang berarti tanah daratan, terletak di hulu Sungai Pison, Gihon, Tigris, dan Efrat (di
sekitar wilayah Irak saat ini). Ia kemudian diperintahkan oleh-Nya untuk menamai semua binatang. Allah
juga menciptakan makhluk penolong,yaitu seorang wanita yang oleh Adam dinamai Hawa. Adam dan Hawa
tinggal di Taman Eden dan berjalan bersama Allah, tetapi akhirnya mereka diusir dari taman itu karena mereka
melanggar perintah Allah untuk tidak memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Setelah diusir dari taman itu, Adam harus bekerja untuk menghidupi keluarganya. Adam dan Hawa
mempunyai tiga orang anak yang disebut dalam Kitab Kejadian, yaitu Kain, Habel, Set, dan yang lainnya[3].
Kitab Yobel menyebutkan dua orang anak perempuan Adam dan Hawa,yaitu Azura yang menikah dengan Set
dan Awan, yang menikah dengan Kain. Baik Kitab Kejadian maupun Kitab Yobel menyatakan bahwa Adam mempunyai anak yang lain, tetapi nama mereka tidak disebutkan.Menurut silsilah Kitab Kejadian, Adam
meninggal dunia pada usia 930 tahun.Dengan angka-angka seperti itu,perhitungan seperti yang dibuat oleh
Uskup Agung Ussher, memberikan kesan bahwa Adam meninggal hanya sekitar 127 tahun sebelum kelahiran
Nuh, sembilan generasi setelah Adam.Dengan kata lain, Adam masih hidup bersama Lamekh (ayah Nuh)
sekurang-kurangnya selama 50 tahun. Menurut Kitab Yosua, kota Adam masih dikenal pada saat bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan untuk memasuki Kanaan[4].
Menurut legenda, setelah diusir dari Taman Eden, Adam pertama kali menjejakkan kakinya di muka bumi di
sebuah gunung yang dikenal sebagai Puncak Adam atau Al-Rohun yang kini terdapat di Sri Lanka.
-VERSI ISLAM
Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM),sedangkan Hawa lahir ketika Adam
berusia 130 tahun. Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, diantaranya Al-Baqarah [2]:30-38 dan
Al-A’raaf [7]:11-25. Ia mendapat gelar dari Allah dengan gelar Safi Allah.
Menurut ajaran agama Samawi, anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan secara kembar, yaitu, setiap bayi lelaki dilahirkan bersamaan denganseorang bayi perempuan (kembar).Adam menikahkan anak lelakinya dengan anak gadisnya yang tidak sekembar dengannya.Menurut Ibnu Humayd, Salamah, Ibnu Ishaq, anak-anak Adam adalah: Cayn dan saudara perempuannya, Abel dan Labuda, Ashut dan saudara perempuannya. Seth dan Hazura,Ayad dan saudara perempuannya,Balagh dan saudara perempuannya,Athati dan saudara perempuannya,Tawbah dan saudara perempuannya,Darabi dan saudara perempuannya,Hadaz dan saudara perempuannya,Yahus dan saudara perempuannya,Sandal dan saudara perempuannya,Baraq dan saudara perempuannya.Total keseluruhan anak Adam sejumlah 40 anak kembar.Makhluk sebelum Adam Sunting
Menurut syariat Islam, manusia tidak diciptakan dibumi, tetapi manusia dijadikan khalifah (pengganti/
penerus) di bumi, sebagai makhluk pengganti yang tentunya ada makhluk lain yang di ganti, dengan kata lain
adalah Adam 'bukanlah Makhluk Pertama' dibumi, tetapi ia adalah 'Manusia Pertama' dalam ajaran Agama Samawi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tetapi pengganti makhluk yang telah membuat kerusakan dan menumpahkan darah dibumi.
Sebelum kehadiran manusia telah banyak umat yang terdiri malaikat,jin, hewan, tumbuhan dan sebagainya, karena dalam Al-Qur'an ciptaan Allah disebut juga dengan kata umat. Sesuai dengan salah satu surah Al An'aam 38, yang berbunyi:“ Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab,kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (Al An'aam 6:38) ”Arkeologi Sunting
Dari ayat Al-Baqarah 30, banyak mengundang pertanyaan, siapakah makhluk yang berbuat kerusakan
yang dimaksud oleh malaikat pada ayat di atas. Dalam literature Arkeologi, berdasarkan fosil yang
ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia. Mereka nyaris seperti manusia, tetapi memilki
karakteristik yang sangat primitif dan tidak berbudaya.
Volume otak mereka lebih kecil dari manusia, oleh karena itu, kemampuan mereka berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara vowel yang mampu mereka bunyikan. Kelompok makhluk ini kemudian dinamakan
oleh para arkeolog sebagai Neanderthal.
Sebagai contoh Pithecanthropus Erectus memiliki volume otak sekitar 900 cc, sementara Homo sapiens memiliki volume otak di atas 1000 cc (otak kera maksimal sebesar 600 cc).Maka dari itu bisa diambil kesimpulan bahwa semenjak 20.000 tahun yang lalu, telah ada sosok makhluk yang memiliki kemampuan akal yang mendekati kemampuan berpikir manusia pada zaman sebelum
kedatangan Adam.
Penafsir Al-Qur'an dan Hadits Sunting Surah Al Hijr ayat 27 menjelaskan tentang makhluk sebelum manusia
adalah bangsa Jin:“ Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat
panas. (Al Hijr 15:27) ”Mengenai penciptaan Adam sebagai khalifah di muka bumi diungkapkan dalam Al-Qur'an:“ “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat;“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”.Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Tuhan berfirman:“Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.”(Al-Baqarah 30) ”
Nama makhluk yang diungkapkan para ahli arkeologi di atas kemudian dikaitkan pada pendapat para ahli mufassirin. Salah satu diantaranya adalah Ibnu Jazir, dalam kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan: "Yang dimaksud dengan makhluk sebelum Adam diciptakan adalah Al Jan yang suka berbuat kerusuhan."
Menurut salah seorang perawi hadits yang bernama Thawus al-Yamani,salah satu penghuni sekaligus penguasa/pemimpin di muka bumi adalah dari golongan jin.
Ada juga yang mengatakan bahwa telah ada 3 umat yang utama sebelum Adam. Dua diantaranya dari bangsa
jin, sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang berbeda dari Jin, karena mereka ini berdarah
dan berdaging.
Penciptaan Adam Sunting!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penciptaan Adam Setelah Allah SWT. menciptakan bumi,langit, dan malaikat, Allah berkehendak untuk menciptakan makhluk lain yang nantinya akan dipercaya menghuni, mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya.
Saat Allah mengabari para malaikat akan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia, mereka khawatir makhluk tersebut nantinya akan membangkang terhadap ketentuan-Nya dan melakukan kerusakan di muka bumi. Berkatalah para malaikat kepada Allah:
“ Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" (Q.S. Al-Baqarah [2]:30) ” Allah kemudian berfirman untuk menghilangkan keraguan para malaikat-Nya:
“ Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqarah [2]:30) ” Lalu diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat yang kering dan lumpur hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah roh ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang sempurna.Awalnya Nabi Adam a.s. ditempatkan di surga, tetapi terkena tipu daya iblis kemudian diturunkan ke bumi bersama istrinya karena mengingkari ketentuan Allah.Adam diturunkan dibumi bukan karena mengingkari ketentuan,melainkan dari sejak akan diciptakan,Allah sudah menunjuk Adam sebagai khalifah di muka bumi. jadi meskipun tidak melanggar ketentuan (Allah) adam akan tetap diturunkan kebumi sebagai khalifah pertama.                                                                                                                    Adam merupakan nabi dan juga manusia pertama yang bergelar khalifah Allah yang dimuliakan dan ditinggikan derajatnya. Ia diutus untuk memperingatkan anak cucunya agar menyembah Allah. Di antara
sekian banyak anak cucunya, ada yang taat dan ada pula yang membangkang.
Kesombongan Iblis Sunting Saat semua makhluk penghuni surge bersujud menyaksikan keagungan Allah itu, hanya Azazil (bangsa Jin) yang membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah karena merasa dirinya lebih mulia, lebih utama, dan lebih agung dari Adam.
Hal itu disebabkan karena setan merasa diciptakan dari unsur api,sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur. Kebanggaan akan asal usul menjadikannya sombong dan merasa enggan untuk bersujud menghormati Adam seperti para makhluk surga yang lain.
Disebabkan oleh kesombongannya itulah, maka Allah menghukum Azazil dengan mengusirnya dari surga dan mengeluarkannya dari barisan para malaikat disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga kiamat kelak, kemudian ia dinamakan Iblis. Disamping itu, ia telah dijamin sebagai penghuni
neraka yang abadi.Azazil dengan sombong menerima hukuman itu dan ia hanya memohon kepada-Nya untuk diberi kehidupan yang kekal hingga kiamat. Allah memperkenankan permohonannya itu.
Tanpa mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, Azazil justru mengancam akan
menyesatkan Adam sehingga ia terusir dari surga. Ia juga bersumpah akan membujuk anak cucunya dari segala arah untuk meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya. Allah kemudian berfirman bahwa setan tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati.
Pengetahuan Adam Sunting Allah hendak menghilangkan pandangan miring dari para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang ada di alam semesta yang kemudian diperagakan di hadapan para malaikat.                                                                                                                                                  Para malaikat tidak sanggup menjawab firman Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan-Nya.
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka bahwa hanya Dialah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak.
Banyak orang yang meriwayatkan dan menggambarkan kehidupan Adam sangat primitif dan memiliki pengetahuan lebih rendah daripada manusia modern saat ini padahal Adam adalah manusia pertama dan
satu-satunya manusia yang mendapatkan pendidikan langsung dari Allah Yang Maha Mengetahui.
Adam merupakan manusia pertama yang berguru langsung kepada Allah tanpa melalui perantara makhluk-makhluk lain termasuk malaikat.Adam adalah manusia pertama yang diakui kepintarannya oleh para malaikat, pengetahuan Adam yang dapat mempresentasikan pengetahuannya mengenai benda-benda alam semesta membuat takjub malaikat dan memperkuat keimanan malaikat terhadap semua keputusan Allah.
Adam menghuni surga Sunting Adam diberi tempat oleh Allah disurga dan baginya diciptakan Hawa
untuk mendampingi, menjadi teman hidup, menghilangkan rasa kesepian, dan melengkapi fitrahnya untuk
menghasilkan keturunan. Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu dia masih tidur sehingga saat dia terjaga,Hawa sudah berada di sampingnya.Allah berfirman kepada Adam:“ Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Baqarah [2]:35) ”
Tipu daya Azazil Sunting Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah dari surga akibat pembangkangannya,Azazil mulai merancang scenario untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia di surga yang tenteram dan damai.
Bujuk rayunya dimulai saat ia menyatakan kepada mereka bahwa ia adalah kawan mereka yang ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh iblis untuk membuat Adam dan Hawa terbujuk. Ia membisikkan kepada mereka bahwa larangan Allah kepada mereka untuk memakan buah dari pohon terlarang adalah karena mereka akan hidup kekal sebagai malaikat apabila memakannya. Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka
terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut. Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah sehingga Dia menurunkan mereka kebumi. Allah berfirman:
“ Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman dibumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (Q.S. Al-Baqarah [2]:36) ”Mendengar firman Allah tersebut,sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga mendapat dosa besar karenanya. Setelah taubat mereka diterima, Allah berfirman:
“ Turunlah kamu dari syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ” Adam dan Hawa turun ke bumi Sunting Adam dan Hawa kemudian turun dari Surga menuju ke bumi dan mempelajari cara hidup baru yang berbeda jauh dengan keadaan hidup di surga. Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.
Menurut kisah Adam diturunkan di Safa (Srilanka) dipuncak bukit Sri Pada dan Hawa diturunkan di Marwa.
Mereka akhirnya bertemu kembali diJabal Rahmah setelah 40 hari berpisah. Setelah bersatu kembali,konon Adam dan Hawa menetap diSrilanka, karena menurut kisah daerah Srilanka nyaris mirip dengan keadaan surga.[1] Di tempat ini ditemukan jejak kaki Adam yang berukuran raksasa.
Di bumi pasangan Adam dan Hawa bekerja keras mengembangkan keturunan. Keturunan pertama mereka ialah pasangan kembar Qabil dan Iqlima, kemudian pasangan kedua Habil dan Labuda. Setelah keempat anaknya dewasa, Adam mendapat petunjuk agar menikahkan keempat anaknya secara bersilangan, Qabil
dengan Labuda, Habil dengan Iqlima.Namun Qabil menolak karena Iqlima jauh lebih cantik dari Labuda. Adam kemudian menyerahkan persolan ini kepada Allah dan Allah memerintahkan kedua putra Adam untuk berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ialah yang berhak memilih jodohnya. Untuk kurban itu, Habil mengambil seekor kambing yang paling disayangi diantara hewan peliharaannya, sedang Qabil mengambil sekarung gandum yang paling jelek dari yang dimilikinya. Allah menerima kurban dari Habil, dengan demikian Habil lebih berhak menentukan pilihannya.

0 Response to "Edisi mengenal Perbedaan "Adam" dari versi yahudi&kristen dengan versi islam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel